Chapter 66
Mendapatkan Cincin Giok
🌼🌼🌼🌼🌼
Kepala Yan HuangJun sangat berat dan pandangannya buram. Tubuhnya panas dan terasa sulit digerakkan. Butuh tenaga ekstra untuk sekadar membuka mata.
Kelopak mata phoenix itu membuka lemah. Yang pertama Yan HuangJun lihat adalah langit-langit sebuah kamar, kemudian menyadari tubuhnya berbaring di ranjang dengan hanya jubah tipis, lalu pandangannya jatuh pada sosok seorang lelaki yang duduk tidak jauh darinya, sedang meracik obat.
"Qi ...," panggil Yan HuangJun lemah, merasa dia sekarat.
Yang dipanggil langsung mengangkat kepala dan mendekati Yan HuangJun sambil masih menumbuk obat, "Akhirnya Yan Rui sadar ... Mau makan?"
Yan HuangJun hanya mengangguk dan putus asa, perutnya kelaparan, "Susah bangun ...."
"Tetaplah berbaring," Song Qi membetulkan letak kain dingin di kening suaminya, kemudian mengusap pipi Yan HuangJun, mengecek suhu tubuhnya. Tangan Song Qi yang dingin membuat Yan HuangJun merasa nyaman, "Yan Rui digigit ular dan pingsan setelahnya. Meski racun ular tidak berbahaya, itu bisa menyebabkan demam tinggi. Yan Rui sudah tidak sadar selama sehari."
Mata Yan HuangJun membelalak, "Sehari ...?!"
Pantas saja dia merasa sangat lapar. Sudah seharian dia tidak makan dan hanya tidur.
Song Qi segera memanaskan bubur. Ia sudah membuatnya beberapa jam yang lalu untuk jaga-jaga kalau suaminya terbangun. Bubur yang dibuatnya mengeluarkan aroma yang wangi, bisa membuat siapa saja--bahkan yang sudah kenyang pun menjadi lapar. Sayangnya, Yan HuangJun tidak bisa mencium aroma yang harum itu. Hidungnya hanya menangkap aroma yang samar-samar.
Song Qi membantu meletakkan kepala Yan HuangJun ke atas tumpukan bantal dengan sangat lembut dan hati-hati. Tindakannya yang penuh perhatian membuat Yan HuangJun berdebar, tetapi merasa dirinya tidak berguna di saat yang bersamaan. Ini adalah pertama kali setelah sekian lama Yan HuangJun tidak jatuh sakit. Yang terakhir kali adalah saat dia terkena racun ular juga, tepat ketika dirinya kembali ke kehidupan ini. Yan HuangJun kecewa pada dirinya sendiri yang sangat ceroboh dan tidak berhati-hati, sehingga demam begini, tapi di sisi lain dia juga lega karena bukan Song Qi yang mendapat serangan yang merugikan.
Posisi Yan HuangJun agak tinggi, tidak duduk dan masih berbaring. Dia sebenarnya ingin duduk, tapi kepalanya masih pusing.
Song Qi duduk di tepi ranjang, meniup sendok pelan sebelum mengarahkan ke bibir Yan HuangJun, "Yan Rui, aaa ...."
Pipi Yan HuangJun memerah lagi, entah karena demam atau malu.
Yan HuangJun membuka mulut, seperti bayi yang menirukan ibunya ketika disuapi makan. Pria yang biasanya dingin nan sombong itu kini tidak berdaya, lemah, membutuhkan orang lain untuk mengurusnya, membuka mulutnya setiap kali Song Qi berkata "Aa". Suaminya yang tampan menjadi menggemaskan, membuat kekehan keluar dari bibir ranum Song Qi.
Sambil makan Yan HuangJun mendengus, "Lidahku mati rasa."
Masakan enak Song Qi tidak bisa dirasakannya.
"Ini efek samping. Kalau minum obat secara teratur, Yan Rui bisa cepat sembuh," Song Qi kemudian meniup bubur di sendok sebelum menyuap suaminya untuk kesekian kali.
"Mn," Yan HuangJun mengangguk lemah sebelum dia teringat sesuatu, "Omong-omong, apa Wu berhasil mendapatkan cincin giok itu?"
"Berhasil. Sudah aku amankan. Yan Rui mau lihat?" Song Qi berdiri dari tempatnya, menuju lemari dan mengambil sebuah kotak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Historical Fiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...