47: Mew?

630 100 7
                                    

Win terkejut ketika dia keluar dari lift: "Bright? Kenapa kamu ada di sini?"

Bright memegang buah-buahan di tangannya. Dia berdiri di pintu seolah-olah dia sudah lama menunggunya lalu tersenyum dan berkata, "Saya di sini untuk mengunjungi tetangga baru. Halo."

Win bertanda tanya: "Apa yang barusan kamu bilang?"

Bright mengangkat tangannya untuk menunjukkan apa yang ada di tangannya, dan dengan tenang berkata: "Apakah Pak Win tidak mengundang saya untuk masuk dan duduk dulu?"

Win tetap bergeming: "Saya pikir lebih baik anda memberi tahu ada apa anda ke sini."

Bright kelihatan sangat bingung: "Pak Win tampaknya salah paham dengan saya?"

Win: "Saya pikir anda yang salah paham dengan saya."

Bergaul dengan orang pintar itu bagus sekali. Ketika Bright melihat bahwa Win tahu tujuannya ke sini, dia berhenti tersenyum dan berkata dengan cuek: "Jika anda tidak melakukan kesalahan, anda tidak perlu gugup, kan? "

Win tertawa: "Gak berani Pak. Saya tidak bisa seperti Pak Bright."

Bright: "Saya pikir Pak Win adalah orang yang sangat luar biasa."

Win: "Terima kasih. Anda juga"

Keduanya saling tidak memberi jalan di depan pintu rumahnya Win. Win merasa bahwa ada alasan mengapa dia datang ke rumahnya. Jadi semakin dia ingin masuk, semakin Win tidak menginginkannya untuk berada di sini.

Semakin Bright tidak bisa masuk, semakin dia curiga bahwa ada orang lain di rumah Win. Dan alasannya mengunjungi tetangga baru hanya bisa digunakan sekali.

Keduanya berdiri selama hampir sepuluh menit di depan pintunya. Win yang hampir telat dan lapar hilang kesabaran. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan berkata, "Jika Pak Bright tidak pergi lagi, saya akan menelepon satpam."

Bright melihatnya dan mencibir: "Saya juga penduduk di sini. Menurut anda satpam itu bisa melakukan apa apa?"

Win berkata: "Oh, maaf, apartemen kita satu lantai satu rumah. Anda saat ini berdiri di ruang pribadi saya tanpa izin dari saya. Saya memiliki hak untuk mengajukan permohonan ke satpam untuk 'mengundang' anda pergi."

Bright mengerutkan keningnya: "Pak Win selalu memperlakukan tamu seperti ini?"

"Orang yang tidak diundang bukan tamu."Win mencibir: "Jika anda tidak ingin pergi, tunggu saja satpam datang. Saya yakin reaksi tetangga yang lain pasti menarik sekali jika mereka tahu Pak Bright yang baru saja pindah ke sini punya kabar angin yang tidak enak didengar."

Bright tidak takut akan ancamannya. Dia mengamati sikap Win dan setelah memastikan bahwa dia benar-benar tidak menyerah, Bright tahu bahwa dia tidak mungkin bisa masuk ke rumahnya.

Jika situasi ini berlanjutan, banyak sekali waktu yang terbuang. Bright menilai situasi ini, dan akhirnya memilih untuk pergi lebih dulu: "Sepertinya Pak Win tidak suka menyambut tetangga baru, jadi saya akan pergi dulu dan datang mengunjungi pada hari yang lain."

Setelah dia mengatakannya, Bright meletakkan buah yang dia bawa di pintu, dan langsung melewati Win dan masuk ke dalam lift.

Win berpikir " Kan lebih bagus kamu pergi lebih awal? Gak usah buang buang waktu! Win tidak mengerti apa yang dipikirkan orang orang kaya ini!"

Ketika Win ingin masuk, dia melihat buah yang ditinggalkan Bright di pintunya. Dia berpikir sejenak, lalu membawanya masuk. Karena buru-buru, Win lupa membeli buah tangan untuk dibawa ke rumah orang tuanya. Eh ternyata Bright membawa buah yang berkualitas tinggi yang diimpor dari Jepang...........

Aku Hanya Mau Jadi Kentang! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang