Chapter 11
Bunga Api
🌼🌼🌼🌼🌼
Sekte Shuchang Mu tidak jauh dari hutan. Meski penduduknya kebanyakan tinggal di sungai, bukan berarti mereka tidak butuh ke hutan. Di hutan ada banyak sumber daya. Sebagian lahannya sudah ada yang dijadikan perkebunan. Ada juga beberapa desa sekitar. Untuk sampai ke desa yang paling dekat dengan hutan, membutuhkan setengah hari menunggangi kuda. Jadi, Yan HuangJun menyewa dua ekor kuda untuk perjalanan mereka kali ini.
Song Qi menatap dua kuda itu. Kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan. Kenapa hanya ada dua? Seharusnya tiga ekor, satu untuk mereka masing-masing. Apakah Yan Wu tidak ikut?
Sebelum Song Qi menanyakan semua pertanyaan itu dengan bodoh, Yan HuangJun menyerahkan seekor kuda pada Yan Wu kemudian naik pada kuda yang dibawanya. Sesaat kemudian, Yan HuangJun berkata dengan datar sambil memberi isyarat menggunakan dagu, "Naik."
Song Qi bengong, "E--Eh?"
Yan HuangJun menghela napas kemudian mengulurkan tangan, "Wajah bodoh itu lagi? Mau berapa kali aku harus mengulangi?"
Song Qi melirik Yan Wu masih mematung di tempat. Maupun Song Qi dan Yan Wu masih tidak memercayai bahwa Yan HuangJun akan mengizinkan Song Qi naik satu kuda dengannya.
Song Qi gugup, lagi-lagi wajahnya berwarna merah muda. Ia berusaha untuk tidak menunjukkan kegembiraan yang mekar di hati. Tapi, ketika dia meraih tangan Yan HuangJun dan naik, Song Qi tidak bisa menahan senyuman lebih lama lagi. Dia tersenyum dan berharap bisa menyembunyikannya dari Yan HuangJun meski Yan Wu melihat ekspresinya.
Yan HuangJun berkata sebelum menyentak tali kekang kuda, "Kita ke desa paling dekat dengan hutan."
Yan Wu mengangguk, "Baik," kemudian naik kudanya dan mengikuti kedua tuannya dari belakang.
Mereka tidak pergi terburu-buru karena cuaca hari ini cerah. Dengan mengikuti jalan setapak sambil menikmati pemandangan pepohonan yang bergemeresik tertiup angin, ketiga orang itu pun sampai di desa terjauh, yang paling dekat dengan hutan, hanya dalam setengah hari.
Yan HuangJun bertanya, "Mau istirahat atau tidak? Kalau kau lelah, kita bisa mencari penginapan."
Tunggu. Apa katanya tadi? Yan HuangJun menanyakan apakah Song Qi lelah atau tidak? Apakah dia... sebenarnya berusaha peduli?
Song Qi menggeleng pelan dan berdegup, "T--Tidak perlu. Lebih cepat lebih baik."
"Mn. Baiklah, kalau itu maumu," kemudian Yan HuangJun menyentak kuda, mempercepat pergerakan mereka.
Ketiga pria itu melewati desa. Sekiranya tidak bisa lewat dengan menaiki kuda lagi, mereka berhenti. Yan Wu diberi kepercayaan untuk menjaga kuda selama Yan HuangJun dan Song Qi masuk ke hutan.
Song Qi bertanya, "Yan HuangJun, apakah kau tahu bagaimana cara menemukan Bunga Api?"
Yan HuangJun mengeluarkan selembar kertas mantra dari jubah, "Dengan mencari jejak mereka."
Yan HuangJun melempar kertas itu ke udara. Kertas terbakar oleh api dan mengeluarkan asap yang kebiruan. Perlahan namun pasti, asap yang tersebar mulai berkumpul di sekitar. Sebagian besar masuk ke mata Song Qi sehingga dia kelilipan.
Song Qi mengusap mata beberapa kali, "Akh..."
Yan HuangJun menahan kedua tangan istrinya dan berkata, "Jangan digosok. Kau akan menyakiti matamu."
Mata Song Qi berair. Asap membuat matanya pedas. Asap apa itu tadi? Memangnya mantra apa yang dikeluarkan Yan HuangJun?
Yan HuangJun sudah terbiasa dengan mantra ini di kehidupan sebelumnya, jadi dia masih bisa menahan efek permulaannya. Meski mantra ini membuat mata sakit, tapi hanya inilah satu-satunya mantra yang paling membantu dalam tujuan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Change Everything
Historical Fiction[TIDAK DIREVISI. HARAP MAKLUM BILA ADA SALAH KATA DAN TYPO] Yan HuangJun adalah pria gila yang haus akan kekuasaan, yang telah menaklukkan para siluman dan iblis untuk membantai ribuan orang dan menghancurkan seluruh sekte di dunia kultivasi, yang t...