7. Satu kalimat menyakitkan

1K 83 0
                                    

Hari ini aku dan Chanyeol tengah berada di rumah keluargaku untuk makan malam bersama, Rasa sakit dan kecewa cukup jelas tergambar dari wajah orang tua ku namun berusaha menahan semuanya demiku... demi cucu yang sedang berada dikandunganku. Aku hanya ingin makan malam dengan tenang dengan orang-orang yang ku sayangi.

Namun harapan ku hanya sebuah harapan dimana takdir tak pernah mengizinkanku untuk bernafas dengan bebas ketika satu kalimat mampu mengubah segalanya malam itu.

"Mari kita berpisah." Katanya membuat semua anggota keluargaku menghentikan aktifitas makannya.

bersabar rasanya sudah mencapai puncaknya untuk keluargaku, saat mendengar satu kalimat itu yang terucap tanpa beban dari bibir yang selalu berkata lembut. Satu tamparan mendarat tepat pada pipi mulus Chanyeol dan kini berbekas merah siapa lagi kalau bukan eommaku.

Plakk...

"Saya menerimamu meminang putriku bukan untuk berpisah atau untuk menduakannya. Sudah cukup saya bersabar karena kelakuanmu terhadap anakku. Sekarang permainan apa lagi yang sedang kau mainkan huh?! Saya tanya padamu apa orang tua mu tau perihal kau sudah menikahi wanita lain dan bahkan tengah mengandung?! Jawab!!!"

"Sudah cukup kesabaran saya menyembunyikan fakta bejatmu dari keluargamu. Anak saya benar-benar sial karena mengenalmu. Tak bisakah kau mengerti saja sedikit perasaan putriku? Bukan cuma istri barumu yang tengah mengandung tapi anakku juga. Tak bisakah kau melihatnya sedikit saja, lihat dia.... bahkan dia terus berusaha untuk tetap terlihat bahagia dan baik-baik saja setelah apa yang sudah kau lakukan." Kata eommaku setelah itu beranjak dari meja makan.

"Sekarang terserah padamu jika ingin berpisah, berpisahlah dengan baik. Bukankah kalian bertemu secara baik-baik. Appa hanya bisa menyarankan kalian bicaralah dulu berdua selesaikan masalah kalian secara tenang jangan penuh emosi, kalian sudah besar bukan? Jika memang akhirnya harus berpisah maka berpisahlah." Tambah Appaku menyusul kepergian eommaku.

"Hyung ingat Tuhan membenci perceraian." Kini Mark adikku membuka suara dan pergi meninggalkan kami menyisakan aku dengannya.

Pukul 21.30

Akhirnya kami berdua memutuskan untuk pulang selama perjalanan hanya keheningan yang menguasai, aku hanya mampu menatap ke jendela mobil menatap jalanan yang sedikit basah akibat turunnya hujan sebelumnya, jalan yang tampak mulai sepi. Pikiranku kosong aku tak tau apa yang akan terjadi bahkan air matapun lagi-lagi tak turun sama seperti aku mengetahui fakta saat Rose pertama kalinya menemuiku. Hingga tiba dirumah pun tak ada yang membuka percakapan rasanya lelah hanya untuk berbicara atau bahkan bertatapan.

"Baek..."

"Besok saja. Aku sangat lelah."

Flashback
Chanyeol Pov

Sungguh aku berada di situasi dilema. Rose yang menginginkan diriku seutuhnya sedangkan aku memiliki dia yang berharga untukku. Keputusan apa yang harus aku ambil aku tak tau. Pikiranku berkelana, berpikir bahwa meninggalkan Baekhyun mungkin adalah cara terbaik. Bukan karena aku sudah tidak mencintainya tapi karena dia memiliki kehidupan yang sempurna, keluarga dan juga sahabat yang akan selalu ada untuknya namun Rose dia tidak memiliki siapapun.

Aku bukan mengabaikan Baekhyun tapi aku juga tak tega meninggalkan Rose sendiri ditambah Baekhyun selalu ditemani oleh sahabatnya membuatku merasa bahwa Rose lah prioritasku. Malam ini adalah makan malam keluarga Baekhyun ku coba beranikan diri di hadapan kedua orang tuanya entah respon apa yang akan aku dapatkan aku tak peduli. Apapun itu aku pantad mendapatkannya.

"Mari kita berpisah." 

Satu kata yang akhirnya lolos dari bibirku dan satu tamparan yang mengiringinya aku sadar ucapanku menyakiti banyak hati terutama dia wanita yang saat ini berada disampingku. Aku bisa melihat dari ekor mataku bahwa dia sedang menangis tak bisa ku pungkiri hatiku sangat sakit melihatnya begitu. Aku memang salah sudah 3 bulan dia mengandung aku tak pernah memperhatikannya menuruti permintaannya saat mengidam atau bahkan menemaninya periksa kandungan. Aku ingin memeluknya meminta maaf padanya dan memohon agar waktu bisa berputar kembali. Aku ingin berada disisinya sebagai alasan dirinya bahagia dan tertawa bukan menjadi alasan dia mengeluarkan air mata. 

Mengingat kembali bagaimana perjuangannya bersamaku mendampingiku sampai aku bisa berada dititik ini namun aku malah menghempaskannya. Aku ingin memelukmu, tapi apakah aku masih pantas untuk melakukan itu mengingat sudah banyak rasa sakit yang sudah ku berikan padamu tapi selalu kebaikan dirimulah yang selalu ku terima. Melihat bagaimana antusiasnya saat aku pulang memberikan senyuman tulus seakan tak ada apapun yang terjadi. 

Aku tau senyummu palsu aku tau kau tidak sekuat itu. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi sandaran yang pantas untuk wanita sesempurna dirimu.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang