10. Pulang

1K 79 0
                                    

"Baiklah nak kita antar kau pulang." Kata papah kini berniat mengantarku.

"Tak perlu pah, Luhan dan Soya sudah menungguku di mobil, aku akan bersama mereka." Jawabku sambil tersenyum sedikit minta pengertian.

"Omo, Eonni mereka ada disini? mamah aku ikut eonni pulang ya...ya...ya" Tanya Lisa pada mamahnya memohon seperti seorang anak kecil yang menginginkan permen.

"Baiklah nak jangan susahkan eonni mu. Ingat kau harus menjaganya sekarang. Hati-hati nak sampaikan salam kami pada Luhan dan Soya dan katakan pada eomma dan appa mu kita akan kerumahmu besok."

"Ne... kalau begitu kita pamit ya mah... pah." Pamitku pada mereka.

"Kajja eonni aku tak sabar bertemu mereka." Ajak Lisa antusias.

Setelah mendekat dengan mobil Lisa berlari mendekati Luhan dan Soya sambil teriak memanggil nama mereka. Sungguh pemandangan itu mampu membuat Baekhyun sedikit melupakan kesedihannya, melihat tingkah lucu Lisa yang suka sekali manja namun bisa berubah menjadi sosok yang jauh lebih dewasa dari umurnya. Lisa dapat memposisikan diri dalam situasi apapun.

"Eonniiiiiii.........." Teriak Lisa sambil melambaikan tangan.

"Ohh astaga Tuhan kuatkan telingaku ini." Kata Soya menahan kesabaran mendengar teriakan Lisa yang menggelegar.

"Maaf anda siapa ya kita tidak mengenalmu. Mungkin kau salah orang." Kini Luhan menimpali ejekan pada Lisa.

"Ahh eonni masa melupakanku." Jawab Lisa dengan ekspresi sedih. Lisa adalah anak yang sangat dekat denganku bahkan jauh lebih dekat dibandingkan dengan oppa nya sendiri.

"Aigo sudahlah hentikan menggodanya." Kini pintaku pada mereka dengan sedikit kekehan.

"Kau tau sangat menggemaskan menggodanya Baek hahaha...." Jawab Soya terbahak-bahak.

"Aku tau aku memang menggemaskan eonni." Kata Lisa menyombongkan diri.

"Kau tidak ingin memeluk kita eoh?" Kini Luhan menimpali dengan sedikit berakting kesal.

Setelah melakukan ritual temu kangen yang sangat singkat, akhirnya kita berempat beranjak meninggalkan kediaman yang selama ini telah membuat banyak kenangan untuk hidupku banyak warna telah ku lukis disana banyak cerita yang telah kutulis disana bersama orang-orang terkasih. Kini semuanya hanya tinggal kenangan yang mungkin tidak akan bisa aku lanjutkan lagi kisahnya.

Setelah cukup lama perjalanan menuju kediamanku kitapun sampai dengan disambut oleh kedua orang tuaku. Meski aku tau masih banyak kesedihan yang terlihat sangat jelas dari wajah mereka yang mulai menua. Aku benci melihat mereka harus memakai topeng demiku... demi agar aku tidak terus berlarut dalam kesedihan. Tapi bagaimana bisa aku bisa melupakan kesedihanku kalau faktanya mereka, orang yang kini sangat berhaga untukku masih harus merasakan sakit dan berjuang melihat putri satu-satunya mereka kini harus menanggung beban yang tidak ringan.

"Hai nak syukurlah kalian sudah sampai." Sapa eommaku... eomma Irene wanita yang sangat berharga untukku.

"Ne eomma. Lihatlah siapa yang aku bawa." Kataku kini dengan senyuman manis.

"Annyeong eomma...." Kata Lisa yang kini menampakan wajahnya dari dalam mobil. 

"Aigo Lisa kau sudah besar nak, aigo eomma merindukanmu. Bagaimana kabarmu eoh?" Tanya eommaku antusias.

"Kabarku baik eomma. Kabar eomma dan appa bagaimana?"

"Kabar eomma dan appa juga baik sayang. ayo kalian masuklah." Pinta eommaku.

"Yakk noona mengapa kau membawa anak kecil ini eoh?" Tanya Mark adikku yang tiba-tiba datang.

"Maaf apa aku mengenalmu?" Balas Lisa tak kalah sengit.

"Sudahlah kalian kalau bertemu selalu seperti ini." Kata appaku mengintrupsi.

"Hei anak kecil mau kemana? sana ambil koper noonamu." Perintah Soya pada Mark yang akan mulai melangkah kan kaki masuk kedalam rumah mewah keluaga Byun.

"Aish menyebalkan"

"Lakukan saja Mark dan bawa ke kamar noona mu." Final appa pada Mark.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang