Chapter 90
Ke Desa
🌼🌼🌼🌼🌼
Sinar mentari tidak terlalu bersahabat. Sebulan yang lalu, cahayanya sangat lembut, membawa kehangatan sampai ke hati. Namun, seiring berjalannya waktu, kehangatan itu semakin meningkat, menjadi panas, menusuk kulit, membuat air di tubuh menjadi kering. Serangga di hutan keluar, bersuara nyaring seolah meneriakkan penderitaannya atas cuaca yang panas -- atau sebenarnya para serangga malah bersukacita akan datangnya musim yang baru ini?
Orang-orang memiliki caranya tersendiri menghadapi periode ini. Ada yang memilih berendam di kolam mata air dingin, ada yang makan es sebanyak mungkin guna membuat tubuh tetap dingin, ada juga yang bermain di hutan untuk mencari angin segar. Murid-murid Fengjian Yan melakukan segala hal agar tubuh mereka tidak dikuasai oleh suhu yang kejam ini.
Musim panas tahun ini sangat menusuk. Bahkan untuk anak-anak yang selalu ceria seperti Yan Tao dan Yan Mei, tidak bisa bergembira. Mereka tidak punya energi untuk tersenyum lebar menyambut datangnya musim. Semua energi sudah terkuras habis, layaknya matahari yang menyerap sungai sampai kering.
Si kembar tidak punya keinginan untuk melakukan apa pun saat ini. Mereka hanya terlentang di lantai dengan kipas di masing-masing tangan. Malas dan panas telah menahan tubuh mereka. Bahkan keduanya tidak mau repot-repot untuk sekadar mengangkat kepala melihat sang adik yang terus menangis.
"Uwaaaaa!"
Tangisan itu sangat kencang, seakan-akan Yan Ying berteriak sampai batas maksimal.
"Shh ... Ying, Ayah di sini," ucap Yan HuangJun, sambil menggoyang putra ketiganya ke kiri dan kanan. Sayangnya, makin Yan HuangJun menimang, tangisan si bungsu makin keras, "Dia baru saja minum susu, kan? Tidak mungkin dia lapar lagi. Apa dia ingin tidur?"
Song Qi mengeluarkan kipas, berkata sambil memberi angin lembut pada anaknya, "Sepertinya A-Ying kepanasan, Ayah ...."
Sembari terus menepuk lembut anaknya, Yan HuangJun mengerutkan bibir, "Feiniao Yuan jadi cukup mengerikan jika musim panas datang. Erm ... Bagaimana kalau kita pindah sementara sampai suhu mulai reda?"
Yan Tao dan Yan Mei yang mendengar kalimat itu, mendadak berhenti. Dan telinga mereka tiba-tiba memanjang, dengan mata melebar. Kompak, keduanya mengangkat kepala--masih berbaring di lantai--lalu berseru, "Pindah?!"
Melihat reaksi anak kembarnya, Song Qi terkekeh, "Apakah kita akan liburan, Yah?"
Kali ini Yan Tao dan Yan Mei duduk tegap, "Liburan?!"
Yan HuangJun mengangguk, "Kita punya rumah di Desa Zhulin. Tempat itu dikelilingi bambu--"
Yan Tao dan Yan Mei melompat dari tempat mereka.
"Tunggu apa lagi?!"
"Ayo, ayo! Kita ke Desa Zhulin!"
Song Qi tertawa kecil, "Wah, tiba-tiba menjadi semangat seperti itu. Bukannya A-Tao dan A-Mei lelah?"
"Tidak lelah," Yan Tao menggeleng.
"Kalau liburan, tidak mungkin lelah!" tambah Yan Mei.
"Kalau begitu, mari kita siap-siap," kata Yan HuangJun, berdiri dari tempatnya dan saat itu juga, tangisan Yan Ying mulai mereda. Yan HuangJun terkekeh singkat, "Sepertinya Ying juga ingin kita liburan?"
Seolah mengerti ucapan sang ayah, bibir mungil bayi tersebut terangkat, membentuk suatu senyuman semanis madu.
Setelah mendapat persetujuan dari semua pihak, keluarga kecil Yan HuangJun pun bersiap-siap untuk liburan di musim panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Historical Fiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...