🍋 Chapter 29: Masih Berdua [2] 🍋

2.3K 303 22
                                    

Chapter 29

Masih Berdua
Bagian 2

🍋🍋🍋🍋🍋

Song Qi masih belum tahu bagaimana caranya berciuman dengan baik dan benar. Dia selalu ragu untuk bertindak lebih jauh. Dia takut tidak akan bisa membuat suaminya puas. Song Qi hanya bisa pasrah ketika dicium, tapi diam-diam dia mengingat cara Yan HuangJun melakukannya.

Kebiasaan Yan HuangJun dalam mencium sebenarnya mudah diingat. Pertama, pria itu akan mengecup kecil-kecil bibir Song Qi terlebih dahulu, kemudian mulai menempelkan bibirnya cukup lama, sambil menghisap. Ketika Yan HuangJun puas menghisap bibir ranum itu, dia mulai menggigit, semakin lama semakin keras. Dan saat Song Qi mulai kesakitan dan tanpa sadar membuka mulutnya, Yan HuangJun pun bergerak lebih liar lagi. Ia akan menyusupkan lidah panasnya ke dalam rongga mulut istrinya dan berputar-putar di sana. Sesekali Yan HuangJun akan menarik lidah Song Qi keluar dan menghisapnya tanpa ragu.

Song Qi tidak mengkonsumsi obat perangsang apa pun, tetapi tindakan Yan HuangJun membuat tubuhnya panas dan terus memanas. Song Qi tidak minum arak, tapi ciuman ini mampu membabukkannya. Tangan Yan HuangJun yang tidak bisa diam seolah sedang mengobservasinya, menelaah dengan teliti di setiap sudutnya. Tangan itu kadang berada di bokong, lalu naik ke punggung dan menggosoknya, kemudian menjalar ke dada Song Qi sambil berupaya melepaskan jubah istrinya.

Tanpa sadar, suara erangan mulai terdengar dari dasar tenggorokan Song Qi. Setiap kecupan dan sentuhan itu membuatnya menuju dalam suatu kesenangan.

Yan HuangJun melepaskan bibir manis Song Qi sesaat untuk memberikan ruang bagi paru-paru mereka untuk bernapas. Sambil menarik napas, Yan HuangJun menatap Song Qi sejenak sebelum berkata, "Kau selalu bersemangat."

Song Qi mengangkat kelopak matanya dengan lemah. Sedikit terengah, dia menyahut, "Bersemangat bagaimana?"

Yan HuangJun tidak menjawab melainkan lebih merapatkan tubuh mereka, membenarkan posisi Song Qi yang duduk di pangkuannya. Saat itulah, sesuatu yang keras saling bersentuhan.

Pipi Song Qi semakin merona. Dia tahu betul apa yang ada di bawah sana. Song Qi langsung memeluk Yan HuangJun, bersembunyi di pundak suaminya untuk menghindari tatapan yang seolah sedang mengejek dirinya.

Hati Yan HuangJun bergetar melihat tingkah Song Qi yang menggemaskan. Ia pun menggigit daun telinga istrinya lalu mulai menggerakkan pinggul.

Song Qi menggelinjang. Dia merinding, "B--Berhenti, Yan HuangJun. Jangan diteruskan ... Hhmh ...."

Yan HuangJun tiba-tiba mendapat sebuah ide setelah mendengar kalimat itu. Dan bukannya berhenti, ia semakin cepat menggerakkan pinggulnya, membangunkan kedua adik kecil mereka yang awalnya setengah sadar.

Ada suatu sensasi aneh yang ditimbulkan. Saling bergesekan dengan tubuh yang masing-masing masih lengkap berpakaian, punggung Song Qi meremang dan jantungnya berdebar keras. Meski kain yang menjadi penghalang cukup tebal, Song Qi bisa merasakan panas tubuh Yan HuangJun yang memancar. Ia bisa merasakan bagaimana pria kecil di bawah sana terbangun, mulai marah, dan tidak sabar. Tidak hanya Yan HuangJun, makin suaminya banyak bergerak, Song Qi juga terpancing. Tanpa sadar, ia mulai bergerak mengikuti irama.

Yan HuangJun kini menghentikan pinggulnya dan berkata seraya meremas roti empuk milik Song Qi, "Bagus. Begitu. Teruskan."

Song Qi ingin bersembunyi sekali lagi, tetapi mendengar pujian itu membuatnya tidak bisa berhenti di tengah jalan. Yan HuangJun jarang memuji dan ketika pria itu melakukannya, Song Qi sangat gembira.

When You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang