21. Hilang

817 68 1
                                    

Setelah menunggu Mark akhirnya datang juga dengan raut wajah cemas, khawatir dan kesal yang cukup terlihat jelas. Bagaimana tidak mereka berdua keluar disaat sudah larut malam.

"Noona kenapa kalian bisa ada disini? Astaga noona kau baik-baik saja?" Tanyanya khawatir.

"Nanyanya nanti saja Mark biarkan kami masuk mobil dulu." Jawab Soya.

"Baiklah sini ku bantu noona pelan-pelan."

Kini ketiganya sudah berada di dalam mobil dengan Soya dan Baekhyun yang berada di kursi penumpang.

"Apa masih sakit Baek?" Tanya Soya.

"Sudah tidak terima kasih."

"Sekarang katakan padaku kenapa kalian ada disana malam-malam begini?" Tanya Mark Kembali.

"Aku hanya ingin mengambil barangku saja Mark. Sudahlah tidak perlu dibahas." Final Baekhyun.

Ketiganya pun telah sampai di kediaman Byun's setelah lelah bermain petak umpet sebelumnya kini mereka kembali dengan rasa lega dan memilih untuk berhambur mengistirahatkan diri untuk esok hari yang baru.


******

Sang fajar sudah mulai menampakkan wujudnya mengusik tidur kedua insan yang masih terlelap di tempat yang berbeda. Hari baru menyambut keduanya dengan perasaan berbeda. Menyapa takdir baru yang akan mereka lalui kedepannya, berharap bahagia mampu mengiringi setiap jengkal kaki menapak. Jika sendu dapat memohon dia ingin bahagia walau sekali saja. Begitupun sang anak manusia memohon kepada semesta untuk bisa bahagia pula.

drrtt...drrtt...drrtt.

"Aish siapa yang menelponku pagi buta begini sih. Ohh astaga papah." Kaget setelah tau siapa yang mengusik paginya ini dengan sekejap ia sudah mengangkat telpon sang ayah.

"Ada apa pah, kenapa menelponku pagi-pagi?" 

"Yakk! apa kau baru bangun? Cepat ke kantor papah sudah disini. Papah akan melihat laporan perusahaanmu bulan ini." 

"Kenapa dadakan sih. Baiklah Chan kesana."

"Jangan lama atau seluruh saham papah akan papah tarik."

"Iya pah 30menit Chan akan sampai." Tutup Chanyeol sebelum beranjak membersihkan diri.

Sedangkan dikediaman Byun's semua tengah bersiap mengantar kepergian anak mereka sementar.

"Kau sudah siap nak?" Tanya Irene saat melihat anaknya yang turun.

"Sudah eomma. Semua barang-barang juga sudah semua."

Dengan kecepatan penuh Chanyeol akhirnya sampai di perusahaannya dan langsung menuju ruangannya.

"Kau terlambat."

"Hanya 5 menit pah. Sudahlah lebih baik kita fokus ke masalah pekerjaan pah."

Sebelum melanjutkan pekerjaan sebagai pengalihan Chanyeol, Siwon mengirim pesan pada sang istri.

"Aku baru mendapatkan pesan kalau Chan sudah ada di kantor. Sebaiknya kita pergi sekarang." Kata Yoona setelah mengecek ponselnya.

"Baiklah. Kalian masuk mobil masing-masing. Baekhyun biar dimobil ku." Kata Suho.

Kembali ke perusahaan Chanyeol, setelah melihat laporan perusahaan Chanyeol dan sedikit berdiskusi mengenai proyek Siwon memberikan nasehat pada anaknya yang mulai lalai dengan perusahaan.

"Laporan perusahaanmu masih aman, tapi jika kau terus-terusan mengabaikan berkas yang mulai menumpuk itu papah tidak yakin. Fokuslah pada perusahaanmu."

"Iya Chan akan menyelesaikannya. Sekarang papah balik saja sana ke perusahaan papah, disini sudah selesaikan urusannya. Aku juga akan bekerja."


******

Sudah satu minggu kedua insan berpisah bukan hanya tentang status yang lebih dulu melainkan tempat mereka menjalani hidup kedepannya. Sang pria yang masih di sibukkan oleh setumpuk pekerjaan perlahan mulai melupakan sang mungil, sedangkan dia juga sudah menjalani kehidupan barunya di tempat yang jauh. Sedangkan wanita yang satu masih terus bersabar menghadapi sang suami yang kini semakin dingin ditambah karena pekerjaannya membuat Chanyeol semakin jarang untuk pulang kerumah.

"Aku pulang..."

"Kau sudah pulang, ku kira kau akan menginap di kantor lagi. Mandilah dulu setelah itu kita makan bersama." Jawab Rose. 

Ya Rose hanya tau kalau selama ini Chanyeol tidak pulang karena lembur dan memutuskan untuk bermalam dikantor. Setidaknya itu yang Chanyeol katakan padanya.

Setelah makan malam keduanya tengah bersantai di ruang keluarga. Menonton acara tv tanpa ada percakapan diantara keduanya. Canggung itulah yang Rose rasakan padahal ia kini bersama sang suami tapi terasa sangat aneh.

"Chan besok jadwalku periksa kandungan kau akan menemaniku kan?" Tanya Rose sambil mengelus perutnya yang besar.

"Tentu saja. Jam nya seperti biasakan?" Tanya Chanyeol tanpa melirik Rose sedikitpun.

"Sudah malam sebaiknya kau tidur tidak baik untukmu dan juga anak kita." Pinta Chanyeol yang kini menatapnya.

"Aku ingin bersamamu, bolehkan malam ini saja." Mohon Rose.

"Ccckk... baiklah ayo aku juga sudah mengantuk."

Kini senyum Rose pun terbit saat yang ia tunggu pun terwujud, aneh bukan tapi memang ini kenyataannya.

"Gomawo Chan aku harap hubungan kita kembali membaik seperti dulu." Batinnya.

Pagi harinya Chanyeol akan mengantar istrinya untuk memeriksa kandungannya, hari yang sama dimana Baekhyun juga periksa ada rasa senang dan juga penyesalan karena sudah lebih dari seminggu ia bahkan tidak tau bagaiman kabar Baekhyun setelah malam itu.

"Rose cepatlah. Aku masih banyak pekerjaan."

"Mianhae Chan membuatmu menunggu, kajja kita berangkat aku sudah siap."

"Kau nanti pulang sendiri ya aku tak bisa mengantarmu pulang aku harus segera ke kantor."

"Ahh baiklah kau jangan lupa makna siangmu, sudah ku siapkan jangan lupa dimakan."

Setelah sampai dan memeriksakan kandungan Rose kini keduanya sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Chanyeol yang sebenarnya berniat menanyakan tentang Baekhyun hanya beralasan untuk pergi ke kantor.

"Kau pulanglah dulu Rose, aku akan ke toilet setelah itu ke kantor. Hati-hati dijalan dan kabari aku jika sudah sampai."

"Ne, Chan kalau begitu aku pamit. Kau juga hati-hati."

Setelah memastikan kalau Rose sudah keluar dari rumah sakit. Chanyeol kembali bergegas ke ruangan dokter kandungan.

"Permisi dokter."

"Silahkan masuk tuan Park."

"Saya ingin menanyakan apakah nyonya Baekhyun sudah memerika kandungannya hari ini?" 

"Ahh nyonya Baekhyun seminggu yang lalu meminta surat rujukan pindah rumah sakit."

"Surat rujukan? pindah rumah sakit kemana dokter?"

"Beliau tidak meminta untuk ditujukan kemana jadi saya membuatnya secara general tuan, jadi nyonya Baekhyun dapat memeriksa kandungannya dimana pun rumah sakitnya." Jelas Dokter.

"Baiklah terima kasih dokter informasinya."

"Sama-sama tuan Park."

Chanyeol keluar ruangan dengan hati yang penuh pertanyaan. Seketika dirinya dirundungi hal-hal buruk tentang perpisahan. Mencoba menepis pikirannya, dirinya mencoba menghubungi Baekhyun namun nihil. Bagaimana tidak Baekhyun sudah memblokir nomor Chanyeol dan mengganti nomor ponsel beserta sosial medianya pun ia non aktifkan sebelum kepergiannya meninggalkan Seoul.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang