Setelah makan malam berakhir dengan canda dan juga tawa kini dimulai kembali rasa sedih dan kesendirian untuk seorang ibu muda yang tengah mengandung. Perasaan tang tadinya sempat terlupakan kini muncul kembali.
"Mah Lisa menginap disini ya. Aku masih merindukan eonni." Tanya Lisa pada sang mamah.
"Tidak-tidak cukup geng noona ku saja sudah sangat ramai kau jangan menambahkan, membuatku pusing saja." Cela Mark.
"Sorry i don't need your permission sir." Sindir Lisa.
"Sudah-sudah kalian ini. Kau juga jangan merepotkan eommamu. Mamah pulang dulu." Pamit Yoona.
Kini satu persatu penghuni rumah sudah meninggalkan ruang santai keluarga Byun menuju kamar masing-masing mengistirahatkan diri termasuk Baekhyun. Namun dirinya masih saja terduduk di tepi ranjang menatap jendela kamarnya yang disinari rembulan malam itu.
"Sayang boleh eomma masuk." Tanya Irene sebelum memasuki kamar sang anak membawakan segelas susu ibu hamil untuk sang anak.
"Eomma... masuk saja." Jawab Baekhyun.
"Ada apa hem? Katakan pada eomma, eomma tau perasaanmu nak tidak perlu menutupinya hanya agar kami tidak sedih. Appa... eomma akan selalu ada untukmu putri cantik eomma." Kata Irene sambil mengelus surai lembut Baekhyun.
Kini Baekhyun memeluk sang eomma menangis sejadi-jadinya menyalurkan sesaknya yang selama ini tercover dengan baik oleh senyum palsunya. Sedangkan sang ayah hanya mampu berdiri dibalik pintu mendengar tangisan sang anak. Mungkin dia terlihat sangat kuat menjadi sosok ayah seakan mempasrahkan segala hal yang terjadi, namun di dalam dirinya terdapat kerapuhan seorang pria paruh baya yang kini sedang merasakan sakit dan juga sedih seperti apa yang dirasakan sang anak.
Putri yang ia percayakan pada laki-laki pilihan anaknya pada laki-laki yang sudah ia kenal bahkan keluarganya pun mampu menghancurkan kepercayaannya. Suho adalah sosok ayah yang tidak akan pernah memperlihatkan sisi ini pada siapapun termasuk istrinya, dia akan lebih memilih memendam apa yang dia rasakan mencari solusi terbaik untuk kedepannya.
Kembali pada sosok ibu dan anak yang masih setia dengan pelukan dan belaian saling menguatkan padahal keduanya kini sangat rapuh. Sang Rembulan seperti sedang menyinari senyuman terakhir Baekhyun beberapa jam lalu dan kini menggantikan kembali perasaan yang menyakitkan.
"Eomma.... sakit... sangat sakit eomma..." Kata Baekhyun sambil memukul pelan dadanya yang terasa sesak.
"Eomma tau nak... Baekhyun eomma kuat, kamu kuat sayang. Ada eomma disini, eomma akan selalu ada untukmu." Kata Irene yang masih terus menenangkan sang putri.
"Tapi ini benar-benar sakit eomma... apa kesalahanku eomma? kenapa aku harus merasakan perasaan yang sesakit ini. Apa aku memang tidak pantas untuknya? tapi kenapa harus dengan cara yang seperti ini.... kenapa Tuhan harus menghadirkan perasaan jika dia tidak mengizinkanku untuk bahagia bersamanya."
"Sayangnya eomma kuat maka dari itu Tuhan memberikan ini semua padamu nak, Percayalah akan ada kebahagiaan untukmu nak. Tuhan sayang kamu maka dari itu dia tidak melupakanmu dengan cara yang seperti ini. Dia ingin melihat apa Baekhyunku bisa melalui semuanya, bisa melalui semua ujiannya dengan kesabaran. Jika Baekhyun bisa Tuhan akan menyiapkan sejuta kebahagian sebagai balasannya."
"Tapi Baekhyun lelah eomma... ini sangat sakit."
"Sayang ingat sekarang Tuhan menitipkan sesuatu yang dari dulu Baekhyun inginkan. Jangan seperti ini nak, ingat dia yang diperutmu dia pasti sedih melihat ibunya seperti ini." Kata Irene sambil melonggarkan pelukannya menatap kedua mata sembab sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔
FanfictionEND Complete Story Sepasang kekasih harus merasakan perpisahan namun tidak untuk hati keduanya yang masih terus terhubung ditambah kehadiran anak mereka membuat keduanya semakin enggan untuk beranjak memulai kehidupan yang baru. Namun apakah mereka...