🌼 Chapter 58: Rencana 🌼

1.1K 199 61
                                    

Chapter 58

Rencana

🌼🌼🌼🌼🌼

Sinar mentari dari jendela jatuh ke wajah seorang pangeran tampan yang tertidur lelap. Karena cahaya lembut dan menyilaukan itu membelai wajahnya, sang pangeran pun perlahan membuka mata. Tapi, sebelum Pangeran bangun, cahaya itu tiba-tiba lenyap, menandakan bahwa jendela segera ditutup rapat.

Pangeran itu sudah terbangun dan mengusap matanya. Suara khasnya berat dan menggoda ketika bertanya, "Kenapa ditutup?"

"Maaf ... Aku tidak bermaksud membangunkanmu," seseorang menjawab, "Yan Rui tidurlah lagi."

Yan HuangJun tidak perlu tidur kembali. Ia sudah cukup mengisi tenaga dan energinya. Jadi, dengan setengah mengantuk, Yan HuangJun beranjak dari tempat tidur, kemudian membuka jendela, membiarkan cahaya matahari pagi menyirami wajahnya. Mata emasnya akhirnya terbuka sepenuhnya, memandang sang istri yang ada di samping penuh cinta.

"Selamat pagi," sapa Yan HuangJun.

Sebuah ciuman lembut mendarat di bibir Song Qi.

"Pagi ...," jawab Song Qi lirih karena malu.

Yan HuangJun mendaratkan dagu di pundak laki-laki itu, tangan melingkar di pinggangnya. Sambil menatap pemandangan di depan, dia berkomentar, "Pemandangan di sini sangat indah. Aku jadi berpikir untuk memindahkan kamar kita di Feiniao Yuan ke lantai atas agar bisa melihat pemandangan lebih jelas."

"Tidak perlu," Song Qi terkekeh, "Pemandangan di depan kamar kita juga tak kalah indahnya dari yang di sini," kemudian ia mengusap pipi Pangeran Tampan, "Aku akan membuatkanmu teh."

Yan HuangJun melepaskan pelukannya, "Terima kasih," lalu mencium pipi istrinya.

Sikap Yan HuangJun semakin hari semakin lembut, membuat Song Qi kadang bingung harus bagaimana. Suaminya benar-benar bukan pria dingin yang membungkuk di altar bersamanya. Yan HuangJun sudah banyak perubah. Dia juga bukan pria yang menyembunyikan perasaannya sekuat tenaga lagi. Jika ada kesempatan, maka ia akan mengungkapkannya sebanyak yang ia bisa.

Yan HuangJun juga heran pada perubahan dirinya sendiri. Hanya dalam beberapa bulan, dia sudah menjadi lembut dan baik, padahal ia cukup yakin kalau kejam adalah sifatnya yang sudah tertanam di dalam dirinya. Ini mungkin karena kesalahpahaman di antara dia dan istrinya sudah teratasi, maka dari itu Yan HuangJun tidak perlu menutup-nutupi perasaannya lagi. Sekarang ia mulai berani menyampaikan kasih sayangnya pada Song Qi. Meski ia masih kesulitan dengan kata-kata, Yan HuangJun bisa dengan mudah mengungkapkan lewat tindakan.

Song Qi selesai menyeduh teh, tepat setelah Yan HuangJun membasuh muka dan menyikat gigi. Suami-istri itu duduk di ujung ruangan, tempat meja belajar Song Qi diletakkan.

Sambil minum teh, Yan HuangJun bertanya, "Setelah dari Xuanlu, kau mau kita liburan ke mana?"

Song Qi meneguk miliknya, menempatkannya ke meja dengan gerakan anggun yang selalu dimilikinya, kemudian menjawab, "Aku memikirkan tempat liburan di Huodou dan Hongrang. Menurut Yan Rui, mana yang harus kita kunjungi?"

Yan HuangJun berpikir, "Huodou adalah wilayah yang memiliki tingkat curah hujan yang sedikit. Akan sangat panas bila kita ke sana di musim seperti ini."

Song Qi tersenyum, bulu matanya berkedip lembut, "Berarti ke Hongrang? Aku sudah lama tidak ke sana. Kapan kita berangkat?"

Yan HuangJun menjawab, "Kapan pun Song Qi mau."

"Besok," jawab Song Qi, terlihat tenang namun Yan HuangJun bisa menangkap antusiasme dan ketidaksabaran dari matanya, "Lebih cepat, lebih baik. Kita bisa menikmati liburan panjang di sana."

When You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang