"Lucu banget sih kalo lagi malu,"ucap Dirga terkekeh melihat tingkah Cariesta."Dif kita pulang dulu ya? Udah mau Maghrib soalnya."pamit Disa pada Cariesta.
"Oh yaudah, hati-hati di jalan ya."kata Cariesta yang diangguki oleh teman-temannya.
"Aku juga pulang ya ca? Besok sepulang sekolah aku ke sini lagi."pamit Dirga seraya mengelus kepala Cariesta.
"Iya, hati-hati di jalan. Jangan ngebut-ngebut,kasian Disa nanti kalo kamu jatuh dia ikutan jatuh."ingat Cariesta pada Dirga.
"Ugh,calon kakak ipar idaman ini mah. Eh Dif Lo nggak mau gitu sama abang gue?"tanya Chika yang langsung di tatap tajam oleh Dirga.
"Ehehe,canda bang. Mana berani gue ngebiarin abang gue nikung abangnya temen gue,"sambung Chika seraya mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya membentuk peace.
"Udah, nggak usah di dengerin apa kata Chika. Sekarang balik,Bunda pasti nungguin kita!"perintah Disa seraya menarik Dirga untuk pulang ke rumahnya.
"Kita pulang ya Dif/ca/ta, Assalamualaikum."ucap mereka serentak.
Sepeninggalan mereka, Cariesta menoleh ke arah sofa, dan terlihat masih ada Deva di sana.
"Loh,abang nggak pulang juga?"tanya Cariesta.
"Enggak,bentaran lagi juga Umi,Abi,Bang Berli sama Bang Revan mau kesini. Jadi Abang nunggu mereka dulu. Lagi pula kalau abang pulang kamu sendirian disini."jawab Deva panjang lebar.
"Serius?Bang Revan juga mau ke sini?"tanya Cariesta antusias.
"Iya,masa abang bohong sama kamu sih."jawab Deva.
"Masih lama?"tanya Cariesta lagi.
"Enggak,katanya ini lagi dijalan."jawab Deva. Mereka pun sibuk masing-masing. Deva yang sedang memainkan handphone nya dan Cariesta yang sedang membaringkan tubuhnya.
Tanpa terasa Cariesta tertidur karena kelamaan menunggu ia jadi mengantuk.Deva pun menoleh ke arah Cariesta karena tidak mendengar suara lagi.
"Ternyata tidur toh,"gumam Deva lalu ia menghampiri Cariesta.
"Abang bakal usahain operasi untuk kamu. Apapun untuk Princess abang. Walaupun kamu bukan sepupu abang dari om Andika,tapi kamu tetap akan jadi princess nya abang."bisik Deva tepat di telinga Cariesta. Lalu Deva mengecup kening Cariesta dan menyelimuti tubuh Cariesta sebatas dada nya. Deva pun kembali duduk di sofa.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu,Deva pun bangkit lalu membuka pintu,ternyata di sana ada Umi Freya,Abi Atmaja,Bang Beli,Bang Revan, Elva,Ibu dan Ayahnya Cariesta dan di paling belakang ada nenek dan kakek Cariesta dari Ibunya.
"KAKAK AKU BA-emmph,"teriak Elva tapi langsung di bekap oleh Deva.
"Sstt kakak kamu baru aja tidur. Jadi jangan berisik ya?"peringat Deva lalu melepaskan tangannya yang membekap mulut Elva.
"Ehehe,maafin Elva ya?"kata Elva menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Iya nggak papa kok. Ayo masuk!"ajak Deva pada semua orang yang ada di luar ruang inap Cariesta.
Mereka pun melihat memang benar ternyata Cariesta sedang tertidur dengan pulas.
Chintia menghampiri Cariesta lalu mengecup kening Cariesta sayang.
"Pulas banget sih anak ibu tidurnya."bisik Ibu Chintia yang masih terdengar oleh orang-orang yang ada di ruangan itu.
Nenek Cariesta meneteskan air matanya, terharu karena setelah sekian lama ia melihat Chintia begitu sayang sama Cariesta.
"Kalo maudy masih hidup,pasti dia bakal bahagia ngelihat banyak yang menyayangi anaknya."ucap kakek Cariesta.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Fiksi RemajaDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...