Chapter 34
Ajakan
🌼🌼🌼🌼🌼
Pertarungan itu berlangsung cukup lama. Masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah. Kedua laki-laki itu, meski masih remaja, sangatlah tangguh. Teknik bela diri yang digunakan pun hampir sempurna.
Walau pertandingan itu sangat mengasyikan, pikiran Yan HuangJun kacau. Dia tidak bisa berkonsentrasi memerhatikan arena, juga tidak bisa terus-menerus menoleh pada sudut tempat ini di mana laki-laki itu berada. Yan HuangJun berpura-pura menikmati apa yang di depan matanya, menyakinkan Song Qi bahwa dia tidak menunjukkan keanehan sedikit pun di raut wajahnya.
Setelah setengah jam penuh dengan seruan dan sorakan, pertandingan pun berakhir, dimenangkan oleh pihak yang tidak diduga oleh semua orang.
Sekte Lan Ning Hua meraih kemenangan, mendapat hadiah berupa puluhan keping emas dan buku-buku pengetahuan. Tidak ada yang menduga bahwa itu jatuh ke tangan sekte miskin. Semua orang dibuat tercengang, terkejut, dan tidak percaya kalau Sekte Xuanlu Song yang terkenal dengan bela dirinya yang elegan namun mematikan bisa kalah, apalagi yang dikalahkan adalah anak kedua dari pemimpin sekte itu sendiri.
Tetapi, Sekte Xuanlu Song bukanlah orang-orang yang arogan dan tinggi hati. Saat pertandingan berakhir, Song Wan selaku pemimpin, Nyonya Jing, dan beberapa murid berdiri dari tempat mereka, memberikan tepuk tangan untuk murid dari sekte miskin itu. Bahkan Song Qi juga ikut tersenyum, memuji di dalam hati betapa luar biasanya anak itu. Song An yang memiliki sifat lembut pun tidak segan-segan memberi selamat pada lawan yang telah mengalahkannya dan mengatakan jika mereka bertemu lagi, Song An akan mengalahkannya.
Singkatnya, pertandingan final itu berakhir dengan damai. Orang-orang yang bingung juga ikut bertepuk tangan dan kagum.
Tapi, berbeda dengan semua orang yang bergembira, kepala Yan HuangJun berdengung. Hatinya kacau saat hanya bisa memandangi QiuLan dari kejauhan. Dia ingin menyentuhnya, memegang sebelah pundaknya, membalik tubuhnya, kemudian memeluknya seerat mungkin, meminta maaf padanya kalau Yan HuangJun tidak bisa menjaganya dengan baik di kehidupan sebelumnya.
Yan HuangJun masih ingat hari kematian QiuLan.
Saat itu dia sudah menguasai seluruh sekte kultivasi selama tiga tahun, masih terbilang baru. Tetapi, QiuLan tidak bisa menerima itu semua. Dia tidak bisa bersama orang gila yang rela melakukan apa saja demi mencapai ambisinya. Mental QiuLan yang waktu itu sudah kacau menjadi makin kacau. Kedua orang gila itu saling berteriak dan membentak sebelum akhirnya QiuLan sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Laki-laki itu seperti kerasukan, matanya nyalang, dan tanpa ragu menarik pedang di pinggang Yan HuangJun, kemudian menggorok lehernya sendiri.
Yan HuangJun tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri setelah kejadian itu. Dia menjadi kacau. Song Qi bahkan QiuLan pun meninggalkannya. Kedua laki-laki itu tewas karena kesalahannya.
Di kehidupan ini, Yan HuangJun tidak langsung mencari QiuLan karena dia tahu bahwa laki-laki itu baik-baik saja. Tetapi, semua hal perlahan mulai berubah. Kehidupan Yan HuangJun mulai membaik, anak-anaknya mulai menyukainya, dan istrinya sudah hamil 2 bulan. Yan HuangJun ingin menemui QiuLan. Dia ingin menceritakan semua hal yang dialaminya pada laki-laki itu dan memberitahunya kalau sebentar lagi QiuLan bisa menggendong Yan Ying. QiuLan sangat menyukai bayi. Menghabiskan waktu bersama Yan Ying akan membuatnya gembira, sama seperti di kehidupan sebelumnya.
Selain itu, Yan HuangJun juga ingin menyembuhkan QiuLan. Julukan si Gila Lan itu bukan sekedar julukan biasa. Dia memang memiliki gangguan kejiwaan sejak dia berusia 17 tahun. Yan HuangJun berharap, ia bisa menyembuhkan QiuLan lebih awal meski itu memakan banyak waktu dan usaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Ficción histórica[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...