Warning typo bertebaran!!
Happy reading ❤️Ayah Andika pun memasuki pintu utama rumah.
"Loh Cariesta kamu belum tidur?"tanya ayah Andika ketika melihat Cariesta yang duduk di sofa.
"Ayah,"ucap Cariesta berdiri dengan masih terisak.
"Loh kamu kok nangis sayang?"tanya Ayah Andika.
"Ayah Esta mau nanya tapi jawab yang jujur ya?"pinta Cariesta masih dengan terisak-isak.
"Iya sayang, sekarang bilang sama ayah kamu mau nanya apa?"tanya Ayah Andika.
"Apa bener kalo Esta bukan anak ayah?"
Degg
Mendengar pertanyaan Cariesta Ayah Andika pun menegang dan detak jantung nya terasa lebih cepat.
"Ayah jawab Esta ayah jangan diem aja,"ucap Cariesta seraya memegang tangan sang ayah.
"Siapa yang bilang kalo kamu bukan anak ayah?"tanya Ayah Andika dengan terbata.
"Jawab pertanyaan Esta dulu ayah!"pinta Cariesta.
"Enggak sayang kamu anak ayah kok,"ucap Ayah Andika tapi Cariesta tau ada kebohongan di mata Andika.
"Ayah bohong!! Esta mohon ayah bilang yang sebenarnya ke Esta!"ucap Cariesta serak karena terlalu lama menangis.
"Enggak sayang kamu beneran anak ayah!"tegas Ayah Andika seraya memeluk tubuh Cariesta yang sudah melemah.
"Ayah bohong tadi ibu bilang kalo Esta bukan anak ayah sama ibu,"lirih Cariesta mengencangkan tangisnya.
Ayah Andika yang mendengar bahwa yang mengatakan kepada Cariesta bahwa Cariesta bukan anak kandung mereka pun di buat geram.
Cariesta pun tertidur di pelukan Ayah Andika. Ayah Andika yang merasa bahwa Cariesta tidur pun memutuskan untuk menidurkan Cariesta ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Cariesta,Ayah Andika pun menidurkan Cariesta di kasur lalu menyelimuti tubuh Cariesta sebatas dada tak lupa mengecup kening Cariesta sayang.
"Walaupun kamu bukan anak kandung ayah tapi kamu tetap akan menjadi anak kesayangan ayah.Sleep well Esta,"bisik Ayah Andika lalu beranjak keluar dari kamar Cariesta.
Tanpa Andika tahu, ternyata Cariesta terbangun ketika Andika membisikkan kata-kata tadi.
"Jadi bener kalo aku bukan anak ayah sama ibu? Lalu dimana orang tua kandung aku? Apakah mereka masih ada atau sudah tiada?"tanya Cariesta pada dirinya sendiri dan kembali terisak seraya mengumam-gumam kan kalimat-kalimat lalu tanpa terasa Cariesta pun kembali tertidur ketika ia menangis.
Pagi harinya, karena hari ini hari Minggu jadi Cariesta tidak pergi ke sekolah. Ia pun hanya berdiam diri di kamar menatap lurus kearah jendela yang ada di kamarnya.
"Aku harus tau siapa orang tua kandung aku,"ucap Cariesta meyakinkan dirinya.
Tanpa Cariesta sadari,ayah Andika sudah berada di dalam kamarnya."Sayang ayo ke bawah kita makan bersama!"pinta Ayah Andika.
"Esta nggak laper ayah. Ayah makan aja duluan,"ucap Cariesta tanpa menoleh kearah ayah Andika, Ayah Andika pun menghela napas.
"Kamu harus makan Cariesta nanti kamu sakit! Ayo sayang makan ya? Atau mau ayah bawain makanan nya ke kamar kamu?"ucap ayah Andika membujuk agar Cariesta makan.
Akhirnya Cariesta pun menuruti ucapan ayah Andika lalu mereka berjalan beriringan menuju meja makan.
Sesampainya di meja makan mereka makan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Hingga akhirnya setelah Cariesta beres makan, Cariesta pun membuka suara,"ayah Esta mohon ayah bilang siapa orang tua kandung Esta!"pinta Cariesta yang sontak membuat ibu Chintia dan ayah Andika yang sedang makan pun menghentikan makannya sedangkan Elva,dia sedang menginap di rumah nenek dari ibu Chintia."Kamu bilang apa sih sayang kan kamu anak ayah sama ibu,"jawab ayah Andika dengan nada lembut.
"Jangan bohong lagi ayah Esta udah muak sama semua kebohongan ini,"ucap Cariesta yang mulai meneteskan air matanya lagi.
"Enggak sayang ayah nggak bohong,"ucap ayah Andika.
Ibu Chintia yang sedari tadi hanya menyimak obrolan Cariesta dan ayah Andika pun mulai membuka suara,
Sorry gantung hehe
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Teen FictionDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...