"Adu-duh, pelan-pelan Diko --- sakit..."
"Ini juga aku udah pelan-pelan, tahan dikit..."
"Sa --- kit...!!!"
DUKK...!!
DUKK...!!
DUKK...!!
"DIKO, BUKA PINTUNYA! IBU TAHU KAMU ADA DI DALAM...!!"
Aku sama Diko kontan saling memandang.
"Siapa?" aku mendesis.
"Bu Yolanda!"
"Ohh, si nenek lampir itu ya!?"
"Hush! Kalo dia sampai denger, bisa digantung kita.."
Cklek.
Aku dan Diko sama-sama bukain pintu. Tapi kita kaget banget, karena ternyata di hadapan kita sekarang ada Bu Yolanda, Pak Yamada, dan juga rame banget sama penghuni asrama yang lain. Termasuk, Ahsan, Caesar, Oliver, Kenta, dan juga Armando.
"Kalian --- lagi ngapain?"
Aku menyengir lebar. "Hehe, kita lagi main ---" aku belom selesai ngomong, tapi Bu Yolanda udah nerobos masuk aja ke kamarnya Diko.
"Pasti kalian habis melakukan hal yang tidak-tidak kan...?! Saya harus menemukan barang buktinya...!"
"Barang bukti apaan sih?" Aku bisik-bisik.
"Ichi, kenapa banyak jepitan baju di kepala kamu?" tanya Kenta.
"Aku sama Diko lagi main ular tangga. Yang kalah, atau turun lagi, dia harus dijepit. Tapi, kalo turunnya sampai enam kali, dia harus dicoret pake lipstik di wajahnya.." jelasku.
"Lipstik?" Oliver kayak heran.
"Yoyoi. Heran ya? Kan bisa beli online, Oliver.."
"Apa ini?! Dimana-mana kotak pizza! Minuman! Bungkusan saos...! Kenapa -- kenapa..."
"Kalian sungguh gak melakukan apa-apa?"
"Ngelakuin apaan sih, Pak Yama?" aku sampai heran. "Orang kita cuma mainan kok. Bu Yolanda mau ikutan?"
"Awas saja kalau sampai kalian berdua tertangkap basah! Kamu juga Diko! Jangan mentang-mentang kamu Dewan Siswa ---"
"Riichi, ada yang nyariin kamu.."
Akhirnya empat ratus tusuk sate taican pesenanku dateng juga...!
"Kamu udah gila ya, Riichi?" Oliver sampai terbelalak melihat pesanan sateku.
"Kalian semua bubar!" Pak Yama memberi perintah. "Kalian juga, kalau lagi main jangan terlalu berisik, apalagi sampai mengeluarkan suara aneh."
"Siap, Pak Komandan!" Aku memberi hormat. "Yuk, kita main lagi!"
BRAKKK...!
Tok. Tok. Tok.
Diko yang ngebukain pintu. Rupanya itu Ahsan, Caesar, Oliver, Kenta sama Armando.
"Masuk ---"
"Ckckck, bukannya disuruh masuk malah main tutup aja." Caesar ngacak-ngacak rambutku. "Main apaan sih? Kayaknya heboh banget?"
"Si Kuning ini emang sialan banget! Selama ini dia punya mainan seru, tapi diem-diem aja!"
"Riichi, suara kamu ---" Kenta menyuruhku tenang.
"Pesta sate nih ---"
"Heh!" Aku tepuk tangannya Caesar.
"Ini bukan buat dimakan! Tapi buat lomba!"

KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE
Teen FictionAku kacau... Kehidupanku juga kacau... Semuanya semakin jadi kacau, saat mereka datang di kehidupanku...