66. Lamaran

619 35 7
                                    

Pagi harinya Baekhyun bangun lebih dulu mengecup singkat bibir Chanyeol sebelum beranjak membersihkan diri. Baekhyun memilih berendam menikmati pemandangan pagi dengan segelas wine dan juga buku. Saking asiknya dan tidak sabarnya ia bahkan lupa untuk mengunci pintu kamar mandi.

Sedangkan Chanyeol yang pagi itu terbangun dan melihat sisi ranjangnya yang sudah kosong berpikir bahwa Baekhyun berada di dapur, dan karena pintu kamar mandi yang tidak terkunci tanpa permisi ia pun masuk dan melihat Baekhyun yang tengah asik dengan kegiatannya.

 Perlahan ia mendekati Baekhyun yang belum menyadari keberadaannya saat itu, setelah sampai tanpa izin Chanyeol langsung mencuri ciuman dan melumat bibir Baekhyun sebagai sarapan paginya, setelah beberapa saat ia pun menghentikan kegiatannya dan duduk di pinggiran Bathtube sambil mensejajarkan wajahnya dengan wajah Baekhyun.

"Kau bahkan tidak menyadari kedatanganku, menikmati pemandangannya hem?" Goda Chanyeol.

Tanpa Baekhyun sadari Chanyeol dengan jahilnya sudah membuka saluran air bathtube nya dan perlahan air sabun pun berkurang sambil kembali melumat bibir Baekhyun, ketika Chanyeol sadar bahwa sedikit lagi hanya busa yang menutupi tubuh polos Baekhyun kini ia mengakhirinya.

Menyadari apa yang telah dilakukan Chanyeol Baekhyun pun berteriak kesal.

"Yakkk Park Chanyeol!!!"

"Kkkk... Cepatlah bee aku juga ingin mandi atau kau mau aku ikut masuk ke dalam bathtube dan mandi bersamamu hahah." Setelah mengatakan itu Chanyeol pun berjalan keluar dengan santainya meninggalkan Baekhyun yang sedang mati-matian menahan marahnya.


Setelah 30 menit mereka habiskan untuk membersihkan diri dan bersiap untuk jalan-jalan menikmati suasana kota.

"Sudah siap? kajja kita sarapan di luar." Ajak Chanyeol yang menunggu Baekhyun di ruang santai.

"Eoh? kau sudah siap? kapan kau mandi?"

"Setelah keluar tadi aku mandi di kamar lain, sudah ayo aku sudah lapar bee."

"Baiklah kajja."

Kini Chanyeol mengajak Baekhyun untuk sarapan sebelum mengelilingi Heidelberg, memilih tabel di luar sambil menikmati pemandangan kota pagi hari ditemani roti panggang dan minuman buah yang menyegarkan. Bercerita mengenai kesibukannya masing-masing selama ini.

Setelah keduanya menyelesaikan sarapannya kini Chanyeol membawa Baekhyun menuju Karl Theodor Bridge yang akan membawa mereka menuju kompleks kota tua di sana. Senyum Baekhyun tak pernah luntur  sama sperti genggaman tangan keduanya yang tak pernah lepas.

Setelah berfoto di atas jembatan kini keduanya memasuki kawasan Hauptstrasse dan Altstadt kota tua yang banyak sejarahnya, bangunannya pun tak kala menawan karena dibangun sekitar abad 15. Chanyeol seperti seorang ayah yang sedang menemani putrinya jalan-jalan menuruti apapun yang Baekhyun inginkan.

Disinilah keduanya berada di sebuah kastil tua, Baekhyun tak pernah berenti untuk memotret sesuatu, dirinya, Chanyeol atau bahkan keduanya. Chanyeol yang melihat itu tak tahan untuk tak tersenyum pasalnya Baekhyun terlihat seperti seorang remaja bukan seorang wanita dewasa yang bahkan sudah memiliki anak.

"Bee..." Panggil Chanyeol.

"Chan...." Ucap Baekhyun yang shock saat membalikan bada melihat Chanyeol saat ini.

Chanyeol pun memberikan bucket bunga yang sebelumnya sudah ia beli saat Baekhyun sibuk dengan acara fotonya kini di salah satu bagian kastil ia menundukan diri dan mengeluarkan sebuah kotak cincin yang sebelumnya ia pesan dan sudah ia ambil sebelum berangkat ke Heidelberg.

"Aku tau aku bukanlah pria yang sempurna mengingat betapa brengseknya aku padamu dulu. Aku tidak bisa menjanjikan apapun padamu tapi aku akan berusaha untuk membuatmu selalu bahagia, meski aku tidak munafik dan menampik bahwa akan ada air mata di setiap perjalanan menuju kebahagiaan. Aku akan berusaha menjadi pria yang akan bisa melindungimu, maukah kau menerimaku kembali menjadi tempatku untuk pulang, menjadi rumahku, pendampingku, kembali menjadi orang tua yang lengkap untuk anak kita. Mau kah kau menerimaku kembali Byun Baekhyun?" Ucap Chanyeol sepenuh hati.

Setelah mengatakan perasaannya Chanyeol dilanda serangan panik, ia takut kalau Baekhyun akan menolaknya meski ia sadar itu hal yang wajar jika Baekhyun menolak dirinya. Menunggu jawaban Baekhyun benar-benar membuat jantung Chanyeol menjadi tidak sehat.

"Aku menerima mu Chan... aku juga akan berusaha menjadi sosok yang akan selalu ada untukmu dan untuk anak kita. Aku mencintaimu Park Chanyeol... aku menerimamu." Balas Baekhyun.

"Terima kasih bee aku mencintaimu.... sangat mencintaimu. Mari mulai semuanya dari awal mari menua bersama dan bahagia bersama melukis kembali kisah kita bersama." Ucap Chanyeol setelah itu ia memasangkan cincin lamarannya.

Setelah cincin indah itu sudah tersemat di jari Baekhyun yang sama indahnya, Baekhyun tak pernah berenti tersenyum melihat cincin itu. Cincin dengan satu permata yang berukuran sedang terlihat sangat menawan dimata siapapun yang melihat.

"cincin yang bagus kapan kau membelinya?" Tanya Baekhyun.

"Kau menyukainya? aku memesannya sebelum ke Seoul setelah kau melakukan panggilan video dengan mamah dan sudah selesai saat aku tiba-tiba mengajakmu ke sini. Aku mengambilnya saat kau masih tidur sewaktu kita di apartment sekalian membeli sarapan saat itu."

"Aigoo jadi karena itu kau mengajakku? tentu saja aku menyukainya ini sangat indah."

Mengingat hari semakin gelap kini keduanya memutuskan untuk beranjak dan Chanyeol membawa Baekhyun ke tempat untuk keduanya makan malam. Ohh jangan lupakan Baekhyun yang terus merangkul lengan besar Chanyeol dan sebelah tangannya menggenggam bucket bunga yang cukup besar itu.

Inilah dinner romantis yang juga sudah Chanyeol persiapkan sebelumnya, membooking diam-diam saat Baekhyun tidak bersamanya, semuanya sudah Chanyeol persiapkan dengan begitu rapih. Makan malam romantis dengan pemandangan kota tua Heidelberg ditemani lampu taman yang sangat cocok bersanding dengan suasana saat itu.

"Chan bagaimana kalau tadi aku menolakmu. Gagal dong semua rencanamu ini kkkk." Goda Baekhyun.

"Kau tidak akan menolakku bee makanya aku sangat percaya diri dan mempersiapkan semuanya dengan sempurna." Balas Chanyeol dengan tingkat percaya diri 100%.

"Dari mana kau tau eoh?"

"Tentu saja tau, siapa yang tidak tau saat aku tinggal kau menangis mencariku sampai menelpon mamah kkkk aku tau kau juga mencintaiku tapi kau telalu gengsi mengatakannya."

"Ishhh menyebalkan sudahlah aku ingin pulang sjaa."

"Aigo jangan ngambek dong bee, kajja kita pulang sudah malam juga."

Tak berapa lama merekapun sampai di rumah yang sebelumnya mampir ke supermarket mengikuti keinginan Baekhyun. Kini keduanya tengah membersihkan diri masing-masing sebelum beranjak menuju ranjang guna mengistirahatkan diri.

"Chan kenapa kau tidak mau meminjamkan bajumu eoh?" Tanya Baekhyun yang kini sedang memeluk tubuh besar Chanyeol.

"Untuk apa pakai saja yang ada bee. memangnya kenapa hem?"

"Tapi bagaimana denganmu, apa kau bisa menahannya?"

"kkk... kau ini bee aku tak apa jangan memikirkanku, sudah kajja tidur."

"Aku mencintaimu Park Chanyeol."

"Aku juga mencintaimu Park Baekhyun haha akhirnya aku akan segera kembali mengganti margamu."

Setelahnya mereka saling bertaut menyalurkan rasa cintanya sebelum akhirnya Chanyeol pihak pertama yang melepas tautan mereka dan memulai panggilan video dengan sang anak sebagai ritual sebelum tidur.

.

.

.

.

.

.

Sorry kalau gk nge feel.

Selamat membaca.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang