Epilog

136 9 1
                                    

Setelah mendapatkan telepon dari Papa Ari, keluarga Cariesta langsung menuju ke rumah sakit. Begitupun juga dengan teman-teman Cariesta yang langsung menuju ke rumah sakit ketika mendapat telepon dari Daniel.

"Apa yang terjadi dengan Cariesta?"tanya Opa yang baru saja sampai bersamaan dengan keluarga Cariesta yang lain dan teman-teman Cariesta.

"Iya, apakah Cariesta baik-baik saja?"tanya Kakek Cariesta menimpali.

"Daniel jawab dongg,kamu mau diem terus? Kita kan khawatir sama Cariesta."ucap Chika yang sudah kesal karena baik Daniel maupun papa Ari tidak menjawab pertanyaan mereka dari tadi.

"Sabar dong, gimana aku mau jawab kalo kalian nanya terus."ucap Daniel.

"Jadi sekarang keadaan Cariesta bagaimana?"tanya Ibu Chintia.

"Lebih baik kita masuk kedalam agar kalian bisa lebih jelas mengetahui keadaan Cariesta."usul papa Ari. Mereka pun langsung masuk menuju ke ruang inap.

Terlihat Cariesta yang sudah sadar sedang dalam pelukan papanya yaitu Rizky.

"Difa.. Lo udah sadar?"tanya teman Cariesta dengan antusias secara serentak.

"Lah dikira itu apaan? Arwahnya?"ucap Rasya yang langsung mendapatkan jitakan di kepalanya.

"Lo kalo ngomong nggak disaring dulu ya?"ucap Daniel kesal karena Rasya bicara tentang arwah.

"Hehe sorry bro gue bercanda kok,"ucap Rasya dengan mengacungkan jari nya membentuk peace.

"Udah udah kenapa jadi ribut sih. Nggak pada kangen apa sama Cariesta?"ucap Rizky menengahi mereka semua.

"Kangen lah om masa enggak. Eh btw Cariesta kok dekat banget sama om?"kata Daniel heran.

"Lah emang kenapa kalo Cariesta dekat sama om? Orang om papa-nya,"ucap Rizky sewot.

"Ya sabar dong."ucap Daniel.
"Sayang kamu udah tahu kalo ini papa kamu?"tanya Ibu Chintia seraya mengelus rambut Cariesta. Cariesta menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Kamu tahu dari mana?"tanya Kakek Cariesta.
"Cariesta tahu dari mama. Cariesta juga tahu Opa dan Oma nya Cariesta. Mama cantik banget ya Bu. Cariesta tadinya mau ikut mama tapi mama bilang kalo papa sama yang lain lagi nungguin Cariesta."jelas Cariesta.

"Sayang,kamu jangan pernah berpikir buat ikut mama kamu ya? Kita semua masih mau sama-sama sama kamu."ucap Revan dengan nada tegas.

"Iya bang maafin salsa,habis kemarin Salsa senang banget bisa ketemu sama Mama."ucap Cariesta lirih.

"Iya,maafin abang juga ya? Abang kelepasan sayang."ucap Revan penuh sesal.

"Iya gapapa kok bang."jawab Cariesta dengan mengembangkan senyumnya. Mereka semua yang melihat pun ikut mengembangkan senyum mereka.

"Oh iya sayang kenalin ini abang sepupu kamu. Namanya Derian,Arsenal,dan Arvino."ucap Oma Cariesta menunjuk ke tiga laki-laki yang terlihat asing dimata Cariesta.

"Hai bang aku Cariesta."sapa Cariesta dengan gugup.

"Hai juga princess!"ucap mereka bertiga serentak.

"Oma,aku juga kan sepupu Cariesta kok nggak disebutin sih!"ucap Daniel mencebik bibirnya kesal.

"Cariesta kan udah kenal sama kamu."bukan Oma yang menjawab melainkan Opa.

"Tapi kan Cariesta nggak tau aku sepupu dia."ucap Daniel kesal.

"Aku tau kok kalo kamu sepupu aku. Mama juga udah nyeritain tentang kamu,"ucap Cariesta.

"Ih suka deh sama tante jadi nggak sabar pengen ketemu deh."ucap Daniel.

"Yaudah sana lo ketemu sama mamanya Cariesta. Semua orang ikhlas kok,"ucap Rasya yang dibalas tertawa oleh semua orang kecuali Daniel yang kembali memajukan bibirnya kesal.

"Kamu kira kalo kamu kayak gitu kamu lucu? Nggak kali malah jatuh nya kayak bebek tau nggak."ucap Rizky.

"Eh om juga malah ikut-ikutan. Dulu aja sayang banget sama aku eh sekarang malah nistain aku."ucap Daniel kesal.

"Itu kan dulu, sebelum om ketemu sama anak om kalo sekarang yang paling om sayang ya jelas Cariesta lah. Kamu mah apa nggak berharga."ucap Rizky dengan sadis. Daniel yang mendengar itu pun semakin menekukkan wajahnya,dan yang lain kembali memecahkan tawa mereka.

"Udah-udah kasihan tau abang Daniel."ucap Cariesta merasa kasihan pada Daniel yang ternistakan.

"Ughh sayang Princess,"ucap Daniel lalu beranjak untuk memeluk Cariesta. Sebelum benar-benar memeluk Cariesta,ia ditarik ke belakang oleh seseorang. Dan ternyata orang tersebut adalah Dirga.

"Apa sih lo, gue kan mau peluk princess gue."ucap Daniel sewot.

"Nggak boleh,apa-apaan Lo main peluk-peluk cewek gue."ucap Dirga tak kalah sewot.

"Yee,nggak gue kasih restu nyaho lo."ucap Daniel.

"Gue nggak butuh restu lo, yang gue butuhin itu restunya orang tua Cariesta."ucap Dirga.

Mereka semua kecuali Dirga, Cariesta dan Daniel pun kembali tertawa melihat nasib Daniel.

"Yaallah Terimakasih atas kebahagiaan yang engkau berikan kepada ku. Walau diawali dengan banyak rasa sakit tapi akhirnya begitu manis. Lindungi keluarga dan teman-teman ku yaallah. Dan semoga kebahagiaan ini bukanlah kebahagiaan sesaat."batin Cariesta dengan tersenyum seraya menatap keluarga dan teman-temannya yang sedang tertawa.



Yeayy akhirnya end juga. Makasih buat kalian semua yang setia baca cerita Cariesta ❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cariesta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang