9. Tamu tak diundang

1.2K 91 0
                                    

Sebelum aku pergi meninggalkan rumah yang sudah memberiku banyak kenangan yang tidak akan pernah bisa aku lupakan banyak cerita tercipta dirumah ini. Tidak semewah rumah kebanyakan orang tapi cukup nyaman untuk bisa ditinggali. Saat itu langkahku terhenti kedatangan seseorang yang tidak pernah terpikirkan lagi olehku. Rose dia datang menemuiku.

tok...tok...tok...

"Ya tunggu.... ohh kau. Masuklah ada apa?" Tanya ku sebaik mungkin.

"Maafkan aku, aku tidak tau kalau dia akan menceraikanmu sungguh. Aku hanya meminta dia untuk lebih banyak waktu bersamaku tapi aku tidak meminta dia untuk berpisah denganmu meski aku tidak menampik bahwa aku pernah berkata aku menginginkan dia seutuhnya, Maafkan aku." Katanya dengan tampang yang sangat kacau.

"Sudahlah... bukankah semuanya sudah terjadi, tak perlu menyesal atas apa yang sudah terjadi. Hiduplah bahagia dengannya. Bahagiakan dia, tugasku sudah selesai sekarang waktunya dirimu." Jawabku menenangkannya meski hatiku sendiri sedang berkecamuk.

"Sungguh maafkan aku, Kau tau bukan hormon ibu hamil yang selalu ingin ditemani, aku hanya ingin itu." Katanya sambil menghapus air mata.

"Ya aku tau aku sangat tau bahkan aku sedang mengandung juga sama sepertimu. Bukankah aku juga merasakan apa yang kau rasakan, aku bahkan sudah tak pernah diperhatikan lagi oleh suamiku, kau lebih beruntung. Jadi sudahlah tak perlu seperti ini." Jawabku sedikit geram.

Sungguh aku tidak habis pikir bagaimana dia tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan juga, aku juga membutuhkannya. ohh Tuhan kuatkanlah aku. Aku cukup pandai menilai orang dan aku tau dia bukanlah orang jahat hanya saja situasi yang mengubahnya menjadi seperti ini tampak jahat. Tidak ada kebohongan dari setiap katanya, dia tulus setiap ucapannya benar sorotan matanya menandakan penyesalan yang sangat hebat. Disaat yang sama kedua sahabatku datang menemuiku.

"Kau!!! untuk apa datang kesini hah! kau belum puas menghancurkan keluarga sahabatku?! kau wanita bukan, apa kau tidak pernah berpikir sedikit saja bagaimana perasaannya. Kau bukan hanya merebutnya tapi kau sudah menghancurkannya." Kata Soya penuh amarah.

"Maafkan aku."

"ohh astaga sepertinya kau benar-benar tidak punya malu hah! kau sudah mendapatkan semuanya untuk apa lagi kau datang kesini, kau ingin merebut apa lagi?" Kini Luhan juga tersulut amarah.

"Aku hanya ingin minta maaf itu saja."

"Bukankah sahabatku sangat baik, dia sudah memaafkanmu. Jadi selamat atas keberhasilanmu dan pergilah dari sini."

" Tapi a... aak..akku."

"Pulanglah, aku sudah memaafkanmu jadi tak perlu minta maaf lagi." Kata ku berusaha menengahi mereka.

"Baiklah aku akan pergi, terima kasih kau sudah memaafkanku." Jawabnya.

Kini ia beranjak sebelum pergi ia memelukku erat, sambil terus mengucapkan kata maaf berulang kali aku bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat, ada penyesalan dan rasa bersalah dalam dirinya. Aku merasa kasihan padanya namun bukankah ini hukuman bagi kita bertiga, jadi sudah sewajarnya mendapatkan rasa sakit yang sama.

Rose Pov

Aku kaget mendengar kabar bahwa Chanyeol menceraikan Baekhyun hari ini dan hari ini juga mereka resmi berpisah, nafasku tercekat mendengar semua pemberitaan yang beredar. Bukan... bukan ini yang aku inginkan, seharusnya aku yang pergi aku hanya membutuhkan waktu tidak seharusnya dia yang menyerah dan pergi.

Kesal, marah, menyesal menjadi satu dalam benakku. Aku bahkan tak pernah membayangkan diriku menjadi seorang jalang yang berganti status menjadi pelakor. Bukan ini yang aku inginkan... semua orang akan kecewa padaku. ohh Tuhan apa yang sudah ku lakukan hingga bisa menyakitinya sekejam ini.

Rentetan perasaan yang tak kunjung pergi dari pikiranku membuat ku terus menangis hingga membuat tubuhku lunglai. Chanyeol bahkan tak pernah cerita masalah ini padanya, meminta maaf rasanya tak pantas untukku bahkan aku tak pantas menunjukan wajahku padanya. Dia terlalu lembut, terlalu mulia, terlalu baik dan terlalu sempurna untuk bisa merasakan sakit yang seperti ini.

Tuhan mengapa enggkau mempertemukan aku dengan pria yang bahkan sudah menemukan pelabuhannya, mengapa kau membebankan beban yang seberat ini padaku. Ku pikir aku wanita beruntung yang bisa dicintai oleh pria yang baik namun nyatanya memang sejak awal aku tak pernah pantas hingga kenyataan membuatku tidak bisa berpikir secara logis ditambah hal yang seharusnya tidak pernah terjadi pun terjadi. 

Aku tidak menyalahkanMu Tuhan atau anak yang kau titipkan. tapi aku menyalahkan diriku karena terlalu lemah dan gampang terbuai oleh bujuk rayu seorang pria. seharusnya aku bisa lebih mengerti dan memahami dunia sebelum benar-benar masuk lebih jauh.

Maafkan aku karena aku telah menyakiti banyak hati.


******

Berpikir bahwa semuanya telah usai tinggal esok aku akan melangkahkan kakiku meninggalkan rumah dengan segala kenangan yang ada didalamnya. Namun sayang ternyata keesokan harinya keluarga Chanyeol yang tak tau apapun datang di saat aku ingin pergi meninggalkan rumah tersebut.

"Hai sayang. eoh kau ingin kemana? Kenapa membawa koper?" Tanya Yoona mamah Chanyeol.

"Iya eonni ingin kemana? Kita baru saja sampai." Kini adik Lisa kembali bertanya. 

Lidahku kelu bagaimana caranya aku mengatakan semuanya tanpa menghancurkan hati keluarga Chanyeol yang sudah ku anggap keluarga sendiri pula.

"Eoh, Mianhae mama papa dan Lisa aku harus pergi. Aku tidak bisa tinggal disini lagi." Akhirnya ku keluarkan kata itu sebagai jawaban.

"Pergi kemana... jangan membuat kita khawatir nak?" Kini Siwon papa Chanyeol bertanya.

"Aku... aku sudah bercerai dengan Chanyeol dan aku akan pergi pulang ke rumah mah... pah..."

"Apa! Bagaimana bisa? apa yang sudah dia lakukan kepadamu. apa dia menyakitimu. Katakan nak katakan!" Tanya papah dengan menahan marah.

"Dia sudah menikah lagi pah bahkan istrinya juga tengah mengandung sama sepertiku. Maafkan aku karena tidak menceritakan ini pada kalian." Jawabku dengan tangis yang mengiringi.

"Maafkan mama dan papa tidak bisa mendidiknya dengan baik nak, Maafkan kami sayang, jangan tinggalkan mama. Tetaplah disini, Lisa akan menemanimu." Kata Yoona yang kini tengah menangis mendengar fakata yang sangat menyakitkan.

"Tidak mama aku tidak meninggalkan kalian, tapi mah maaf aku tidak bisa tinggal disini."

"Tapi kenapa nak?" Tanya Yoona yang kini menggenggam tanganku.

"Terlalu banyak kenangan antara aku dan Chanyeol ma, kurasa aku tidak akan sanggup untuk bangkit jika terus berada disini." Jawab ku sambil mengelus tangannya.

"Baiklah nak jika itu maumu. Kau akan tinggal dimana nak setelah ini?" 

"Untuk sementara aku akan pulang ke rumah eomma dan appa setelah itu mungkin aku akan bersama Luhan dan Soya."

"Baiklah eonni hubungi aku terus ne. Aku akan setiap saat bermain bersamamu." Kata Lisa kini memberikan aku semangat

"Ne... tentu saja kau adik ku juga bukan." Balas ku sambil tersenyum.


Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang