38

294 51 0
                                    

Aku gak perlu jalan sendirian ke ruang OSIS siang ini. Karena begitu bel pulang bunyi, udah ada dua anggota OSIS yang nungguin aku di depan kelas.

"Hati-hati ya, Riichi. Karena kamu mau masuk kandang macan." Kenta menatapku cemas.

"Baru macan. Belom siluman naga kan?" aku terkekeh. Kuketuk meja Armando sekali. "Jangan lupa."

"Hmm ---" dia cuma ngangguk sekali.

Rencananya siang ini OSIS akan ngadain rapat internal tahunan. Dan secara ekslusif, aku juga diundang ke rapat penting itu.

Aku masih bingung dan heran aja, kenapa berita tentang diriku ini bisa menyebar dengan begitu cepatnya ya...?

Beberapa meter sebelum aku tiba di depan ruang OSIS, aku liat Adipati sama temennya baru keluar dari ruang Dewan Siswa. Begitu ngeliat aku, si bule lokal itu langsung nyambut dengan ramah banget.

"Makasih banget lo udah mau dateng, Riichi."

"On time kan?"

"Ya. Silahkan masuk." Bahkan seorang Adipati aja, sampai sebegitu segannya sama aku yang statusnya siswa pindahan ini.

Ternyata di dalam ruangan yang cukup luas itu, udah banyak anggota OSIS lain yang udah pada dateng. Kalo diliat-liat, ruangan rapat ini, mirip banget sama ruangan meeting di salah satu kantornya Om Noah.

Aku memilih kursi paling ujung. Sendirian. Karena menurutku, dari kursi inilah aku bisa memandangi satu persatu wajah-wajah mereka semua.

"Sebelumnya, gua mau ngucapin terima kasih banget buat Riichi yang udah mau nyempetin waktunya, buat hadir dalam rapat tahunan OSIS ini."

Aku udah nyiapin binder sama pulpen di atas meja. Tadinya aku mau iPad, tapi berhubung baterai habis, jadi aku titipin aja sama Oliver tadi.

"Jadi begini, Riichi." Masih si bule lokal itu yang bicara. "Kita tahu kalo OSIS butuh seseorang yang --- bisa dikatakan mengerti dan paham seluruh aspek internal sekolah ini."

"Hmmm ---"

"Dan, kita juga tahu kalo kita butuh seseorang yang dimana bisa menyatukan semua organisasi siswa yang ada di sekolah ini."

"Hmmm ---"

"Kita tahu, kalo hubungan kamu dengan Dewan Siswa itu ternyata sangat baik. Dan kita harap, kamu bisa menjadi orang itu. Orang yang bisa menjadi penghubung antara OSIS dan Dewan Siswa, serta organisasi kesiswaan lainnya."

"Hmmm ---"

"Maksud dan tujuan kita ngundang kamu kesini adalah --- untuk mengangkat kamu menjadi ketua pembina OSIS."

Dalam hati sih, jujur aku geli banget dengernya. Dari yang namanya SD, sampai kelas 1 SMK kemaren, aku tuh gak pernah sama sekali ditunjuk buat jadi ketua kelas, apalagi masuk organisasi kayak OSIS.

Tapi sekarang...

"Bagaimana Riichi? Apakah ada yang mau kamu sampaikan?"

"Di ruangan ini ---" aku mengedarkan pandanganku. "Ada berapa siswa dari jurusan IPA?"

Sembilan siswa mengangkat tangan kanannya.

"Bahasa...?"

"Enam siswa mengangkat tangan kanannya.

"IPS...?"

Gak ada lagi siswa yang mengangkat tangan. Karena memang, rapat ini cuma dihadiri oleh 15 siswa, ditambah 1 siswa lagi, yaitu aku sendiri.

"Jujur, aku gak begitu paham sama yang namanya organisasi. Tapi --- disini aku punya beberapa poin penting."

Beberapa siswa ada yang bisik-bisik, sambil menatapku sinis dan rendah.

A LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang