Warning typo bertebaran!!
Happy reading ❤️"Kenapa nggak bilang kalo kamu sakit?"tanya Dirga seraya menghampiri Cariesta dan teman-teman nya masih belum sadar apa yang dikatakan oleh Dirga.
"Ehehe,aku juga baru sadar tadi pagi, jadi nggak keburu buat pegang hp. Maafin aku ya ga,"jawab Cariesta dengan senyumnya. Sontak teman-teman Cariesta dan Dirga sadar apa yang dikatakan oleh Dirga dan Cariesta.
"APA? AKU KAMU?"teriak mereka (-Dirga, Cariesta dan Elva) terkejut.
"Gak usah teriak,ini rumah sakit. Mau lo pada di usir?"ucap Dirga memutar bola mata malas.
"Iya ih. Abang juga ngapain ikut teriak?"tanya Cariesta dengan menatap tajam Deva.
"Ehehe, maafin abang ya sayang!"mendengar ucapan Deva,Dirga sontak menoleh dan menatap tajam Deva.Deva pun gelagapan karena ditatap seperti itu oleh Dirga.
"Ngapain lo natap gue kayak gitu?"tanya Deva dengan sedikit takut.
"Lo yang ngapain ngomong sayang sama pacar gue,"teman-teman Cariesta dan Dirga terkejut lagi.
"APA? PACAR?"teriak mereka serentak.
"Ih kakak-kakak ini berisik banget sih. Nanti yang dirawat di sini pada marah loh."ucap Elva yang dari tadi hanya duduk sambil memperhatikan teman-teman kakaknya.
"Ehehe, sorry de soalnya refleks tadi,"kata Daniel mewakili teman-teman nya.
"Jadi kapan kalian jadian? Kenapa nggak ngasih tahu kita-kita?"tanya Chika.
"Sorry ya guys,tadinya gue mau ngasih tahu kalian pas gue sekolah,"ucap Cariesta dengan menundukkan kepalanya,jujur ini adalah kebohongan keduanya kepada sang sahabat,yang pertama? Soal penyakit yang diidap nya.
"Kita maafin kok Dif, sorry juga ya karena kita nggak ngertiin lo,"ucap Disa lalu memeluk tubuh Cariesta.
"Aaa sayang kalian deh."ucap Liona ikut memeluk tubuh Cariesta yang sedang dipeluk oleh Disa.
"Aahh gue ikut juga!"seru Chika, lalu mereka berempat pun berpelukan layaknya Teletubbies wkwk.
"Ih aku kok nggak diajak sih,"ucap Elva merajuk, sontak Cariesta dan teman-teman nya melepaskan pelukan mereka.
"Sini,kamu sama abang aja. Jangan ganggu mereka!"perintah Deva lalu menarik Elva masuk kedalam pelukannya."Sayang abang banyak-banyak!"seru Elva.
"Ih abang,salsa nggak di peluk nih?"kini giliran Cariesta yang merajuk."Enggak usah,kamu kan udah punya pacar,"jawab Deva dengan sedikit menggoda Cariesta.
"Ihhh,aku bilangin bang Berli nih!"ancam Cariesta seraya mengambil hpnya.
"Yeh,dasar tukang adu."ejek Deva lalu melepaskan pelukannya dengan Elva."Biarin wlee,"ejek balik Cariesta.
"Ini sebenarnya kalian itu ada hubungan apa sih? Kayak kenal dekat aja,"tanya Daniel penasaran.
"Iya,kalian ini abang adek?"tanya Bryan.
"Ehehe,sorry udah buat kalian bingung. Sebenarnya Cariesta itu anak nya om gue."jelas Deva yang dibalas anggukan dari teman-temannya.
Mendengar perkataan Deva,sontak Cariesta menunjukkan kepalanya.
Elva yang menyadari itu langsung menghampiri sang kakak."Kakak kenapa? Mikirin itu lagi? Jangan dipikirkan ya kak?"bisik Elva pada Cariesta yang masih didengar oleh mereka yang ada di ruangan itu.
"Enggak kok. Kakak nggak lagi mikirin itu."sanggah Cariesta seraya mengubah ekspresi wajahnya.
"Yaudah,Elva mau jemput nenek sama kakek dulu ya kak?"izin Elva pada Cariesta.
"Iya,kamu hati-hati ya. Nanti kalo ada apa-apa langsung telpon kakak!"ujar Cariesta yang diangguki oleh Elva.
"Yaudah kalo gitu Elva pamit ya? Assalamualaikum,"ucap Elva seraya mengecup pipi Cariesta, lalu keluar dari ruang inap Cariesta.
"Btw lo sakit apa Dif?"sontak Cariesta menoleh ke arah Chika.
"Aku harus ngomong apa? Apa aku jujur aja?"batin Cariesta.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Ficção AdolescenteDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...