Mix melepas dasinya dan melihat waktu di ponselnya. Ternyata waktu yang dia tetapkan belum tiba. Dia merasa lega dan perlahan-lahan meletakkan pot bebek di atas meja di ruang tamu dan minum setengah gelas air dan selebihnya dituangkan ke dalam pot bebek itu. Setelah beberapa menit berpura-pura cuek, Mix mengambil bangku dan duduk di depan pot bunga balkon setelah alarm ponselnya berdering! Aneh jika dia tidak ambil peduli! Sekarang Mix tidak sabar untuk membenamkan wajahnya di pot bunga dan melihat bunganya layu dan menghasilkan cabai yang diharapkannya!
Lebih dari sepuluh bibit cabai, 30 bunga cabai, pasti bisa mendapat hasil 10% itu! Jika tidak ada panen, Mix hanya bisa berkata dirinya sial, sial dan sial.
Ketika saatnya tiba, bunga cabai yang putih yang mekar di pot bunga tiba-tiba layu, mata Mix melebar dengan gugup, dan wajahnya ditekuk semakin dekat ke pot bunga.
Satu menit kemudian...
lima menit kemudian......
sepuluh menit kemudian......
Mix memandang bibit cabai yang layu dan berubah menjadi tanah tanpa ekspresi, hehehe. Benar saja,dirinya sial...mmp! Kalo lain kali aku masih percaya bibit ini bisa mengeluarkan cabai, maka aku adalah anjing!!!
Begitu dia selesai membuat sumpah beracun di dalam hatinya, Mix memalingkan wajahnya dan melihat melalui pintu kaca balkon di ruang tamu, bibit cabai di pot bebek yang diletakkan dengan hati-hati di atas meja sedang mekar.
Mix:"..........." ahhh, anjay!
Mustahil untuk tidak menantikannya cabai ini, karna ini adalah cabai yang memungkinkannya untuk kembali ke dunia asalnya. Mix menghela nafas, berdiri dan mencari benih cabai yang disediakan oleh sistem untuk ditanam kembali di pot bunga besar.
Sambil menggali tanah dan mengisi benih, Mix mengeluh: "Pot bunga sebesar itu sama sekali tidak ada gunanya. Pot bebek sekecil itu bahkan bisa menghasilkan setengah cabai yang cacat. Bagaimana dengan kamu? Aku memberimu nutrisi dan air yang banyak melebihi bebek itu! Aku sangat marah, dasar pot bungan nggak tau diri!"
Setelah menanam benih, Mix menyiraminya dengan air dan bergumam: "Aku sih tidak berharap kalian menghasilkan apa pun. Tumbuh saja dan berikan kepadaku 90% kegagalan. Sekarang aku hanya bisa mengandalkan si bebek untuk memberiku tingkat hasil 10%, terima kasih."
(author note: Mix lo ngambek dengan tanaman ya, anak ini harus diperiksa isi otaknya!)
Mungkin karna sudah pernah gagal sebelumnya, Mix semangat kembali dengan lebih cepat meskipun dia masih sedih. Dia dengan cepat menerima kenyataan. Kayaknya dia seperti sudah terbiasa hidup seperti ini. Yang mengerikan bukanlah dua kali gagal, tetapi masih ada tujuh peluang lagi! Mix tidak punya apa apa selain hati yang harus kuat! Su Su Na! Setelah menenangkan dirinya di tengah malam, Mix tertidur setelah mandi supaya bisa melupakan hal hal ini.
Keesokan harinya Mix pergi bekerja sambil memegang pot bebek. Di bawah pukulan yang besar, (hal pernikahannya dan kegagalan bibit cabainya), Mix kelihatan lesu dan pucat. Win curiga bahwa dia menyesali perbuatan menolak Gigie kemarin. Dia terus mondar-mandir dan menghiburnya, "Apakah ada sesuatu yang menggangu pikiranmu? Mix, lihat aja sekarang, reputasi mu udah pulih. Banyak gadis yang butuh pangeran sepertimu di dalam hidup mereka ."
"Ya, jadi aku khawatir harus bagaimana menolak mereka ..." Mata Mix kosong, dan seluruh otaknya masih setengah sadar.
Win: "Gak mungkin bro. Kamu itu kayak pangeran, banyak sekali Cinderella yang menunggumu. Jika kamu menolak, ada saja yang bakalan datang lagi."
Matanya masih kosong: "Apakah benar-benar tidak ada cara untuk menolak cewek sekali dan untuk selamanya?"
Win bercanda: "Kecuali kamu menyukai pria."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Hanya Mau Jadi Kentang! [END]
RomansaMix Sahaphap Wongratch, anak muda sial yang disambar petir ketika keluar dari pintu perusahaannya. Lebih parah, Mix masuk ke dalam novel yang baru dibacanya beberapa hari yang lalu. Kemudian dia menyadari perannya di dalam novel itu adalah Second Ma...