🌼 Chapter 82: Belajar Teori 🌼

760 126 22
                                    

Chapter 82

Belajar Teori

🌼🌼🌼🌼🌼

Yan HuangJun membacakan isi dari buku petunjuk yang datang bersamaan dengan boneka bayi, "'Alirkan energi spiritual ke tubuh boneka. Boneka akan menyala dan bergerak layaknya bayi. Durasi hidupnya boneka tergantung banyaknya energi spiritual yang dialirkan. Makin banyak energi spiritual, maka boneka akan hidup lebih lama'. Ternyata tidak sulit," kemudian ia menutup buku kecil tersebut dan beralih pada boneka bayi yang sudah diletakkan ke atas tempat tidur. Song Qi, Yan Tao, dan Yan Mei menunggu tidak sabar bagaimana boneka itu menyala.

Karena tangan kanan masih sakit, Yan HuangJun menggunakan tangan kirinya. Melakukan gerakan mengambil udara, memutar pergelangan tangan, lalu mendorong ke depan, aliran energi spiritual pun keluar dari telapak tangannya. Cahaya kemerahan yang terang jatuh ke seluruh badan boneka tersebut dan meresap ke dalam. Tepat setelah Yan HuangJun menarik tangannya, mata boneka bayi perlahan terbuka, berkedip beberapa kali menatap orang-orang asing yang memandanginya penasaran. Dikarenakan wujud boneka ini benar-benar layaknya manusia, Yan HuangJun dan yang lain merasa sedang berhadapan dengan bayi sungguhan. Decak kekaguman bergema ke mana-mana.

Untuk sesaat, si bayi tampak kebingungan akan dirinya sendiri, siapa orang-orang ini, dan keberadaannya di tempat ini. Karena tidak mendapatkan jawaban, bayi tersebut pun menangis dan rengekan tajam nan keras memenuhi ruangan. Baik Yan HuangJun, Song Qi, dan si Kembar Yan sekali lagi dibuat takjub, tapi di saat yang bersamaan mereka panik.

Yan HuangJun yang tidak tahu harus berbuat apa, spontan mengangkat tangan, seolah-olah sedang menyerahkan diri kepada orang yang sedang mengacungkan pedang padanya, mengabaikan luka yang masih baru di pundaknya. Wajah Yan HuangJun seketika kaku dan agak memutih, seperti sudah terpojok. Song Qi yang melihat reaksi suaminya tidak dapat menahan tawa.

"Ayah kenapa? Ini hanya boneka bayi, bukan sesuatu yang berbahaya," tawa Song Qi sembari meraih bayi tiruan tersebut dan menggendongnya.

Yan HuangJun berdeham, berusaha mengembalikan pesonanya yang pemberani, "Ekhm ... Aku ... Aku hanya terkejut. Itu saja."

"Ayah mau coba menggendongnya?" tanya Song Qi, sengaja menggoda suaminya.

Warna di wajah Yan HuangJun makin hilang, "... N--Nanti saja. Aku tidak pandai menggendong bayi. Bagaimana kau terlebih dahulu tunjukkan caranya padaku? Setelah dia berhasil ditenangkan, aku akan mencoba menggendongnya."

"Baik, aku mengerti," kata Song Qi kemudian menggoyangkan tangannya ke kiri dan ke kanan, mengayun bayi tersebut di dalam pelukan.

"Hebat, ya. Dia hidup seperti bayi sungguhan," Yan Tao menatap kagum.

Yan Mei mengangguk, "Apakah dia akan diberi nama? Siapa namanya? Apa tetap dipanggil 'bayi'?"

Song Qi mengangkat alis, teralihkan karena ucapan Yan Mei. Sambil berpikir, dia menatap suaminya, "Mau diberi nama?"

"Boleh," kata Yan HuangJun. Darah perlahan kembali ke wajah saat ia mulai tenang, "Menurutmu, apa nama yang bagus?"

Song Qi memutar otak, "Hm ... Bayi ... Bagaimana kalau kita panggil--" sedangkan Yan HuangJun menatap perut besar istrinya.

"Ying* ...!" seru Song Qi dan ucap Yan HuangJun secara bersamaan. Detik berikutnya, suami-istri itu tertawa karena kekompakan mereka.

When You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang