Author POV
"Apa maksud ucapanmu ditelepon tadi, Niko? Mamah benar-benar gak paham?" Wanita yang sebenarnya umurnya setengah abad lebih namun tetap terlihat awet muda itu, kelihatan cemas dan gugup.
"Mamah duduk dulu ya.."
"Kalau bukan karena mas kamu yang meminta papah untuk datang, papah gak akan mungkin membatalkan meeting dengan klien penting dari Singapura." ujar pria berkacamata bulat, dengan suaranya yang tetap tegas dan berat itu.
"Pah --- mah..." Niko menelan ludah. "Octavian itu sebenarnya ---" dia noleh ke Nanda. "Mas ---"
"Ada apa lagi dengan adik kalian?" Budiantoro menatap bergantian kedua anak laki-lakinya tersebut.
"Octavian kenapa, mas?" Pudjiastuti sampai menggenggam tangan anak sulungnya itu.
Niko memperlihatkan foto Riichi dari layar ponselnya.
"Foto ini, bukannya dia temannya Octa?"
"Riichi." Lidah Nanda terasa berat sekali. "Dia adalah adik Nanda, mah."
"Adik --- maksudmu bagaimana, mas?" suara Budiantoro meninggi.
"Riichi, adalah adik kita. Dia --- anak kandung papah dan mamah yang sebenarnya."
Suami isteri itu seketika terdiam. Mata mereka bertemu untuk sesaat. Lalu keduanya tertawa pelan. Menganggap bahwa semua itu hanya lelucon konyol yang sedang dilontarkan oleh kedua anaknya.
"Seingat papah ulang tahun adik kalian itu kan masih lama." Budiantoro melirik pada isterinya.
"Ini adalah hasil tes DNA-nya."
Sekarang, baik Budiantoro maupun isteri nya langsung terdiam mematung. Ekspresi wajah mereka pun berubah tegang.
"Kamu jangan main-main, Nanda..!"
"Kalau papah sama mamah masih gak percaya, kita tes sekali lagi."
"Mah ---" Niko menggenggam tangan mamahnya. "Apa yang dilihat Mas Nanda malam itu emang benar! Kakeklah yang sudah melakukannya! Kakek yang menukar bayi --- maksudku, adik Niko dengan bayi milik orang lain!"
Mata Pudjiastuti berkaca-kaca. Rasa sesak itu kian memenuhi dadanya.
"Papah kan punya dokter kepercayaan. Kalau papah masih tidak percaya ---"
"Cukup, Nanda!" Suara Budiantoro terdengar bergetar.
"Pah ---"
Budiantoro diam mematung dengan wajah pucat sekali.
"Pah ---"
"Dimana anak itu?"
"Dia ---"
"Di rumah sakit." Nanda cepat-cepat memotong.
"Rumah sakit?"
"Benar, mah. Saat ini, Riichi --- koma."
Niko masih tak paham, kenapa Nanda tak berkata yang sejujurnya kepada orang tua mereka..?
"Apa, hasil ini bisa kamu pertanggung jawabkan?"
"Kalau papah tidak percaya, papah bisa melakukan tes ulang."
"Baiklah. Kalau begitu, rahasiakan ini semua dari adik kalian! Kalian mengerti...!?"
"Pah ---"
"Apalagi, Niko?"
"Riichi koma karena Octa."
"Niko!" Nanda menghentak.
"Kenapa, mas?! Emang kenyataannya begitu kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE
Teen FictionAku kacau... Kehidupanku juga kacau... Semuanya semakin jadi kacau, saat mereka datang di kehidupanku...