35

296 60 0
                                    

"SIAPA YANG NGABISIN TIRAMISU PUNYAKU...?!!"

Mataku melotot, menatap kedua teman sekamarku. Pagi-pagi buta, aku sengaja bangun dengan pikiran akan menikmati tiramisu pemberiannya Ahsan, pas habis selesai sholat subuh nanti.

Tapi aku malah mendapati, kotak kue itu udah dalam keadaan kosong, dan tergeletak gitu aja di atas meja belajar!

"Pasti pelakunya satu diantara kalian! Ayo, jujur...!!"

"Riichi, itu ---"

"Itu apaan, Kenta?!"

"Itu ---"

"Kita kan sama-sama orang islam. Kamu tau kan kalo mencuri itu dosa hukumnya! Kamu mau perut kamu belatungan kena azab?!"

"Ada apaan sih, pagi-pagi udah ribut aja..."

Aku tengadah ke atas. Penasaran dengan suara yang baru aja muncul dari kasur di bagian atas itu.

"Dia yang makan, Ichi. Armando." Oliver bisik-bisik.

"Armando...?!!" Detik itu juga, aku langsung naik ke atas tangga kasur. Bener aja, rupanya manusia itu lagi tiduran dengan cuma memakai celana dalemnya aja!

"Nanti gue beliin lagi."

"Ngapain kamu disini?! Mau jadi mata-mata ya?!" Aku ambil bantalnya, dan aku tutupin bagian selangkangannya itu.

"Auugghhffttt...! Pelan woi..!!"

"Gak tau malu! Udah tau lagi ngaceng, malah diumbar! Dikira aku bakal kerangsang...?!"

"Riichi, gak enak didenger sama kamar sebelah..." Kenta narik-narik tanganku. "Kita sholat aja dulu."

"Kenapa sih dia bisa ada disini?!"

"Dia dipindahin sama Pak Yama kesini, Ichi. Semalem kamu udah tidur duluan sih.." Kenta bisik-bisik.

Sementara nungguin Oliver selesai sholat, aku duduk di kasurnya Kenta sambil ngeliatin si manusia terkutuk itu.

"Ngapain kedap-kedip?! Cacingan?!"

Tok-Tok...

Kenta ngebukain pintu. Soalnya dia yang paling deket sama pintu.

"Riichi, ada yang mau ketemu...!" Kenta kayak panik gitu.

"Ketemu? Siapa?"

"Ahsan!"

"Ah ---" Baru juga aku mau diri, tiba-tiba Arman melompat turun dan mendahuluiku ke kamar mandi. "Dasar!"

"Pagi, Riichi."

"Ahsan, ada apa ya?"

"Baru bangun ya?"

"Iya. Ini baru mau sholat. Tapi aku lagi kesel, gara-gara kue dari kamu diabisin sama orang jelek itu!"

Pintu kamar mandi kebuka. Kepala Arman menyembul. "Kan gue bilang, nanti gue beliin lagi."

"Ehmmm --- itu, aku lagi coba-coba bikin sendiri."

"Bikin ---"

Kutarik kasar pintu kamar mandi supaya menutup kembali. Sejujurnya, Arman emang ganteng. Badannya tinggi dan ya --- bisa dibilang atletislah.

Tapi jangankan kerangsang, rasanya tuh aku mau pisahin kepala kontolnya, terus aku lempar ke atas pohom asem biar jadi makanan kuntilanak penunggu pohon itu!

"Mau ngajak jogging sebentar. Itu juga kalo kamu mau."

"Aku sholat dulu deh."

"Kalo gitu aku tunggu di ---"

A LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang