3

733 80 2
                                    

Aku ngintip dari sela-sela pintu. Aku agak curiga dengan gerak-gerik Mas Farhan di dalam sana. Gak biasa-biasanya dia ngeliatin laptop sampai seserius itu...?

Kalo dia lagi nonton bokep, pasti dia kan sambil coli. Tapi kan posisinya aja, lagi tidur tengkurep gitu. Mana bisa, orang coli sambil tengkurep...?

"Mas Farhan...!!"

"Astagfirullah!!" Dia kaget banget. Terus buru-buru nutup laptopnya. "Kok udah pulang?"

"Ohhh, jadi aku gak boleh pulang..?"

"Ngambekkk..." Mas Farhan narik tanganku. Dia nyubitin pipi sambil menciumi leherku. "Cieee, yang baru aja jadian.."

"Abis nonton bokep ya, mas?"

"Enggak."

"Jangan bohong!"

"Nihh, cium aja kalo gak percaya." Mas Farhan nyodorin kedua tangannya. "Gak bau kontol kan?"

"Terus, lagi ngapain..?"

Akhirnya dia jujur juga. "Abis bales emailnya si Jimbot."

"Mas Jimmy...?!" Aku jadi antusias mendengar nama itu. "Mana-mana, aku mau liat dong!"

"Udah diapus. Hhheehee.."

"Kenapa, mas...?!"

"Si Jimbot cuma nanyain kabar kamu. Udah gitu doang."

"Terus, mas nanya gak, kenapa Mas Jimmy gak kirim email ke aku?"

"Orang dia aja bilang, kalau aku gak boleh ngasih tahu hal ini sama kamu."

"Mas Jimmy bilang gitu...?!"

"Iya."

"Gak percaya!"

Mood aku seketika anjlok. Kenapa sih sama Mas Jimmy itu...? Emangnya aku salah apa coba sama dia...?

Apa mungkin, dia masih kesal gara-gara aku suruh dia sunat waktu itu ya...?

Aaahhh, gak mungkin kan...?!

Orang dia sendiri yang mau sunat waktu itu. Kenapa juga, dia harus marah sama aku...?!

"Dek, kalau mau makan udah aku panasin ya ---" Mas Farhan beranjak ke wc. Terus keluar lagi gak sampai semenit.

"Iya ---"

"Dek ---"

"Apa...?"

"Aku bobo duluan ya. Soalnya besok mau pacaran sama Anita."

"Yaaa..."

"Hmmm ---"

"Apaan lagi, mas..?"

"Gak ngajak mandi bareng, kan?"

"Gak!"

"Yaudah deh..."

Aku memperhatikan pantulan wajah dan setengah tubuh telanjangku di cermin wastafel.

Mas Farhan gak mungkin gak liat bekas tanda-tanda merah yang ditinggalkan Kak Abi di leher dan dadaku. Tapi untungnya, dia gak banyak nanya yang macem-macem.

Sssrrssshh...

Di bawah guyuran shower, aku kembali mengingat apa yang telah aku dan Kak Abi lakukan tadi.

Setelah mengajak makan dan membeli baju, Kak Abi tiba-tiba mengajakku ke sebuah hotel, dan akhirnya --- persenggamaan itupun terjadi.

Aku bisa aja menolaknya. Tapi, dari pas masa-masa MOS aku emang udah naksir dan kepo banget sama Kak Abi.

A LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang