Ting...!
WA masuk dari Diko. Dia ngasih tau, kalo lusa akan diadakan seleksi untuk mewakili sekolah dalam lomba debat bahasa inggris antar SMA se-JABODETABEK.
Aku langsung forward pesan itu ke group khusus anak-anak IPS. Aku minta sama Kak Fia, tiga perwakilan dari jurusan IPS yang akan mengikuti proses seleksi lusa nanti.
Ting...!
WA masuk dari nomernya Mas Jimmy. Akhirnya jadi juga tiga design baju seragam khusus yang akan digunakan pada pertandingan futsal dan basket minggu depan.
"Menurut kamu bagusan yang mana?"
Armando kayak kaget. Entah kenapa sejak aku nginep di kosannya, dia lebih banyak ngelamun dan diem. Padahal, malam itu kan aku sama dia gak ngelakuin apa-apa. Palingan ya, cuma pelukkan aja.
"Kenapa? Sariawan ya?"
Dia tertawa pelan. "Lo beneran niat banget sih.."
"Jelas! Siang ini aku tunggu keputusan dari anak basket sama futsal. Jangan lupa ukurannya juga."
Jam istirahat, Kak Fia dan beberapa siswa jurusan IPS mendatangi kelasku. Rupanya dia sekalian membawa tiga perwakilah dari jurusan IPS untuk ikut seleksi lusa nanti.
Satu orang dari kelas tiga. Dan dua orang dari kelas dua.
"Tapi kita gak yakin, Riichi." ujar salah satu siswa itu.
"Selama ini kita gak pernah ikutan yang namanya lomba-lomba. Soalnya kamu kan tahu kalo ---"
"Kita coba tes sekarang --" Ucapku tegas.
"Sekarang?" Mereka bertiga keliatan gugup banget.
"Oliver, tugasmu ngerekam. Kita akan live streaming sekarang. Kenta, umumin di seluruh grup telegram anak-anak IPS. Biar mereka semua ngeliat. Kalo ada yang protes, dan ngerasa keberatan silahkan dateng temuin aku."
"Siap, Riichi!"
"Aku butuh kertas hvs tiga lembar dan pulpen!"
Kenta memberikan apa yang kuminta.
"Tolong kalian duduk di meja depan." aku memerintah. "Yang lain, tolong tenang. Kalo enggak, silahkan keluar."
"Oke Riichi, semua siap." ujar Oliver.
Ketiga siswa itu keliatan tegang dan gugup banget. Aku sampai geli ngeliat ekspresi wajah mereka.
Mando masuk sambil membawa beberapa botol minuman dari vending machine.
"Gak usah tegang. Santai aja." kataku sambil bagiin minuman itu kepada mereka. "Oke. Tugas pertama kalian bertiga adalah --- kalian tuliskan sejarah tentang Indonesia yang dikenal sebagai pusat dari perdagangan rempah-rempah dunia. Waktunya tujuh menit, dimulai dari sekarang..!"
Suasana kelasku hening sekali. Syukurnya, suara-suara siswa yang lagi istirahat di luar sana, gak berhasil nembus sampai ke dalam ruang kelasku ini.
"Dua menit lagi ---" suaraku memecah keheningan. "Kertas lagi, Kenta.."
"Kertas lagi?" Kak Fia dan beberapa temannya tampak bingung.
"Selesai!"
Ketiga siswa itu baru saja meletakkan pulpennya, dan Kenta mengambil kertas hvs dari ketiganya, saat aku sudah memberikan tugas yang kedua.
"Tugas selanjutnya adalah, pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja! Waktu kalian lima menit, dimulai dari sekarang!"
"Riichi, kamu ---" Kak Fia sampai terbengong-bengong.

KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE
Teen FictionAku kacau... Kehidupanku juga kacau... Semuanya semakin jadi kacau, saat mereka datang di kehidupanku...