Armando ngeliatin aku gitu banget. Aku jadi punya firasat, jangan-jangan dia itu suka sama aku lagi...?
Drrrttt...
'A Icih...!!'
"Kok gak pada bobo siang?"
Dasar anak-anak tuyul. Orang lagi seru-serunya nonton, malah pake acara ganggu lewat video call segala.
'A Icih, tadi Opal di dolong sama anak bandel!'
"Didorong gimana, Amin?"
'Opal jatoh sampai kakinya beldalah.'
"Berdarah?!"
'Amin jangan bohong! Orang Opal aja gak papa..!' Suara Ica emang selalu nyaring dimanapun dia berada.
'A Icih, Om Jimmy mau bicala..'
Dari wajahnya Amin, kini berganti jadi wajahnya Mas Jimmy.
"Gimana ceritanya, mas?"
'Biasalah anak kecil.'
"Awasin dong, mas. Bercanda jangan yang berbahaya gitu."
'Kamu lagi ngapain?'
"Makan tiramisu sambil nonton."
'Tiramisu..?'
"Udah ya, mas. Aku mau lanjut nonton."
'Awas, jangan nonton yang enggak-enggak.'
"Hhhaahh.." aku menghela. "Untuk sementara aku mau libur dulu dari dunia perkontolan ---" seketika aku tersadar, bahwa ada orang lain di kamar ini, selain diriku.
Dan orang itu, baru aja keluar dari kamar mandi, dengan cuma mengenakan celana pendeknya yang ketat itu.
Klik.
Entah Armando denger apa enggak. Tapi gak penting juga sih. Meskipun dia ganteng dan cowok banget, tapi dia bukan seleraku. Kecuali ya --- dia tiba-tiba maksa buat ngentotin aku.
Rejeki kok ditolak...?!
"Katanya gak mau, tapi dimakan juga."
"Jangan mulai..!" sahutku. "Nih, kalo mau ambil aja!"
"Tinggal secuil gitu."
Armando ngambil laptopnya, terus dia duduk di meja belajar yang ada di deket jendela. Dari gelagatnya sih, kayaknya dia lagi ngerjain tugas atau apalah itu.
"Lo gak punya akun sosmed?" tanya dia tanpa noleh.
"Gak ada."
"Gue buatin mau gak?"
"Bisa gak sih, gak usah ganggu?!"
Dia memutar posisi kursinya. "Lagi nonton bokep ya?"
"Kepo!"
"Bokep gay?"
Mendadak tubuhku merinding. Rasa-rasanya kayak ada sesuatu yang menjalar di sekujur tubuhku.
"Gay ---"
Aku memutar bola mata. Aku kasih liat aja layar iPadku. "Udah gak kepo lagi kan..?"
"Gue kira bokep gay. Soalnya tadi gue denger ---"
"Gay-gey... gay-gey... kamu gay ya?"
"Hah?" Mata Armando membelalak.
"Sorry ya, Armando. Meskipun kamu lagi coba-coba buat ngalihin perhatian aku --- kamu tuh bukan seleraku."
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE
Teen FictionAku kacau... Kehidupanku juga kacau... Semuanya semakin jadi kacau, saat mereka datang di kehidupanku...