Chapter 97
Tingkah Aneh
🌼🌼🌼🌼🌼
Sambil menyalin catatan sebagai latihan menulis di balkon lantai dua, Yan Tao dan Yan Mei sesekali menatap bangunan utama, lebih tepatnya ke pintu bangunan tersebut. Dari sana, keluar dua pria dan satu wanita. Sepuluh detik setelahnya, ada dua wanita lain.
Yan Mei mencelupkan kuasnya pada botol tinta dan menulis di sebuah kertas yang sudah terdapat beberapa angka di sana, "Ada lima orang yang keluar. Jadi ... em ... totalnya sekarang ada berapa?"
"Sebelumnya ada sebelas," Yan Tao mengeluarkan kesepuluh jari kecilnya dan bibirnya komat-kamit ketika menghitung tanpa suara. Lalu ia menyimpulkan, "Sebelas ditambah lima, jadi enam belas."
Yan Mei mengangguk-angguk, kagum mendapat jawaban, "Oh, oh. Enam belas," kemudian menuliskan angka 16 di kertasnya.
Yan Tao memanjangkan leher, menatap ke bangunan utama lagi dan segera berkata, "Ada empat orang paman yang datang."
"Enam belas ditambah empat ... berapa?" Yan Mei bingung.
Yan Tao memandangi tangannya lagi, berpikir, "Um ...."
Di saat sedang sibuk dengan urusan mereka, si kembar hampir tidak menyadari ada dua pelayan datang membawakan camilan. Baru ketika pelayan itu berkata, "Tao Gongzi, Mei Gongzi, ini teh dan kue beras untuk Gongzi sekalian," Yan Tao dan Yan Mei mengalihkan perhatian mereka.
"Gongzi sedang belajar, ya?" tanya pelayan yang lebih muda, "Song Wu Gongzi berpesan, jangan terlalu memaksakan diri. Istirahat terlebih dahulu."
"Iya, belajar tulis dan hitung," jawab Yan Mei, meletakkan kuasnya asal dan menyambar sepotong kue dengan tangan yang masih bernoda tinta.
"Paman-paman dari luar itu terus berdatangan. Ayah-Papa jadi sibuk," Yan Tao bersandar di pagar balkon, menghembuskan napas bosan sambil melirik ke arah dua lelaki yang masuk ke bangunan utama sambil membawa sebuah kotak di masing-masing tangan.
"Akhir-akhir ini banyak tamu yang datang," pelayan yang lebih tua berkata, "Mereka datang dari berbagai tempat dan memberikan banyak hadiah untuk Pemimpin Sekte."
"Hadiah? Untuk Ayah? Memangnya Ayah ulang tahun?" tanya Yan Mei, memiringkan kepala.
"Belum. Hadiah-hadiah itu sebagai tanda pertemanan. Berkat Pemimpin Sekte yang berhasil menangkap para bandit yang memang menjadi buronan sekte-sekte lain, banyak orang yang berterima kasih atas jasa Pemimpin Sekte. Orang-orang itu juga ingin menjalin hubungan kerja sama antar sekte," terang pelayan yang lebih tua.
Yan Tao dan Yan Mei mengangguk-angguk, "Oh, begitu ...!"
"Eh, tapi Jiejie, bukankah para tamu yang datang belakang ini agak memberi hadiah yang berlebihan, ya?" kata si pelayan lebih muda, agak berbisik, "Pemimpin Sekte tentu menolak penawaran yang seperti itu. Pelayan yang bertugas di bangunan utama juga bilang kalau Song Wu Gongzi tidak senang sama sekali."
"Penawaran yang seperti apa? Apa maksudmu? Kalian para pelayan bergosip di belakang tuan kalian?" pelayan yang lebih tua membuang napas keras.
"M--Maaf, Jiejie! Kami tidak bermaksud bergosip. Itu ... Itu hanyalah sekadar pendapat para pelayan atas penawaran orang-orang yang tidak tahu malu itu."
Sementara dua pelayan bercakap-cakap, Yan Tao dan Yan Mei memakan kue mereka sambil minum teh tanpa mengindahkan perkataan dari pelayan tersebut.
*
Tentang Pemimpin Sekte Yan menangkap para bandit itu adalah benar. Setelah hampir sebulan mencari jejak dan persembunyian penjahat-penjahat itu tanpa istirahat, Pemimpin Sekte Yan berhasil menangkap mereka dan membawa ke Tianjin Tong untuk diadili. Kehebatan Pemimpin Sekte Yan dalam menangkap penjahat sampai ke telinga-telinga pemimpin sekte lain. Mereka kagum dan sangat berterima kasih atas jasa itu. Mereka tak menyangka ada seseorang dari sekte kecil mampu melakukan tugas yang sekte besar belum tentu bisa lakukan. Mereka akhirnya mulai melirik ke Fengjian Yan dan mulai menarik hati pemimpinnya yang hebat untuk diajak kerja sama. Mereka melihat adanya potensi dari Pemimpin Sekte Yan dan Fengjian Yan. Sekte itu suatu hari pasti akan menjadi sekte besar. Sebelum hal itu terjadi, mereka--yang datang dari sekte kecil mau pun sekte yang sudah besar--tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencari perhatian Fengjian Yan. Mereka tidak ingin sekte ini menjadi lawan. Kemungkinan akan sulit diatasi, jadi lebih baik dijadikan kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Historical Fiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...