Setelah menunggu hampir satu jam, lampu ruang operasi pun meredup mereka yang melihat itu pun bangkit lalu pergi menghampiri Dokter Reyna yang baru saja keluar. "Alhamdulillah, operasi berjalan dengan lancar,dan mereka sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat."ucap Dokter Reyna.
"Alhamdulillah,"ucap mereka serentak.
"Kalau begitu saya izin pamit untuk memeriksa pasien lain."pamit Dokter Reyna seraya meninggalkan mereka yang sedang mengumbar senyum mereka.Mereka semua kini sudah berada di luar ruang inap Cariesta dan Rizky. Ya, mereka berdua disatu ruangankan karena Rizky yang meminta. Dan untuk sekarang keluarga dan teman-teman Cariesta belum bisa menjenguk karena keadaan yang pasca operasi mengharuskan mereka istirahat beberapa jam kedepan.
"Lebih baik kalian semua pulang terlebih dahulu untuk membersihkan diri. Nanti sore baru balik lagi ke rumah sakit,"ucap Papa Ari menyarankan agar mereka pulang terlebih dahulu.
"Betul kata pak Ari,lebih baik kita pulang agar kita tidak kecapaian,nanti sore kita balik lagi ke sini,"ucap Ayah Andika membetulkan saran papa Ari.
Mereka semua pun pulang dan hanya tersisa papa Ari dan Daniel yang menunggu di depan ruang inap."Papa senang akhirnya papa punya anak cewek,"ucap papa Ari memecahkan keheningan diantara anak dan ayah tersebut.
"Lah? Papa punya anak cewek? Siapa? Papa selingkuh ya?"tanya Daniel seraya melotot ke arah Ari.
"Maksud papa,anak papa itu ya Cariesta. Nggak mungkin lah Papa selingkuh dari mama kamu."ucap papa Ari seraya menoyor kepala sang anak.
"Yee nggak usah noyor juga kali. Lagian kan Cariesta itu ponakan papa bukan anak papa,"ucap Daniel seraya mengelus kepala nya yang terasa sedikit saja sakit.
"Ya sama aja pokoknya."ucap papa Ari tidak mau kalah. Daniel pun tidak lagi menanggapi ucapan papa nya karena akan membuang banyak waktu jika ia menanggapi ucapan papa nya tersebut.
Sedangkan didalam ruang inap, Rizky ternyata sudah sadar dan ia menoleh kearah Cariesta.
"Kamu mirip banget sama mama kamu nak. Maafin papa yang telat menyadari kesalahan papa,papa sayang sama kamu. Cepat sadar ya sayang."lirih Rizky dengan terus menatap wajah Cantik anaknya yang mirip dengan mendiang istrinya.
Ketika sedang melamun, Rizky mendengar suara lirih dari sebelahnya. Sontak Rizky menoleh dan mendapati Cariesta yang sudah mulai membuka matanya.
"Sayang? Kamu bangun nak?"ucap Rizky antusias. Rizky langsung memencet bel yang ada diatas ranjangnya.
Diluar ruang inap
Daniel melihat Dokter dan suster sedang tergesa-gesa menuju ke ruang inap Cariesta,"pa,kok dokter sama suster kayak yang buru-buru buat ke sini ya?"tanya Daniel ke papa Ari seraya menunjuk kearah Dokter dan suster.Papa Ari pun sontak melihat ke arah yang ditunjuk Daniel.
"Dok,ada apa ini? Cariesta sama Rizky nggak kenapa-kenapa kan?"tanya papa Ari panik.
"Bapak yang tenang ya? Saya belum tau keadaaannya,jadi mohon untuk menunggu ya?"ucap Dokter Reyna lalu Dokter Reyna masuk ke ruang inap.
Papa Ari pun segera menelepon keluarga Cariesta sedangkan Daniel menghubungi teman-temannya.
Setelah selesai menghubungi keluarga dan teman-teman Cariesta,Papa Ari dan Daniel pun kembali duduk untuk menunggu dokter keluar.Tak lama kemudian,Dokter Reyna dan beberapa suster keluar dari ruang inap.
"Bagaimana dok? Apakah ada yang terjadi pada Cariesta dan Rizky?"tanya papa Ari beruntun.
"Tidak terjadi hal buruk,justru saya membawa kabar baik,"ucap Dokter Reyna.
"Kabar baik? Apa itu dok?"tanya Daniel.
"Alhamdulillah Cariesta sudah sadar,dan keadaaannya pun sudah membaik."jelas Dokter Reyna.
Papa Ari dan Daniel yang mendengar itu sontak mengucapkan Hamdallah.Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Teen FictionDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...