Part 41

47 4 0
                                    

"Dif,Lo bilang mau traktir gue makan di cafe lo. Bangun yuk Dif,gue kangen banget sama lo."ucap Chika seraya mengelus kaca seakan ia sedang mengelus kepala Cariesta.

Sedangkan Arka,ia hanya diam dan berdoa dalam hati agar sahabat kekasihnya itu bisa segera sadar.

"Dengan kamu koma aja mereka sudah sesedih ini apalagi kalau kamu lebih milih buat pergi dari dunia ini de,"batin Dokter Reyna yang sedari tadi mengamati mereka yang sedang memperhatikan Cariesta dari kaca ruang ICU.

Mereka semua terhanyut dalam kesedihan,dan tidak menyadari ada dua orang tua yang datang menghampiri ikut mengamati Cariesta.

"Yaallah kenapa cucu ku harus seperti ini, kenapa ketika aku menemui nya ia malah sedang terbaring lemah."gumam opa Cariesta, sontak Chika,Arka, Liona dan Bryan menoleh ke belakang.

"Kakek siapa?"tanya Liona.

"Saya Opanya Cariesta. Dan dimana Andika? Saya ingin membicarakan sesuatu dengan nya."jawab dan tanya Opanya Cariesta.

"Mari Opa,biar saya antar ke om Andika."ucap Arka sopan,lalu berjalan mendahului Opa dan Omanya Cariesta.

"Oma tinggal dulu ya? Oma titip Cariesta."ucap Omanya Cariesta.

"Tentu Oma."jawab mereka bertiga serentak. Omanya Cariesta pun menyusul Arka dan Opanya Cariesta yang sudah jalan lebih dahulu.

"Gue kok nggak asing ya sama Opa Omanya Cariesta."gumam Bryan.

Arka beserta Opa dan Omanya Cariesta sudah sampai di depan ruang inap Cariesta. Suasana begitu hening mereka semua melamun memikirkan keadaan Cariesta.

"Om,ini ada Opa dan Omanya Cariesta."ucap Arka memecah keheningan, sontak semua orang menatap kearahnya.

"Opa? Oma?"ucap Daniel kaget ia tidak begitu jelas mendengar perkataan Arka.

"Daniel? Kamu ngapain disini?"tanya Opa.

"Harusnya Daniel yang nanya itu sama Opa. Opa ngapain disini?"tanya balik Daniel seraya menuntun Omanya untuk duduk di bangku yang tadinya ia duduki.

"Opa mau jenguk cucu Opa."ucap Opa.

"Hah? Siapa? Bang Devian atau Bang Arsen oh atau Arvin?"tanya Daniel penasaran.

"Bukan,Opa mau jenguk cucu Opa yang perempuan."jawab Opa,Daniel terkejut mendengar perkataan Opanya karena setahu dirinya,ia tidak memiliki sepupu perempuan.

"Pak? Bapak sudah datang? Bagaimana apakah Rizky sudah mau mendonorkan sumsum nya?"Tanya Ayah Andika yang baru keluar dari toilet.

"Begini Andika. Anak saya tetap ngotot nggak mau ngedonorin sumsum nya,tapi anda tenang saja saya sendiri yang akan mendonorkan sumsum saya untuk Cariesta."ucap Opa.

"Apa tidak apa-apa pak? Karena setahu saya dengan umur bapak bisa terjadi sesuatu jika bapak mendonorkan sumsum tulang belakang bapak kepada Cariesta."ucap Ayah Andika,ia sedikit cemas jika akan terjadi sesuatu kepada Opanya Cariesta.

"Tidak apa-apa,demi cucu saya sembuh saya akan melakukan apapun untuk nya. Walaupun karena itu nyawa saya yang jadi taruhan nya."ucap Opa.

Daniel yang mendengar perkataan Opanya pun langsung bertanya pada Opanya,"jadi Cariesta sepupu aku?"

"Iya,dia adalah sepupu kamu,dia anaknya Rizky om kamu."jawab Opa mengiyakan ucapan Daniel.

Teman-teman Cariesta yang mendengar itu pun sama terkejutnya dengan Daniel. Mereka tidak menyangka bahwa Daniel dan Cariesta satu keluarga.

Sedangkan Daniel ia bingung harus senang atau sedih. Disatu sisi ia senang karena memiliki adik perempuan dan disisi lain ia sedih karena baru mengetahui nya ketika Cariesta dalam keadaan koma.



Jangan lupa vote ❤️

Cariesta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang