Part 1 (cerita Esta kecil)

215 60 4
                                    

Warning Typo bertebaran!
Happy Reading ❤️

Prankk

Suara sesuatu pecah begitu nyaring terdengar hingga ke kamar Cariesta. Cariesta yang saat itu masih berusia 3 tahun pun penasaran dan melihat apa yang terjadi di ruang tamu dan Cariesta melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar.

Cariesta kecil pun mencoba mendekati Chintia ibunya tapi baru dua kali dia melangkah sang ibu sudah melempar sesuatu ke kaca hingga menimbulkan suara yang keras Cariesta yang kaget pun hanya bisa menangis di tempat karena ketakutan.

"Cukup ma kamu menakutkan Cariesta!" Sentak Andika pada Chintia seraya mendekati dan memeluk tubuh ringkih Cariesta.

"Udah ya sayang kamu nggak usah nangis,"ucap Andika pada Cariesta

"Es hiks ta hiks takut hiks hiks a hiks yah" adu Cariesta seraya mengeratkan pelukannya pada leher Andika dan menenggelamkan wajahnya pada cekik leher Andika.

"Esta nggak usah takut kan ada ayah."Ucap Andika.

"Esta tidur ya ayo ayah temani!"ajak Andika dan menggendong Cariesta menuju kamar Cariesta.

Andika menemani Cariesta dan setelah Cariesta tidur ia mengecup kening Cariesta dan pergi menghampiri istrinya untuk menyelesaikan masalah mereka.

Di pagi harinya ayah Cariesta pergi bekerja dan di rumah hanya ada Cariesta dan ibunya.

"Ibu esta mau makan."Ucap Cariesta.

"Iya sayang sebentar ya, ini sayang makan yang banyak ya?" Balas Chintia dengan menyerahkan makanan kepada Cariesta.

"Makasih ibu,"ucap Cariesta dengan menampilkan senyumnya.

"Iya sama-sama."

"Esta ibu pengen ngomong sama kamu,"ucap Chintia ketika Cariesta selesai makan.

"Apa ibu?"tanya Cariesta
"Kamu bakal punya adek Esta senang nggak?"Tanya Chintia seraya mengelus rambut Cariesta yang pendek.

"Wah beneran ibu Esta bakal punya adek?" Balas Cariesta dengan antusias.

"Iya sayang kamu bakal punya adek." Ucap Chintia.

"Yeayy Esta punya adek Yeay tapi adek Esta dimana ibu?"Tanya Cariesta.

"Sabar ya sayang kamu masih harus nunggu 9 bulan lagi."jawab Chintia.

"Sembilan bulan itu banyak ya ibu?"tanya Cariesta lagi.

"Kalo kamu sabar 9 bulan itu nggak banyak sayang malah sebentar banget." Jawab Chintia dengan sabar.

2 tahun kemudian

Cariesta kini sudah mulai masuk sekolah. Cariesta masuk sekolah dasar saat umurnya yang belum genap 6 tahun.
Sejak sang adik lahir banyak yang berubah di hidup Cariesta.

Di mulai dari kasih sayang ayah nya yang berkurang, bahkan ibu nya tak segan untuk kasar pada Cariesta. Cariesta hanya bisa menangis ketika sang ibu kasar pada nya. Tapi Cariesta hanya berpikir bahwa ini karena diri nya nakal oleh karena itu kedua orang tuanya bersikap demikian padanya.

Ketika Cariesta kelas 2 ia ada tugas untuk menggambar dan sangat menginginkan crayon untuk mewarnai nya tapi ibunya malah membelikan nya pensil warna. Cariesta ingin nangis ketika keinginan nya tidak di turuti tapi ia malu karena Cariesta sedang berada di sekolah.

Jangan lupa vote ❤️

Cariesta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang