Chapter 76
Diam-Diam
🌼🌼🌼🌼🌼
Kisah itu baru diceritakan separuh jalan, baru sampai ketika petualangan mencari buku di Perpustakaan Salju, sudah terdengar dengkuran kecil dari bibir mungil, lalu dengkuran lain mengikuti. Kedua anak yang menggemaskan terlelap, tidur dengan posisi setengah duduk di atas ranjang, di kiri dan kanan ibu mereka. Song Qi tertawa kecil saat menarik diri dari ranjang dan dengan bantuan sang suami, mereka menyelimuti si kembar setelah Yan Yao dan Yan Mei dibaringkan dengan sangat hati-hati dan lembut.
Song Qi berkata dengan bisikan, "Sepertinya Ayah lanjutkan besok saja ceritanya."
"Mn," sahut Yan HuangJun, juga berbisik, "Ayo, kita juga harus tidur."
Yan HuangJun menutup jendela dan Song Qi tak lupa memadamkan lentera di kamar anak-anak sebelum akhirnya mereka meninggalkan tempat itu sepelan mungkin tanpa suara. Sepasang suami-istri itu kembali ke kamar mereka, melepas semua jubah berlapis dan sepatu serta mahkota rambut. Setelah melepaskan semua perlengkapan dan berganti ke jubah tidur, Song Qi naik ke tempat tidur, diikut Yan HuangJun yang menarik pinggang istrinya sembari menyelimuti tubuh mereka.
Sebelum menutup mata, Yan HuangJun menanyakan sesuatu yang sempat mengganggu pikirannya, "... Apakah ceritaku seburuk itu sehingga Tao dan Mei lebih memilih tidur?"
Song Qi yang bersandar nyaman di dada suaminya terkekeh dan menggeleng lemah, suaranya sangat halus, "Tidak. Yan Rui sudah menceritakannya dengan sangat baik. Hanya saja, A-Tao dan A-Mei sangat mengantuk sehingga mereka tertidur. Aku yakin, besok mereka akan menagih kisah itu lagi dan meminta Ayah menceritakannya ulang."
"Aku harap mereka tidak bosan dengan caraku membawakan sebuah kisah. Aku tidak sebaik kau ...," Yan HuangJun menghela napas.
"Kata siapa?" Song Qi mengangkat alis, heran, kemudian ia tersenyum lagi untuk meyakinkan sang suami, "Yan Rui sudah melakukan yang terbaik. Kau memiliki caramu sendiri. Lihat di awal saat Yan Rui mulai cerita? Anak-anak sangat bersemangat. Oh, jangan lupakan bagaimana beberapa minggu lalu ketika kau bercerita pada monster batu. Bukankah katamu mereka suka ceritamu?"
Kepercayaan diri Yan HuangJun yang sempat menyusut kini kembali tumbuh, "... Ya, mereka terlihat menyukainya."
"Begitu juga anak-anak," Song Qi semakin merapatkan tubuhnya. Sebelah tangan mengusap pipi Yan HuangJun, "Jangan terlalu memikirkan ini, oke? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Jika sudah menyangkut tentang kepuasan anak-anak, jujur saja Yan HuangJun kadang khawatir. Ia khawatir jika dia tidak bisa sesuai dengan harapan anak-anaknya dan malah mengecewakan mereka. Namun, Song Qi meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu Yan HuangJun khawatirkan ....
Pria dari tiga anak itu menghela napas dan meraih tangan istrinya yang berada di pipi, "Ya, baik ... Aku tidak akan terlalu memikirkan masalah ini ...," kemudian mengecup jari-jari Song Qi yang ramping serta telapak tangannya sebelum mengalihkan topik, "Sudah larut. Sebaiknya tidur cepat."
Song Qi menyahut, "En," dan di detik berikutnya pipinya memerah ketika menerima sebuah ciuman lembut juga manis dari sang suami.
"Selamat malam," gumam Yan HuangJun, membenarkan posisi tidurnya dengan menyamping dan makin erat memeluk Song Qi.
Song Qi tersenyum dan juga memberikan ciuman selamat malam sebelum berbisik, "Selamat malam juga."
***
Jarang bagi Song Qi melewatkan malam yang gelisah. Ia selalu merasa nyaman dan aman berada di lengan suaminya. Ia selalu mimpi indah dan ketika bagun di pagi hari, kebahagiaan menyambut Song Qi.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Ficción histórica[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...