22

437 50 0
                                    

"Dek, Farhan telepon nih..."

Bukannya aku gak denger, tapi aku pura-pura budek aja. Orang lagi enak-enakkan mandi, masih aja diganggu. Lagian nih ya, si Mas Farhan itu kan udah punya isteri, kenapa sih masih neleponin aku terus?

Cklek.

"Farhan nih, takutnya ada berita penting."

"Kenapa gak Mas Jimmy aja yang angkat?"

Jadilah akhirnya Mas Jimmy yang jawab telepon itu. Sementara aku sibuk ngecrotin body lotion di tangan sama kakiku.

Di bawah sana, udah kedengeran suara keempat adeknya Kak Bima yang kayaknya tuh udah pada gembira dan semangat banget.

"Dek, Farhan bilang kalau malam pertamanya gak begitu sukses.."

"Gak ada urusan sama aku, mas..."

"Iya, mas juga paham. Dia emang aneh.."

"Dari dulu, mas..."

Sambil lewat, dengan kurang ajarnya Mas Jimmy ngeremes bongkahan pantatku.

"Jangan mancing ya..."

"Semalem gimana, bobonya sama Bima?"

"Hah?!" mataku melotot dong. "Kak Bima tidur sama aku?"

"Pura-pura kaget apa pura-pura nih..."

Begitu Mas Jimmy ke bawah, aku langsung memeriksa pantatku. Rasa-rasanya gak ada yang aneh.

Pas kebangun tadi, aku juga gak ngerasain ada lengket-lengket apalagi bebauan yang aneh.

"Amin, itu kan satenya A Icih...!"

"A Abim, masa Amin culi satenya A Icih..!"

"Cuma satu, Aa..! Aku kan lapel...!"

"Mas Jim, udah sana duluan aja ke bawah. Kasian mereka.." kataku dari atas.

"Gak papa, Riichi. Maaf."

"Gak papa, kak. Duluan aja. Aku mah emang kadang lama. Kasian mereka."

"Sekarang kita turun duluan ke restoran buat makan pagi..." ujar Mas Jimmy.

"Asyiiikk...!!"

Selesai rapih-rapih, aku buru-buru nyusul mereka buat sarapan. Aku masih gak tau, apa rencana buat hari ini. Mau keliling-keliling dulu, apa langsung main ke Trans Studio. Pokoknya aku serahin aja semuanya sama Mas Jimmy.

Drrrttt...

"Apa, mas?"

'Somse nih...'

"Baru juga selesai mandi. Sekarang mau sarapan..."

'Mau denger gak cerita semalem?'

"Ihh, gak penting juga kali, mas. Lagian kalo sampai Mbak Anita denger gimana?"

'Dia lagi sibuk sama keluarganya di depan. Ini mas masih di kamar. Mas kunci aja pintunya.'

"Mana ada penganten baru kayak gitu?"

'Dek, sebenarnya mas agak nyesel juga..'

"Nyesel gimana, mas?"

'Semalem itu --- pas mau klimaks, mas malah nyabut penis mas, terus mas keluarin di mulutnya Anita...'

"Maksudnya, mas gak keluarin di dalem?! Tapi malah ngeluarinnya di mulut Mba Anita...?!"

TING...!

A LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang