24. Sisi lain Rose

784 70 0
                                    

Pagi buta Chanyeol sudah meninggalkan kediamannya dan lebih memilih berkutat dengan pekerjaannya demi meluapkan kesedihannya. Sedangkan Rose lagi-lagi harus menelan pil pahit setelah berpuluh-puluh kali menerima penolakan. Kini ia berencana akan pergi ke taman guna menenangkan hati dan pikirannya.

Di sinilah ibu muda berada menikmatin suasana kota dengan hati yang berantakan, mengenang kembali dirinya sebelum mengenal sang suami dan masuk kedalam kehidupan yang hanya ada kesedihan di dalamnya. Lelah? tentu saja, ia seorang wanita penuh dengan kerapuhan sekeras apapun ia mencoba untuk bangkit kembali tetap saja ia membutuhkan sandaran untuk tetap menguatkan saat dunia tidak berpihak.

"Seharusnya aku masih disini berjualan dan merasakan sedikit kebahagiaan dari pahitnya kehidupan tapi aku justru disini menerima tawaran takdir yang seakan menggiurkan tapi justru berpuluh-puluh kali menyakitkan dari yang aku kira. Rasanya aku ingin menyerah jika saja Tuhan tidak menitipkan hal yang paling berharga di diriku. Bisakah waktu berjalan dengan cepat agar aku bisa terbebas dari jerat rasa sakit yang tak kunjung berakhir?" Itulah serentet kata hati Rose yang duduk termenung dan sesekali tertawa pada kehidupan.

Tak jauh dari sana Lisa yang tidak sengaja juga berada di taman tersebut melihat sang kakak ipar. Meski ia sangat membenci sikap sang oppa tetap saja ia tidak bisa terus membenci Rose bagaimana pun ia tidak sepenuhnya yang bersalah disini, ditambah kini ia sedang mengandung keponakannya.

"Jennie kau pulanglah dulu. Aku akan menemui keluargaku karena ada urusan mendadak." Ucap Lisa pada temannya itu.

"Ahh baiklah sampai jumpa Lisa." Pamit Jennie dan meninggalkan Lisa. 

Kini ia berjalan untuk menemui Rose dengan perut yang terlihat cukup besar sedang duduk sendiri di taman.

"ekhm.... Boleh aku duduk disini?" Tanya Lisa saat sudah berada di hadapan Rose.

"Ahh kau Lisa, duduklah kenapa harus minta izin." Jawab Rose dengan senyum hangatnya.

"Kau sedang apa? Kenapa sendiri? dimana oppa?" Tanya Lisa.

"Aku hanya ingin menikmati suasana luar saja sangat bosan terus berada di rumah. Oppamu tidak ikut dia bekerja apa kau lupa? Kau sendiri kenapa ada disini?" 

"Ahh iya aku lupa. Aku abis jalan-jalan sambil menyelesaikan tugas bersama temanku, lalu aku melihatmu ya jadi aku disini. Kau baik-baik saja?"

"Ne aku baik-baik saja."

"Tak perlu berbohong dan terlihat kuat dihadapan orang lain. Maaf aku memang belum bisa menerimamu. Tapi aku akan berusaha baik layaknya seorang adik padamu. Aku tau ini berat tapi ku rasa kau sudah memikirkannya... memikirkan segala resiko yang akan terjadi kedepannya."

"Terima kasih Lisa tak apa aku mengerti memang tidak mudah untukmu dan keluargamu menerimaku. Kau tau sangat sulit untukku bisa bertahan bersamanya bahkan jauh lebih sulit dari sebelumnya. Aku memang wanita jahat tapi sumpah aku tidak pernah berniat memisahkannya. Bahkan aku selalu berpikir bahwa seharusnya aku yang pergi. Diabaikan memang hal yang menyakitkan mungkin ini karmaku pada Baekhyun."

"Boleh ku tanya satu hal padamu? apa kau tau bahwa oppa ku sudah memiliki keluarga?"

"Awalnya aku tidak tau sama sekali, aku pun tak pernah merasa curiga padanya sampai kita melewatkan banyak hal bersamanya. Sampai suatu saat dia mengatakan semuanya, jujur hati ku sakit bagaimanpun aku juga seorang wanita tidak ada sedikit pun dipikiranku untuk menyakiti hati wanita lain. Aku memang wanita miskin tapi aku masih memiliki akal sehat, Aku akan pergi meninggalkannya tapi... tapi aku tidak bisa saat aku tau aku hamil anaknya. Maafkan aku." Katanya sambil menangis, tangis yang sudah tidak dapat ia bendung lagi.

"Aku hanya ingin perhatiannya, aku hanya ingin menganggapku dan anak kita. Aku harus selalu memohon dulu agar diperhatikan aku tak pernah meminta lebih dari dulu aku tak pernah meminta ia untuk mencerai kan Baekhyun. Aku hanya ingin dia sadar dan melihatku bahwa aku juga istrinya."

"Lalu apa maksudmu mendatangi Baekhyun jika bukan untuk memintanya berpisah pada oppaku."

"Tidak bukan seperti itu kalian salah paham, aku hanya tidak ingin Baekhyun selalu menunggu Chanyeol ketika saat bersamaku. Aku hanya ingia dia tau itu saja, mungkin cara ku memang salah aku minta maaf. Demi Tuhan aku tidak pernah menginginkan perpisahan diantara keduanya karena memang harusnya aku yang pergi, Aku hanya ingin berteman dengan Baekhyun aku ingin mempunyai sosok kakak juga dan mungkin anak kita bisa tumbuh dan bermain bersama jika aku mengenalkan siapa aku." 

"Lalu kenapa kau tidak pergi dan justru malah mau menerima pernikahan yang oppaku tawarkan?"

"Karena anak... aku gadis miskin dari lingkungan yang tidak baik pula. Aku tidak punya siapapun... aku tidak masalah jika aku harus dicemooh banyak orang tapi tidak dengan anakku, dia butuh pengakuan publik bahwa dia memiliki ayah. Aku akan pergi ketika aku sudah bisa mendapatkan dokumen untuk anakku. Tapi aku justru menerima kabar bahwa Chanyeol mendaftar kan perceraian mereka. Aku bukan wanita yang berpendidikan aku juga tidak mengerti tentang hukum, aku tidak bisa berbuat apa-apa."

"Maaf aku tidak bisa membantumu apapun. Sudahku bilang bukan, kalau kau memilih jalan ini kau sudah pasti memikirkan akibatnya jadi jalani saja apa yang sudah terjadi. Jika kau bisa dengan mudahnya membuat oppa ku berpaling tanpa kau sadari dan memilihmu kenapa tak kau lakukan lagi? Mungkin sulit tapi ku rasa kau cukup paham. Aku permisi jaga dirimu dan anak kalian." Katanya sambil mengelus perut Rose dan berjalan pergi.

"Tapi apakah aku mampu? maafkan eomma nak menempatkanmu dalam situasi sulit. Bertahan lah sedikit lagi setelah itu bantu eomma untuk keluar dari sini." Katanya sambil mengelus perutnya.

Sedangkan Lisa yang kini berjalan meninggalkan Rose akhirnya menangis disepanjang jalan yang ia pijakan, tangis yang selama ini ia tahan. Lagi...lagi dan lagi ia menangisi wanita yang sudah hancur hatinya bukan kah sangat jahat ketika menempatkan seseorang dalam sebuah jalan yang sama-sama hanya ada pilihan buruk didalamnya. Ia benci...benci mengetahui fakta bahwa oppa nya lah yang brengsek disini. Penolakan dan penerimaan adalah satu paket yang tidak pernah bisa dipisahkan, kau tidak akan pernah tau jika terkadang penolakan lebih baik dari penerimaan dan begitu pun sebaliknya. 

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang