🌼 Chapter 95: Menggoda Ayah 🌼

1K 139 9
                                    

Chapter 95

Menggoda Ayah

🌼🌼🌼🌼🌼

Matahari berjalan ke sisi barat, membawa lembaran jingga di langit. Burung-burung menggaok, menyanyikan lagu mari pulang. Yan Ying tidur pulas, begitu juga ibunya yang terlelap dengan posisi duduk masih memegang jarum dan kain. Ketika suara langkah kaki kuda samar-samar terdengar, Song Qi terbangun.

Buru-buru Song Qi mengusap wajah dan mengembalikan peralatan menjahit serta kain ke dalam tas. Ia sedikit merapikan rambut bagian depan dan pakaiannya sebelum menyambut kedatangan suami dan si kembar. Song Qi juga menampar pelan kedua pipi untuk mengembalikan kesadarannya lebih cepat. Setelah ia benar-benar segar kembali, Song Qi segera membuka pintu sebelum diketuk.

"Kalian sudah pulang?" Song Qi tersenyum, "Bagaimana dengan jalan-jalannya?"

Yan Mei bergegas menghampiri Song Qi sambil tertawa, "Seru sekali. Ayah juga ajak ke desa sebelah yang ada jual es krim."

Yan Tao menyerahkan tas qiankun pada Song Qi, "Kami juga belikan untuk Papa sama A-Ying. Ada di dalam tas supaya esnya tidak cair."

Song Qi terkekeh, "Terima kasih banyak. A-Tao A-Mei segeralah mandi, setelah itu kita makan malam," kemudian ia menghampiri suaminya yang sedang mengikat tali kuda ke tempatnya, "Sepertinya Ayah dan anak-anak sudah berbaikan?"

Yan HuangJun mengangkat sudut bibir, "Seperti yang kau lihat."

"Bagaimana cara Ayah membujuk mereka?" Song Qi pura-pura tidak tahu.

"Ya, begitulah ... Kau bisa tebak sendiri bagaimana detailnya ...," ada merah samar di pipi Yan HuangJun, kemudian dia buru-buru berdeham, "Ekhm! Omong-omong, cepat makan es krimnya, nanti cair."

Song Qi menahan tawa, "Baik, baik."

Baru saja kedua suami-istri itu beranjak dari kandang kuda di samping rumah, terdengar suara beberapa orang yang bercakap-cakap dengan nada tinggi. Saat menoleh ke asal suara, Yan HuangJun dan Song Qi menemukan tiga pria tak dikenal bertubuh besar dan satu pria tua di cengkraman pria paling tinggi datang menghampiri. Ketiga pria tersebut menatap dengan sangar, menggenggam pedang erat-erat di masing-masing tangan. Pakaian mereka sedikit berantakan, berwarna gelap, hampir serupa dengan lima bandit sebelumnya yang mengacaukan desa.

Song Qi terkejut atas kedatangan tiga pria tak dikenal ini, sedangkan Yan HuangJun menghela napas malas.

"Apa benar ini kediaman Yan HuangJun?" tanya pria paling tinggi.

Song Qi diam, tidak menjawab. Ia hanya melirik suaminya.

"Pak tua ini bilang, ini adalah tempat tinggal Yan HuangJun," pria itu meraih si pria tua dan mencekik lehernya di lengan kekarnya, "Kalau dia berbohong, aku akan mematahkan lehernya."

Pria tua itu ketakutan dan menangis, "A--Ampuni aku, T--Tuan," lalu memohon pada Yan HuangJun, "Pemimpin Sekte ... Maafkan aku yang memberitahu ru--rumah ini karena aku--uhk! T--Tuan ... Jangan bunuh aku, Tuan. Uhk!"

Sebelum pria itu mengencangkan cekikannya, Yan HuangJun menyela, "Benar. Ini tempat tinggal Yan HuangJun."

"Apakah kau Yan HuangJun itu sendiri?" pria tinggi itu menghempaskan si pria tua ke tanah sesuka hati dan salah seorang pengikutnya menendang kakek tersebut, membuat pria tua meringis kesakitan.

Song Qi merinding dan alisnya berkerut khawatir, "Tolong jangan kasar kepada orang tua ...."

Karena tidak mendapat jawaban dari Yan HuangJun, si pria tinggi semakin marah, "Hei, kau mengabaikanku. Apa kau tuli? Aku tanya, apa kau Yan HuangJun?"

When You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang