16 :: PENGORBANAN

319 28 18
                                    

"....Ini cuma masalah waktu sampai dia tahu identitasku."

Percakapan Aina dan Nagita berhenti ketika pembantu rumah tangga di kediaman Darmawan ini datang membawakan minuman sebagai suguhan. Keduanya memperkenalkan diri sebagai teman SMA anak perempuan Darmawan yang datang dengan niat silaturahmi. Sudah tentu menggunakan nama samaran. Namun tadi belum sempat mereka tanya apa-apa soal anak Darmawan, laki-laki itu yang rupanya libur kerja hari ini, pamit dari ruang tamu karena ada yang harus dikerjakan. Katanya terkait rapat daerah yang akan diadakan besok. Di situlah, Aina memanfaatkan waktu untuk mengulik informasi dari pembantu rumah tangga ini, karena dipercaya atau tidak, para pembantu adalah pengamat setia dari seluruh kejadian dalam sebuah rumah. Mereka bisa mengetahui banyak hal tanpa menyuarakan apa-apa.

"Mohon maaf ini, Bu, sebelumnya. Pak Darmawan itu memang nggak ramah gitu ya, Bu, sama orang?" tanya Aina mengawali percakapan yang lebih bernada ala orang menggosip untuk melemparkan umpan. "Kok nggak nyaman gitu kayaknya beliau, saya kok jadi nggak enak gini udah ganggu waktunya," lanjutnya.

"Bapak memang sekarang begitu orangnya."

"Sekarang? Memang dulu-dulu enggak, gitu?"

Si pembantu rumah tangga tampaknya langsung memakan umpan. Rautnya berubah antusias. "Dulu sih enggak ya, Mbak. Nggak tahu juga ya kenapa, mungkin pekerjaan Bapak lagi sibuk-sibuknya dua bulan ini."

"Dua bulan ini?" sahut Nagita cukup terkejut. Aina pun terlihat menangkap kode matanya.

"Iya, Mbak. Apalagi istrinya nggak ada di sebelah Bapak saat beliau lelah sama pekerjaannya. Ya gimana lagi ya, Mbak, Ibuk kerasan banget kayaknya di Mexico. Memang Ibuk itu kalau udah soal anaknya lupa semuanya," balas si pembantu rumah tangga dengan cengiran di akhir kalimat. "Ya udah, silakan diminum tehnya, ya."

Sepeninggal wanita paruh baya tersebut, Aina dan Nagita yang masih duduk di ruang tamu menunggu Darmawan yang tidak juga kembali, saling tatap tanpa berkedip. Tak berapa lama, sebuah suara muncul di telinga masing-masing yang sudah terpasang alat komunikasi. Rekan mereka yang juga bisa mendengarkan semua percakapan mereka dengan pembantu rumah tangga Darmawan, ketika mendapatkan cerita tadi dengan segera mencari info soal istri dan anak Darmawan. Mereka menemukan hal penting dan langsung menginfokan ke Aina dan Nagita bahwa istri dan anak Darmawan yang tidak berada di Bogor dengan alasan berada di luar negeri karena anaknya kuliah di Mexico tersebut, tidaklah benar. Data jelas menunjukkan bahwa terakhir anaknya pulang dua bulan lalu saat tahun baru dan belum kembali ke sana, sedangkan istrinya terakhir ke Mexico sudah lama sekali dan sudah kembali ke Indonesia lagi. Baik ibu maupun anak perempuannya itu tidak tercacat pernah meninggalkan Indonesia dalam kurun waktu dua bulan ini. Lagi-lagi, didapatkan waktu yang sama, yaitu dua bulan lalu. Waktu di mana Handoko mengadakan acara amal dan berubahnya sikap Darmawan menurut pembantu rumah tangganya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa hal yang paling mungkin terjadi adalah penculikan. Dan jika dikaitkan dengan Handoko, tentu penculikan ini adalah sebuah barter.

Aina dan Nagita kemudian menyusup masuk ke ruang kerja Darmawan di mana di sana ada Darmawan sesuai informasi dari Danu, yang meretas seluruh CCTV rumah itu dari markas tim rahasia. Dengan cekatan Aina membius Darmawan tanpa laki-laki itu sempat menoleh dan melihat siapa yang melakukannya. Karena CCTV diamankan rekan mereka, bisa dibilang pergerakan dua gadis itu bebas. Apalagi si pembantu rumah tangga yang sewaktu-waktu bisa memergoki, juga sedang dipantau dan berada di belakang sedang mencuci pakaian. Dengan segera Aina dan Nagita mencari petunjuk mengenai acara amal itu karena untuk seorang Darmawan yang notabene adalah orang yang jujur, berada bersama penjahat seperti Handoko adalah hal yang perlu dipertanyakan. Rupanya di meja kerja terdapat sertifikat di mana tertulis acara amal tersebut mencantumkan nama Darmawan sebagai penggalang dana. Kalau ada dokumen itu, berarti akan ada juga keterangan mengenai dikirimkannya dana amal ke mana.

404 NOT FOUND [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang