17

476 61 14
                                    

'Jimbot udah balik ya, dek?! kok kamu gak kasih tau mas sih?! Kamu pasti abis enak-enak sama Jimbot ya...?!'

Aku baru aja selesai sholat subuh. Kalo gak diangkat teleponnya, nanti takutnya ada berita penting.

Ehhh, giliran diangkat malah suara si knalpot metro mini itu yang kudengar.

"Mas Jimmy masih tidur. Kayaknya dia kecapean banget."

'Dek, mas kasih tahu sama kamu! Hati-hati sama Jimbot! Dia keliatannya aja polos, tapi kenyataannya --- dia itu berbahaya!'

Aku jauh lebih lama kenal sama Mas Jimmy. Yaa, gak lama-lama juga sih. Pokoknya cuma beda semingguan lah jaraknya, antara kenal sama Mas Jimmy dan Mas Farhan.

Mas Jimmy itu orang kepercayaannya Om Noah. Dia bisa bela diri, berantem, memakai pistol, dan juga senjata tajam lainnya.

Waktu Om Noah masih hidup, bahkan aku diberi tahu sebuah ruangan rahasia, dimana ruangan itu menyimpan segala jenis senjata mulai dari yang berukuran kecil, sampai yang ukurannya sangat besar dan berbahaya!

Diam-diam aku ngambil foto dirinya yang lagi tidur sambil meluk boneka beruang. Namun kagetnya aku, ketika tangannya menjulur dan langsung merebut hapeku.

"Kirain belom bangun, mas."

"Mas udah bangun dari jam tiga. Mandi jam empat, lalu olah raga sebentar." jawabnya lugas. "Farhan?"

"Siapa lagi, mas?" aku memutar bola mata. "Mau ngomong gak nih?"

"Mas gak tertarik dengannya."

'Hei, Jimbon! Apa kamu bilang?! Kamu dengar ya, siapa pula yang tertarik sama pria berdada besar kayak kamu, hah...?!'

"Halo -- mas, suaranya kok ilang-ilangan ya...?! Mas Farhan, halooo...!!?"

Klik.

Aku putusin aja teleponnya Mas Farhan.

"Sabar ya, dek.."

"Gak usah ngeledek..."

"Mas sudah menghubungi empat pengacara kepercayaan Tuan Noah, dek."

"Banyak amat, mas?"

"Tuan Doni itu bukan orang sembarangan. Dia merupakan pengusaha sukses, dan merupakan orang terkaya nomer 7 di Indonesia, dan ke-2 sepulau jawa.

"Kalo Om Noah?"

"Sampai saat ini, Tuan Noah masih menduduki peringkat keempat orang terkaya di Asia, dan nomer dua di Indonesia."

"Berarti Mas Doni gak ada apa-apanya dong!?"

"Jangan dianggap remeh, dek. Sebab, mereka berdua itu dulunya adalah musuh bebuyutan."

"Mas Doni sama Om Noah...?!"

"Masalah itu nanti saja. Sekarang yang terpenting adalah, teman kamu bisa dibebaskan."

"Kak Bima emang harus bebas, Mas Jimmy! Dia itu kan gak salah...!"

"Dek ---" Suara dan tatapan Mas Jimmy tiba-tiba berubah. "Maaf ya karena mas harus mengatakan ini.."

"Hmmm ---"

"Kamu gak keberatan kan, kalau siang nanti menjalani beberapa tes pemeriksaan?"

"Gak masalah."

"Mas gak tau, apakah Abi itu menularkan penyakit atau enggak sama kamu."

"Hasilnya udah keluar, mas?"

Mas Jimmy ngasih lihat layar iPadnya. "Seperti yang kamu bilang. Anak itu memang tidak sakit kanker."

"Mana ada coba, orang sakit kanker bukannya kurus tapi malah jadi atletis...?!"

A LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang