Chapter 75
Kembali
🌼🌼🌼🌼🌼
"Kue beras sudah?"
"Sudah."
"Kalau permen?"
"Ada."
"Dua kotak besar cokelat dari Tianjin Tong?"
"Siap."
"Mainan naga dan kuda terbang sudah dimasukan?"
"Hahaha. Semuanya ada di tas qiankun-ku. Ayah sangat perhatian pada anak-anak, ya? Memastikan berkali-kali kalau oleh-oleh sudah dibeli."
Mendengar panggilan istirnya yang berubah serta ketahuan tujuannya memeriksa oleh-oleh yang dibawa tiap sepuluh menit sekali, wajah Yan HuangJun agak memerah, "A--Aku hanya tidak mau Tao dan Mei kecewa saat kita pulang hanya membawa sedikit oleh-oleh."
Song Qi memasukkan sekotak permen ke tas qiankun, "Sebenarnya cukup dengan permen, A-Tao dan A-Mei sudah gembira. Tapi dengan oleh-oleh sebanyak ini ...," Song Qi terkekeh, "mereka pasti lebih gembira."
Yan HuangJun sudah bisa membayangkan bagaimana wajah anak-anaknya ketika menyambut kedatangan orang tua mereka dengan senyuman. Entah kenapa, membayangkan wajah menggemaskan yang sudah lama tidak dilihatnya membuat hati Yan HuangJun menghangat.
"... Aku merindukan mereka ...," celetuk Yan HuangJun pelan.
Song Qi yang masih merapikan isi tasnya mengangkat kepala, berkedip karena terkejut pada apa yang didengar barusan. Ia tersenyum dan bergerak lebih dekat ke suami lalu memandang ke jendela yang berada tepat di samping mereka, "Aku juga rindu anak-anak. Sebentar lagi kita sampai. Lihat. Menara tertinggi di Kota Fujin sudah terlihat."
Kereta terbang Pemimpin Sekte Yan sudah memasuki kawasan Fengjian, melintas di atas Kota Fujin. Beberapa orang menatap dan menunjuk ke langit, murid-murid yang bertugas di dekat gerbang Feiniao Yuan tersenyum dan bergegas ingin melaporkan bahwa pemimpin mereka sudah pulang, tapi sayangnya langkah mereka terlalu lamban dibandingkan kereta terbang yang dalam waktu singkat mendarat di halaman. Bagaimanapun juga, ada beberapa murid yang berhasil melapor pada dua tuan muda mereka. Dan tepat ketika pintu kereta dibuka, derap langkah kaki menyerbu Yan HuangJun dan Song Qi diiringi teriakan, "Ayah! Papa!" yang saling tumpang-tindih.
Song Qi tersenyum dan merentangkan tangan, "A-Tao, A-Mei!"
Kedua pemuda kecil tersebut melompat ke pelukan sang ibu sambil tertawa gembira. Song Qi memeluk Yan Tao dan Yan Mei erat-erat dan sesekali mencium pipi mereka yang lembut.
Tanpa ada yang menyadari, Yan HuangJun tersenyum tipis. Melihat anak-anaknya lagi setelah hampir tiga bulan tidak bertemu membuat hatinya mengembang. Dan saat menyaksikan bagaimana orang-orang yang disayanginya saling berpelukan dan melepas rindu, hati Yan HuangJun tambah hangat.
Song Qi melepaskan pelukan dan berkata, "Tidak peluk Ayah juga?" kemudian berbisik, "Ayah bawakan banyak oleh-oleh loh ...."
Mata bulat Yan Tao dan Yan Mei makin bulat. Yan HuangJun yang sempat mendengar ucapan istrinya juga ikut membelalak, tergagap, "A--Aku--" tetapi tidak ada waktu baginya untuk menolak serangan Yan Mei yang paling semangat menyerbu ayahnya, kemudian diikuti Yan Tao--yang hanya dia sendiri yang tahu alasan kenapa pipi tembamnya memerah.
"Ayah! A-Mei rindu Ayah!" ujar Yan Mei tulus. Dia memeluk leher ayahnya, bergelantungan di sana sambil terkikik-kikik. Khawatir anaknya jatuh, akhirnya Yan HuangJun menekuk lutut agar tingginya sejajar dengan Yan Mei.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Tarihi Kurgu[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...