31. Baekhyun dan Mingyu

574 46 0
                                    


Setelah Beberapa hari sejak kembali ke Geoje perasaan Mingyu belum sepenuhnya pulih setelah mengetahui kenyataan yang ada. Kini ia tengah duduk di bangku taman dengan perasaan yang sulit di artikan.

"Bukankah itu Mingyu? Apa dia tidak bekerja? lebih baik aku kesana." Gumam Baekhyun saat netranya melihat Mingyu.

"Mingyu....." Sapa Baekhyun.

"Ahh Baek. Duduklah kau sendiri?"

"Nee aku sendiri, kau tidak bekerja?"

"Aku masih libur baek."

"Ada apa denganmu, kenapa kau terlihat sedih. Kau baik-baik saja?"

"Ahh apakah terlihat? Hahaha mianhae."

"Kenapa minta maaf, merasa sedih bukan kejahatan itu hal yang wajar. Aku mungkin memang tidak bisa banyak membantu. Tapi setidaknya aku bisa menjadi pendengarmu. Mengurangi sedikit bebanmu mungkin."

"Kau ingat wanita yang sering ku ceritakan? wanita yang tidak pernah beranjak dari hatiku sedikitpun?"


Flashback

Siang itu Baekhyun mengalami sakit pada perutnya ia berusaha meminta tolong pada siapapun yang mendengar rintihan sakitnya, hingga tak lama seorang pria yang ia ketahui bernama Mingyu dan juga seorang dokter membantunya untuk ke rumah sakit. Setelah lebih baik dan ia mengantar Baekhyun pulang di sanalah saat kedekatan keduanya tumbuh.

"Apa perlu aku hubungi suamimu? Aku juga baru melihatmu di sini ternyata kita bertetangga."

"Aku tak memiliki suami, aku disini baru dan tinggal bersama sahabatku."

"Ahh maaf aku tidak tau, aku hubungi sahabatmu saja kalau begitu."

"Tidak apa tak perlu lagi pula aku sudah lebih baik. Terima kasih."

"Sudah tugasku sebagai sesama manusia, dan maaf apa kau stress karena memikirkan mantan suamimu atau karena menghawatirkan persalinan anakmu?"

"Kalau aku memikirkan mantan suamiku apa itu terdengar egois?"

"Hahaha tidak kok bagaimana pun kalian pernah menjalin suatu perasaan dan hubungan memikirkan seseorang apalagi pernah berstatus sebagai suamimu itu tidak salah juga bukan egois."

"Tapi dia sudah memiliki keluarga yang baru bukankah aku sangat menjijikan?"

Seketika Mingyu terdiam  mendengar penuturan Baekhyun wanita muda yang kini sedang mengandung tapi justru harus menelan pil pahit.

"Tidak ada yang menjijikan itu hak mu. Aku pun sama sepertimu masih terbalut bayang-bayang masa lalu. Jika kau butuh teman untuk curhat aku bisa menjadi tempat mu berkeluh kesah selain sahabatmu, dan ku harap kau pun mau sebaliknya mendengar keluh kesahku."

"Aku memang tidak bisa seterbuka ini dengan sahabatku."

"Kenapa?"

"Mereka khawatir denganku hinggan mereka dan keluargaku membawaku pergi jauh kesini. Boleh ku cerita?"

"Ceritakan saja jika kau tak keberatan."

"Dulu hidupku terbilang sempurna... memiliki keluarga yang sangat baik dan juga suami yang sangat aku cintai. Namun seiring berjalannya pernikahan kami, kami tak kunjung di berikan momongan... Aku tidak pernah tau kalau suamiku sangat menginginkan anak. Awalnya dia masih bisa nerima dan sabar tapi akhirnya dia menyerah dan mencari pelarian dengan wanita lain, aku tak tau tepatnya kapan bahkan ia sudah menikah.... hingga istri keduanya datang dengan kondisi tengah hamil dan menceritakan semuanya padaku yang aku pun baru tau kalau aku juga tengah mengandung." Kata Baekhyun mulai menangis mengingat masa lalu.

"Aku masih belum percaya hingga suamiku sendiri mengakuinya dan tak lama ia menceraikanku dan memilih untuk hidup dengan keluarga barunya." Tambah Baekhyun.

"Lalu bukankah kalian sudah memiliki kehidupan yang baru lalu untuk apa orang-orang terdekatmu mengkhawatirkanmu?" Tanya Mingyu.

"Karena dia entah bagaimana mulai membuntuti dan menguntitku lalu bersikap layaknya aku masih miliknya. Dan itu membuat mereka mengkhawatirkanku."

"Aku setuju dengan mereka tapi jika kondisinya sudah benar-benar mengancam dirimu, maksudku kau tau bukan bagaimana pandangan masyarakat, mungkin saja mereka hanya ingin melindungimu selagi semua itu belum terjadi."

"Iya kau benar. Terima kasih sudah mau mendengarkan ku."

"Bukan masalah asal kau mau jadi temanku."

"Bukan masalah untuk jadi temanmu hahah. Kau sendiri apa masalah mu?" Kini gantian Baekhyun yang bertanya.

"Dulu aku pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita cantik dan juga sederhana disaat semua orang memilih untuk mengucilkan dirinya justru aku malah jatuh cinta padanya. Hubungan kita terbilang sangat singat aku sebagai relawan dan dia anak panti disana hanya beberapa bulan aku sudah memantapkan hatiku. Namun entah bagaimana beberapa bulan menjalin kasih dengannya keluargaku mengetahui itu dan memintaku mengakhiri hubungan dengannya aku dikirim kembali ke Jerman untuk melanjutkan pendidikanku. Setelah aku kembali ke sini aku justru kehilangan dirinya."

"Kau pergi bukan karena kemauan dirimu tapi karena keadaan yang memaksa, dia pasti tau dan mengerti itu."

"Ku harap aku bisa bertemu kembali padanya."

Flashback Off

"Ne aku ingat, apa kau sudah berhasil menemukannya?" Tanya Baekhyun.

"Ne, tapi aku terlambat. Dia sudah bukan miliku lagi Baek. Harusnya aku sadar, ketika aku melepasnya aku harus siap menghadapi kenyataan bahwa dia mungkin tidak akan bisa aku miliki lagi, dan kali ini aku sangat sakit Baek. Bolehkan aku egois , aku ingin memilikinya Baek.  Aku ingin merasakan bahagia kembali bersamanya, aku memang brengsek meninggalkannya saat itu. Tapi aku tak punya pilihan Baek, aku hanya ingin menuruti permintaan terakhir eommaku saja eommaku sakit dan saat mengetahuiku berhubungan dengan wanita yang tidak jelas aku semakin bingung harus merelakan perasaanku atau membuat eommaku semakin sakit karena aku yang mempertahankan hubunganku." Jelas Mingyu.

"Kenapa berat sekali Baek, aku tau aku memang berhak mendapatkan hukuman tapi ini terlalu sakit untukku. Melihatnya dimiliki orang lain, mengandung buah cinta mereka yang akan segera hadir. Ini sangat sakit Baek." Tambah Mingyu.

"Mingyu-ah kau tau aku juga bukan manusia yang beruntung aku juga sama sepertimu. Kita sama-sama tidak beruntung untuk bisa selalu bersama dengan orang yang kita cintai. Tapi Mingyu hidup terus berjalan, dia tidak akan terus berputar di sekitarmu. Mengikhlaskan mungkin berat tapi percayalah melihatnya bahagia bersama pilihannya kau akan merasakan kebahagiaan meski harus diiringin sakit, tapi setidaknya kau sudah membuktikan bahwa kau adalah orang yang hebat." Kata Baekhyun.

"Aku juga masih berusaha untuk jadi orang yang hebat, aku tidak menampik meski sulit, aku berusaha untuk tidak palsu, aku juga masih mencintainya. Tapi aku yakin Tuhan sudah menentukan takdirnya untukku. Begitu juga kau, jadi mari bersama-sama untuk menerima kenyataan dan menciptakan senyum meski sulit tapi setidaknya bisa." Tutup Baekhyun.

Mingyu yang merasa lebih tenang dan lebih kuat setelah mencurahkan segala perasaannya, langsung memeluk tubuh mungil Baekhyun yang sudah membuncit, memeluk temannya dengan erat karena selalu ada untuknya.

"Terima kasih Baek, aku akan berusaha."

"Ya memang kau harus. Hidupmu tidak akan berenti hanya karena itukan, jadi buktikan bahwa kau mampu." Balas Baekhyun sambil mengusap pungung Mingyu.

"Akan aku buktikan, sekali lagi terima kasih."

"Ne, kalau begitu bisakah kau melepas pelukanmu. Aku ingin pulang hehe."

"Ahh mianhae, kajja aku antar."

Kini keduanya berjalan berdampingan sambil melempar lelucon satu sama lain menghilangkan sedikit rasa sedih yang melanda hati mereka.


Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang