Warning typo bertebaran!!
Happy reading ❤️"Udah lah aku bawa aja lagian aku nggak tahu besok bisa ke sini lagi atau enggak,"ucap Cariesta.
"Loh kok ngomongnya seakan kamu nggak bakal pernah ke sini lagi aja kamu ca,"ucap Dirga seraya terkekeh.
"Ya siapa yang tahu kan,"jawab Cariesta.
"Ngaco kamu ca,"ucap Dirga dengan nada tidak sukanya.
"Udahlah ayo pulang kita bawa motor sendiri-sendiri aja!"perintah Cariesta.
"Ya udah deh tapi aku ikutin kamu dari belakang ya?"tanya Dirga.
"Ya udah terserah kamu aja,"ucap Cariesta.
Mereka pun mengendarai motornya masing-masing dengan beriringan.
Sesampainya di gerbang rumah Cariesta,
"Ca aku pulang dulu ya?"ucap Dirga."Iya hati-hati ya ga, jangan ngebut-ngebut udah malem soalnya,"peringat Cariesta yang di balas kekehan oleh Dirga.
"Iya ca aku nggak bakal ngebut kok,"ucap Dirga seraya mengacak rambut Cariesta.
Dirga pun melajukan motornya meninggalkan rumah Cariesta. Setelah memastikan Dirga pulang, Cariesta pun memasukkan motornya ke dalam garasi lalu menuju pintu utama.
"Bagus jam segini baru pulang kamu didiemin malah ngelunjak ya!"ucap Ibu Chintia ketika Cariesta sedang menutup pintu rumah.
"Maaf Bu tadi Esta ke pantai dulu,"ucap Cariesta jujur.
"Oh enak banget kamu kerjaannya cuma jalan-jalan habisin uang orang tua gitu?"ucap Ibu Chintia dengan nada tinggi.
"Udah bagus saya sama suami saya mau merawat anak nggak berguna kayak kamu bukannya balas budi kamu bisanya cuma ngasih beban buat keluarga saya tahu nggak?"sambung Ibu Chintia masih dengan nada tinggi.
"Maksud ibu apa?"tanya Cariesta dengan menangis karena merasa ada yang janggal dari ucapan Ibu Chintia.
"Aku kan anak ibu kenapa ibu ngomong gitu? Atau jangan-jangan aku bukan anak ibu sama ayah?"sambung Cariesta dengan bergumam di akhir kalimat.
"Iya kamu memang bukan anak saya!"teriak Ibu Chintia yang membuat Cariesta langsung menegang.
"Terus orang tua aku siapa Bu?"tanya Cariesta seraya menatap nanar Ibu Chintia,namun Ibu Chintia diam karena merasa bahwa dirinya membongkar rahasia yang selama ini ia dan suaminya rahasiakan dari semua orang.
"Jawab aku Bu,siapa orang tua aku Bu?"tanya Cariesta dengan menggoyangkan tangan Ibu Chintia. Ibu Chintia menghempaskan tangan Cariesta kasar lalu beranjak pergi menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun.
"Ibu jawab pertanyaan aku Bu! Siapa orang tua kandung aku?"Teriak Cariesta saat melihat Ibu Chintia malah meninggalkan nya tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya.
"Apa yang tadi ucapin pasti nggak bener pasti ibu cuma kesel sama aku ini semua nggak bener kan?"ucap Cariesta lalu duduk di sofa dengan menangis.
Tak terasa Cariesta sudah menangis di sofa selama satu jam dan jam menunjukkan pukul sembilan malam keadaan ruang tamu hening hanya terdengar suara tangis Cariesta. Tak lama kemudian terdengar suara mobil dari luar rumah Cariesta yakin itu pasti ayahnya.
"Aku harus tanya sama ayah aku nggak bisa diem sama nangis kayak gini terus,"gumam Cariesta masih terisak seraya menghapus air mata yang terus menetes.
Ayah Andika pun memasuki pintu utama rumah.
"Loh Cariesta kamu belum tidur?"tanya ayah Andika ketika melihat Cariesta yang duduk di sofa.
"Ayah,"ucap Cariesta berdiri dengan masih terisak.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Teen FictionDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...