1 :: RELASI

716 64 47
                                    

Sekarang, di perjalanan menuju tempat yang Aina arahkan, gadis itu menghela napas berat sambil menatap ke luar kaca yang jadi pembatas yang menciptakan ruang lingkup kecil bernama mobil. Jalanan yang diterangi lampu tiap tiga puluh meter itu tampak sunyi dalam pandangan dalamnya yang sedang mengolah kejadian ketika Rani masih hidup. Tentang bagaimana mereka keluar dan menghabiskan waktu berdiskusi tentang hidup dan hiruk-pikuknya, mulai dari selembar uang yang ternyata bisa menjelajah satu negara, diakhiri dengan keheranan mengapa orang-orang sekarang suka sekali memandang rendah kebahagiaan sederhana orang lain. Bahwa hidup nyatanya adalah soal angka-angka yang sebetulnya tak ada habisnya.

Setelah dirasa cukup bernostalgia, gadis itu memilih untuk bijak dengan berhenti memikirkan Rani. Selain karena tidak ingin terjebak dengan perasaan iba berlarut-larut dalam penyamarannya yang menuntutnya untuk profesional, ia juga ingin segera pergi dari para reserse yang bersamanya, agar bisa kembali menjadi agen intelijen bernama Anna. Ya, Anna. Jati dirinya yang sebenarnya. Bukan jadi gadis lugu yang hanya memancarkan aura lesu dan letihnya. Gadis kantoran yang pucat dan tampak hidup hanya untuk menghitung angka-angka.

Sebagai agen intelijen, banyak operasi dan hal-hal yang membuatnya menangis meski tidak di hadapan orang lain. Alasan mengapa dirinya selalu tidur terlambat hanya untuk memberi waktu bagi dirinya sendiri mengakui kelemahannya dengan menangis. Bahwa lemah juga ada untuk diresapi, sebelum digunakan sebagai bekal melanjutkan hidup di hari berikutnya. Yang membuat suatu hal dianggap kuat karena ada yang lemah, bukan?

"Sekarang kamu tahu kan, Aina, kenapa untuk kedua kalinya kamu harus dimintai penjelasan lagi?" suara Firli membuka percakapan di dalam mobil. Mengapa ia sebut kedua kalinya padahal ini kali pertama mereka bertemu? Karena sebelumnya, polisi lain lah yang meminta keterangannya sebagai seseorang yang punya relasi pertemanan dengan Rani.

"Pada polisi sebelum kalian pun aku mengatakan hal yang sama, kok. Soal Rani punya paman. Yang ada, aku yang heran kenapa baik polisi sebelumnya ataupun kalian, sama-sama nggak tahu soal itu."

Terlihat Firli menatap tak biasa. Saling lempar tatapan dengan Addri yang ada di bangku depan. "Benar dugaanmu, Gem. Mungkin dia jadi sasaran karena sudah tahu kebenarannya," kata Addri kemudian.

"Dia siapa yang kalian maksud? Aku berhak tahu juga, kan?" protes Aina.

Meski malas Gema memberikan penjelasan, tapi rasanya ia bisa sekalian menilai ekspresi Aina dari spion atas ketika mendengar jawabannya. "Polisi yang tiga minggu lalu meminta keteranganmu, tewas. Dia dibunuh."

­Mata Aina terbelalak kaget bukan main. Meski sebetulnya, ia sudah tahu itu. Namun, ia bukan orang sepolos karakter penyamarannya saat ini, yang tidak akan tahu soal Gema yang paling mencurigainya di antara tiga reserse ini. Malahan, ia tahu lebih banyak soal polisi sebelumnya yang tewas tersebut. Polisi itu tak lain adalah laki-laki spesial di hidup Rani. Entah juga ia harus menyebut relasi antara polisi itu dan Rani sebagai kebetulan atau apa. Sebab alasan mengapa ia bisa lebih tenang saat kabar meninggalnya Rani sampai ke telinganya, adalah karena ia tahu bahwa polisi tersebutlah yang mengusut kasusnya. Aina pikir, sebagai orang yang punya hubungan spesial, polisi itu tak akan menyerah dengan mudah dan menuntaskan kasus tersebut hingga ke akarnya karena didorong perasaannya terhadap Rani.

Tiba-tiba Aina jadi bingung hendak mengatakan yang sebenarnya atau tidak untuk relasi yang satu itu. Ditambah lagi, ingatannya memaksa kembali ke saat di mana ia berselisih paham dengan Rani di luar urusan misinya-yaitu berselisih sebagai teman, saat secara tak sengaja menemukan pil aneh di meja kerja Rani yang kemudian ia tanyakan ke salah satu kenalannya yang berprofesi sebagai dokter, bahwa itu adalah obat penggugur kandungan, namun Rani dengan keras menolak statement tersebut. Pikiran-pikiran itu mulai muncul memenuhi kepalanya dengan makin jelas.

404 NOT FOUND [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang