63: Tolong aku

647 86 28
                                    


Mix menjawab tanpa sadar.

Pada saat ini, Mix hanya merasa lingkaran ini kecil sekali. Di acara ini, dia ketemu dengan Bright, Earth, Tay, Win dan yang membuatnya terkejut adalah Mew. Mew adalah orang yang dihormati, bahkan Earth pun tidak berani melakukan apa-apa jika Mew menyuruhnya untuk tidak melakukannya. Dan pamannya Win menikah dengan pria ini? Njir, nggak bisa ganggu Win lagi!

Tiba-tiba Mix merasa ada sesuatu di tangannya. Dia kembali sadar dan terkejut:" Eh, apaan ni?"

Earth:"Bunga untukmu hahhaha."

Kemudian mereka saling bertatapan dan ketawa karena merasa hal ini konyol sekali. Mereka yang dulunya musuh bisa menjadi teman seperti ini.

Win dan Bright yang memerhati dari jauh kaget dengan akraban mereka.

Win: "Orang yang dapat buketnya orang yang akan menikah seterusnya. Hahaha."

Win menundukkan kepalanya, suaranya menjadi lebih kecil. Bright tidak bisa menahan diri untuk tersenyum, dia bertanya, "Kamu mau buketnya, biar aku ambilkan?"

"A, apa?" ​​Win tercengang, berpikir mungkin dia yang tersalah dengar.

Setelah beberapa detik, wajah Win memerah, tapi bukan karena malu.

Tetapi karna pada saat itu, hanya ada ... Bright di benaknya.

---------------------------------------------------------------------------------

Setelah acara selesai, mereka menghadiri jamuan Gulf dan Mew. Win duduk dengan kerabatnya yang seumuran. Sementara itu, Bright duduk dengan teman Mew yang lain.

Tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang. Win menoleh dan melihat Bright yang berdiri di belakangnya.

"Ada apa Bright?"

"Duduk denganku."

Setelah berbicara, dia meminum anggur di gelas Win dan lalu membawa Win meninggalkan meja itu. Semua orang melihat ke kursi kosong dan gelas anggur yang kosong, dan mereka tertanya-tanya.

"Itu sepertinya Bright, CEO Grup Chivaaree?"

"Sepertinya iya, mereka kelihatan akrab sekali."

"Kalau aku punya pacar seperti itu, aku juga ingin menikah—"

Win membiarkannya menarik tangannya. Bright tiba-tiba berhenti, berbalik dan berkata kepadanya: "Aku ... aku memintamu untuk membantuku kalau ada yang menyuruhku meminum anggur."

"Gimana caranya ?!"

Win berpikir kapan dia memberi ilusi bahwa dia bisa minum dengan baik?

Bright meraih tangannya, dan berjalan menuju ke meja di mana dia berada, sambil berkata kepadanya: "Ketika mereka membujukku untuk minum, kamu hanya perlu ingat kalimat ini."

Win: "Kalimat apa?"

Bright menatapnya lalu mempelajari nada suaranya, dan mendemonstrasikan: "Pacarku tidak bisa minum."

Win ketawa terbahak-bahak, lalu mengucapkan kalimat seterusnya tanpa berpikir.

"Jadi, aku pacar palsumu sekarang, hahahha?"

Bright menatapnya, berpikir sejenak.

"...Tiba-tiba aku jadi lapar, ayo pergi." Win berjalan ke depan seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Bright melihat tangan mereka yang saling berpegangan dan tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.

Pacar palsu? Sepertinya tidak cukup.

Aku Hanya Mau Jadi Kentang! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang