🌼 Chapter 38: Penjelasan 🌼

1.8K 291 105
                                    

Chapter 38

Penjelasan

🌼🌼🌼🌼🌼

Makan malam yang hangat ketika suami pulang dari luar kota tidak dirasakan Song Qi. Meja makan itu terasa sepi ketika hanya ada Song Qi dan dua buah hatinya. Nyonya Xu dan anaknya tidak terlihat beberapa hari ini karena nenek Xu Qiao sakit, jadi mereka pulang. Yan ChunJi dipanggil oleh salah seorang penatua, jadi dia tidak ikut makan. Mungkin dia dan para orang tua itu bergosip ria tentang kepulangan Pemimpin Sekte. Yan HuangJun, QiuLan, dan Ning, masih sibuk dengan Tabib Mu, mungkin sedang mendiskusikan sesuatu.

Meski Song Qi sudah memasak makanan kesukaan anak-anaknya, Yan Tao dan Yan Mei tidak bersemangat. Yan Tao bermain-main dengan makanannya. Menusuk nasi menggunakan sumpit, berpikir bisa menghancurkannya menjadi halus seperti bubur. Sedangkan Yan Mei, menyusun dan merombak lauk di atas mangkuknya.

Song Qi menghela napas dan berkata dengan lembut, "Sudah. Berhenti bermainnya. Ayo dimakan."

"Tidak lapar," jawab si kembar bersamaan.

"Lapar atau tidak, harus tetap dimakan. Jangan menyia-nyiakan makanan."

"Buburnya belum selesai," kata Yan Tao masih 'menumbuk' nasinya.

"Tidak mau menghancurkan menara," Yan Mei selesai mendekorasi mangkuk, menciptakan menara yang terbuat dari daging dan sayuran.

"Jika kalian terus bermain, makanannya jadi dingin, tidak enak lagi."

Yan Tao mendengus, "Hmph. A-Tao mau makan kalau ada Ayah."

Yan Mei merengut, "Ayah sudah datang, tapi tidak mau makan sama kita."

Song Qi tidak tahu lagi bagaimana membujuk anak-anaknya. Saat ia sedang berpikir keras menyusun kalimat yang baik untuk buah hatinya, tiba-tiba sebuah mulut besar melahap atap menara makanan Yan Mei. Ketiga orang itu spontan terkejut dan Yan Mei tidak bisa menahan teriakannya lagi.

"Ayah, tidak! Jangan!"

Yan Tao kaget, tetapi tertawa saat monster besar itu mengunyah daging dengan mulut penuh, "Hahaha! Hancur sudah."

Jantung Song Qi tiba-tiba memacu dalam kecepatan luar biasa ketika sang suami muncul. Dia tidak bisa menahan senyuman dan memanggil namanya tanpa sadar, "Yan HuangJun ...."

Yan HuangJun menelan makanannya sebelum berkata, "Kenapa hanya ada tiga mangkuk nasi? Di mana punyaku?"

Yan Tao dan Yan Mei menahan perasaan girang di hati, sementara itu Song Qi buru-buru berdiri, "Akan kuambilkan. Duduklah di sini," dan bergegas ke dapur.

Yan HuangJun mengeluarkan dua kotak kayu dari kantung qiankun-nya lalu berkata pada anak-anak, "Kotak ini disegel oleh mantra. Mantranya akan hilang jika makanan kalian habis."

Kotak itu cukup besar bagi Yan Tao dan Yan Mei. Mereka memandanginya dengan rasa penasaran dan bertanya, "Apa ini, Ayah?"

"Makan dulu. Nanti kalian tahu kalau makanan kalian habis," jawab Yan HuangJun tenang.

Yan Tao dan Yan Mei segera mengambil sumpit mereka dan makan dengan lahap. Song Qi yang melihat kedua anaknya makan seperti kucing yang menggemaskan tertawa pelan.

When You Change EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang