Tidak terasa kini terhitung dua tahun sudah Chanyeol bisa merayakan ultah sang anak, meski kali ini berbeda yakni sikap Jihoon yang masih dingin dengannya. Persetan dengan Mingyu yang kini semakin dekat dengan Baekhyun, dirinya hanya ingin Jihoon anaknya dapat bersikap hangat dan kembali manatap dirinya sebagai seorang ayah bukan orang asing. Berkali-kali membujuk, berkali-kali meluangkan waktu, berkali-kali menunggu dan berkali-kali pula hanya penolakan yang Chanyeol dapat. Sakit? tentu saja tidak ada hal yang lebih menyakitkan selain di tolak oleh darah dagingnya sendiri. Sabar adalah hal yang kini tengah ia rasakan ia tau jika suatu saat nanti kesabarannya akan membuahkan hasil.
Setelah meniup lilin dan memotong kue Chanyeol memberikan sebuah kado yang cukup besar untuk Jihoon yang sebelumnya ia beli di London sebelum kembali ke Korea.
"Selamat ulang tahun jagoan daddy, ini kado untuk Ji dari daddy Ji pasti suka." Ucap Chanyeol berbinar dengan senyum bahagianya.
Namun sayang jawaban yang tidak bersahabatlah yang Chanyeol terima "Hmm... terima kasih daddy, Appa...." Ucap Jihonn dan beralih ke Mingyu.
Mengabaikan kado dari Chanyeol bahkan tidak menyentuhnya ia lebih memilih pergi menemui Mingyu.
"Aigo jagoan appa selamat uang tahun sayang maaf appa baru sampai." Ucap Mingyu sambil memeluk Jihoon dan memberikan kadonya.
Sedangkan di situ Chanyeol masih setia dengan posisinya setengah berdiri dengan tangannya yang masih terulur memegang box kado untuk putranya itu bahkan di saat Jihoon sudah lama meninggalkannya terpaku di sana. Senyum hangat yang sebelumnya Chanyeol berikan kini berubah menjadi sendu, guratan di sudut bibir yang membuat sebuah lengkungan indah kini perlahan memudar. Berusaha kuat dan menahan derai air matanya, bahkan ini lebih sakit dari sebuah penghianatan. Dengan sedikit menguatkan hati ia bangkit dan terus mencari kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan sang anak.
"Ji bagaimana kalau besok kita pergi bermain basket." Ucap Chanyeol yang kini tengah mendekati sang anak.
"Tidak mau besok Ji akan pergi dengan appa."
"Bagaimana kalau lusa kita pergi Ji mau kemana deh nanti daddy akan ajak Ji ke sana."
"Tidak mau Ji tidak mau pergi dengan daddy, Ji tidak ingin dengan daddy, tidak mau pergi atau bermain dengan daddy, Ji tidak ingin melihat daddy, Ji benci daddy jadi pergilah daddy." Ucap Jihoon dengan suara lantangnya yang membuat orang disana beralih melihat ayah dan anak itu,
Setelah berbicara cukup keras Jihoon menghempaskan tangan Chanyeol yang menggenggamnya dan pergi dari sana, kini air matanya tidak bisa ia tahan lagi dan tentu saja kejadian itu dilihat oleh seluruh keluarga dan orang terdekatnya.
"Mianhae..." Satu kata yang dapat Chanyeol keluarkan dan mungkin hanya ia yang bisa mendengarnya.
Baekhyun datang dan menepuk lembut pundak Chanyeol yang masih berjongkok di tanah, sungguh ia tidak pernah menyangka bahwa anaknya akan melakukan hal seperti di hari ulang tahunnya.
"Chan...." Ucap Baekhyun yang siap memeluk tubuh besar Chanyeol.
"Aku tak apa bee sungguh, ahh mian aku rasa aku harus pulang. Permisi." Ucap Chanyeol sambil menghapus air matanya tersenyum dan meninggalkan rumah itu.
"Oppa...." Panggil Lisa yang menyusul Chanyeol yang akan memasuki mobilnya.
"Ahh Lisa oppa minta tolong nanti mamah dan papah pulang dengan mu dan Taehyung saja ya, oppa pulang dulu." Pamit Chanyeol.
Kini Chanyeol memilih untuk berada di dalam kamar mandi menyalakan shower dan duduk di bawahnya membiarkan air terus mengguyur dirinya berharap dingginnya air malam itu bisa membuat rasa sakit dan sesak di dalam dirinya hilang. Menyamarkan setiap tetes air mata yang saat itu tanpa permisi terus jatuh dan keluar dari matanya. Tidak ada lagi bayang bahagia untuk hari ini melingkupi dirinya. Semua harapannya sirna tergantikan kenyataan yang sangat menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔
FanfictionEND Complete Story Sepasang kekasih harus merasakan perpisahan namun tidak untuk hati keduanya yang masih terus terhubung ditambah kehadiran anak mereka membuat keduanya semakin enggan untuk beranjak memulai kehidupan yang baru. Namun apakah mereka...