16: Cabai kesayanganku

1.2K 178 19
                                    

Setelah menutup telepon, Mix diam-diam meletakkan teleponnya kembali di meja samping tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Dia duduk dengan menyedihkan di bangku di luar.

Ini tampaknya berbeda dari apa yang dia pikirkan ... Bukankah Earth paling membenci dirinya berada di sekitar Gigie. Bukankah seharusnya dia mengambil ini untuk menjadi heronya? Kali ini aku sudah mengambil inisiatif untuk menghindar dan memberinya kesempatan, mengapa dia menyuruhku untuk menunggu di sini? Apakah karena dia ingin tahu apa yang terjadi, atau apakah karena dia merasa bahwa aku yang mundur secara sukarela melukai harga dirinya? Aku punya firasat buruk.


Tepat sepuluh menit kemudian, langkah kaki terdengar di koridor. Mix yang sedang memikirkan banyak perkara segera sadar kembali. Dia menoleh sedikit dengan waspada dan melihat ke arah suara, dan melihat tiga pria berjalan masuk. Dan pria yang berjalan paling depan ialah Earth.

Dia mengenakan mantel parit hitam panjang dan sepatu bot di kakinya. Seluruh auranya seperti pedang yang bergerak, dengan bilah yang tajam dan dingin. Ketika dia melangkah, dia menyapu angin dan aura dingin ke sekitarnya. Mix berdiri dengan otomatis: "Pak Earth."

Earth meliriknya dengan santai, emosi matanya yang dalam dan dingin tidak bisa dibaca : "Pak Mix." Setelah kedua belah pihak menyapa dengan cuek, Mix langsung menuju ke topik pembicaraan dan berkata: "Dia ada di sana. Karena kamu sudah ada di sini, aku tidak akan mengganggumu, aku akan pergi dulu."

"Tunggu." Earth memanggilnya: "Apakah kamu tidak akan memberitahuku apa yang telah terjadi?"

Mix: "Bukankah aku telah mengatakan semuanya di telepon?"

"Kamu tidak tahu mengapa dia jatuh di pinggir jalan? Apakah kamu tidak tahu apa yang terjadi padanya?" Earth tampak dingin dan tenang, tetapi ketika ditanya, nadanya seperti sedang menginterogasi Mix. Mix tersenyum: "Maaf, saya benar-benar tidak tahu."

Earth: "Kalau begitu tunggu sebentar."

Mix: "..."

Akhirnya masih tidak bisa pulang.

Mix duduk kembali di bangku dan melihat Earth menoleh untuk berbicara dengan orang di belakangnya. Mix menduga bahwa Earth ingin memverifikasi apakah dia berbohong atau tidak. Mix yakin sekali karena dia tidak berbohong, makanya dia santai saja ketika menunggu.

Namun, tanpa diduga, Earth tidak memasuki kamar Gigie untuk melihat keadaannya, tetapi duduk bersamanya di bangku di koridor, menunggunya bawahannya kembali dari menyelidik hal ini. Mix menyentuh daun bibit cabai, sambil berpikir, :Earth sepertinya tidak peduli dengan GIgie. Ketika dia datang ke rumah sakit dan mengetahui bahawa Gigie kecelakaan, dia bukannya terus melihat keadaannya Gigie, aneh. Begitu ide itu keluar di benaknya, Mix mendengar orang di sampingnya bertanya dengan cuek: "Bagaimana kabarnya sekarang?"

Meskipun dia tidak menyebutkan namanya, semua orang di sana tahu bahwa dia sedang berbicara tentang Gigie. Mix berpikir 'oh rupanya dia berpura pura tenang dan menunggu di sini'dan berkata: "Dokter mengatakan bahwa dia hanya lelah dan ada beberapa goresan di tubuhnya. Intinya dia tidak bangun karena mengambil obat tidur yang berlebihan."

Earth tiba-tiba bertanya, "Hatimu sakit?"

Mix:" Tidak bisa dibandingkan dengan hati Pak Earth yang sakit."

Earth: "Hatiku tak sakit."

Mix: "Kebetulan sekali, aku juga."

Mata keduanya bertemu sejenak di udara, dan kemudian mereka berpisah dengan cepat. Yang melihat ke depan terus melihat ke depan dan yang melihat bibit cabai terus melihat bibit cabai. Atmosfer sepertinya turun ke titik beku pada saat ini. Meskipun mereka duduk di bangku yang sama, tidak ada interaksi atau komunikasi sama sekali, seolah-olah ada penghalang tak terlihat di udara yang memisahkan mereka dari satu sama lain, dan mereka seperti tidak bisa melihat sama sama lain.

Aku Hanya Mau Jadi Kentang! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang