Part 3

166 54 4
                                    

Warning Typo bertebaran!
Happy Reading ❤️

Author POV

Terlihat Cariesta sudah bersiap dengan menggunakan seragam nya. Cariesta pun menuju dapur untuk membawa bekalnya.

Saat menuju dapur ia melewati meja makan yang di sana sudah terlihat ada kedua orang tuanya dan Elva sang adik sedang makan sambil berbincang.

Terdengar ibunya berbicara pada Elva "Ayo de cepet makannya biar sekalian bareng sama ibu sama ayah."

"Iya Bu sebentar ini sedikit lagi kok,"jawab Elva dengan nada manjanya.

"Cariesta mau bareng sama ayah nak?"tanya ayahnya pada Cariesta ketika melihat Cariesta melewati meja makan.

"Iya ayah Esta mau. Tapi tunggu dulu ya Cariesta mau ambil bekal makanan dulu." Ucap Cariesta dengan antusias dan segera bergegas menuju dapur.

"Ayah ayo Elva udah mau telat nih."ajak Elva seraya menarik sang ayah untuk segera beranjak pergi.
"Sebentar ya sayang kita tunggu dulu kakak kamu." Jawab Andika dengan nada lembut.
"Udahlah yah Cariesta kan udah gede bisa ke sekolah sendiri jadi ayo kita berangkat."ucap Chintia dan Andika pun dengan berat hati menuruti perkataan Chintia dan pergi tanpa menunggu Cariesta.

Cariesta mengambil bekalnya dan ketika kembali ternyata mereka sudah tidak ada.

" Yah mereka kayaknya udah pergi deh tapi kenapa nggak bilang aku dulu aku kan mau berangkat sama-sama." Bisiknya pada dirinya sendiri.

"Sabar ya non"ucap bi Sumi seraya mengelus pundak nonanya.

"Iya Bi,Esta nggak papa kok. Esta pamit ke sekolah ya Bi. Assalamualaikum." jawab Cariesta dengan senyumnya lalu menyalami Bi Sumi.

"Iya non waalaikumsalam.hati-hati di jalan ya non" balas Bi Sumi dan di balas senyum oleh Cariesta.

"Kasihan non Esta." Gumamnya dalam hati sambil menatap punggung Cariesta yang mulai menjauh. Bisa Sumi adalah ART di rumah Cariesta sejak Cariesta bayi jadi dia tau apa yang telah terjadi di rumah ini.

Cariesta ke sekolah menggunakan motor matic nya. Sesampainya di sekolah Cariesta memarkirkan motornya di tempat parkir yang memang disediakan oleh sekolah.

Cariesta pun berjalan menuju kelasnya kelas 12 IPA 2 yang berada di lantai 2 tepat di sebelah tangga.

Cariesta memasuki kelas dan terlihat sudah  ada sahabat nya yang duduk di bangku ketiga dari barisan kedua yang di temani oleh seorang lelaki yang ternyata kekasih sang sahabat.

"Hai Dif baru datang? Tumben biasanya pagi-pagi udah stand bye di kelas," tanya Liona sahabatnya ketika melihat Cariesta baru datang dan berdiri di sampingnya.

"Iya nih gue kesiangan tadi jadi agak telat hehe"jawab Cariesta "Eh btw gue duduk dimana nih kan dia duduk di bangku gue?"lanjut Cariesta dengan berbisik pada Liona.

"Oh iya gue lupa maaf ya Dif. Bry kamu pindah gih Difa udah dateng bukannya pindah malah anteng maen hp kamu."ucap Liona seraya memarahi sang gebetan.

"Sorry ya Ris bisa nggak kita tukeran bangku dulu?"Pinta Bryan pada Cariesta.

"Eumm gimana ya bry?"jawab Cariesta, "Ditolak nggak enak tapi kalo diterima ah males duduk sama si songong itu"lanjut Cariesta tapi di dalam hati.

"Please kali ini aja si Bos lagi ngambek sama gue Ris gue takut dia khilaf,"mohon Bryan dengan nada yang di buat-buat.

"Yakali khilaf sama cowok." Bukan Cariesta yang menjawab melainkan Liona Cariesta hanya terkekeh mendengar nada bicara Bryan.

"Eh bener beb si Bos kalo ngambek suka khilaf alias mukul-mukul padahal kan aku nggak salah jadi please mau ya tuker tempat duduk secara si Bos nggak bakal maen tangan sama cewek apalagi itu lo Dif."Ucap Bryan dengan wajah memelas.

"Lah apa hubungannya sama gue dia itu emng nggak bakal maen kekerasan sama cewek yakali mukul cewek. Udah ah sana bry balik ke tempat Lo gue nggak mau duduk sama si songong itu." Balas Cariesta.

Tiba-tiba jreng jreng

Skip dulu ah biar penasaran hehe.
Jangan lupa vote ❤️

Cariesta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang