Warning Typo bertebaran!
Happy Reading ❤️Cariesta POV
Ketika aku berusia 8 tahun aku dan adik ku Elva bermain sepeda. Aku membonceng Elva dengan hati-hati tapi terkadang aku sedikit ceroboh dan membuat kami hampir jatuh.
Ketika di jalan yang menurun aku berbicara pada Elva
" De pegangan ya nanti takut jatuh!" Ucap ku tapi Elva malah menjawab " Kakak tenang aja aku nggak bakal jatuh dari tadi juga aku nggak pegangan kok."
" Tadi kan jalan nya bagus kalo sekarang jalan nya nurun sama banyak batu di jalan nya." Jawab aku sambil menghentikan sepeda ku.
" Udah deh mending kakak kayuh lagi sepeda nya sekarang!" Ucapnya yang langsung aku turuti.
Setelah ku kayuh dia malah bergerak-gerak sehingga sepedanya tidak bisa aku kendalikan dan akhirnya kita jatuh dari sepeda. Aku dan adikku pun pulang dengan luka karena jatuh tadi tapi lukaku lebih banyak dari Elva." Astaga Elva kamu kenapa sayang?" Tanya ibu pada Elva. Elva pun menangis dan bilang bahwa ini salahku karena aku ngebut bawa sepeda nya padahal kan ini salah Elva tapi dia bilang ke ibu kalo aku yang salah.
"Kamu ini ibu bilang juga apa jangan ngebut kalo pake sepeda pelan-pelan aja. Kalo udah kejadian gimana kan kasihan Elva jadi luka gini!" Bentak ibu.
"Tapi kan luka Elva sedikit Bu luka aku malah lebih banyak,"jawabku.
"Kamu ini kalo dibilangin selalu aja ngejawab. Mulai hari ini kamu nggak usah deket-deket Elva lagi dan kamu ibu hukum! Kamu nggak boleh pake sepeda itu lagi."Ucap ibu seraya pergi dengan Elva di gendongan nya.
Aku pun pergi ke kamar sambil menangis.
"Nenek Esta mau sama nenek aja Esta nggak mau tinggal di rumah lagi nenek. Di rumah nggak ada yang sayang sama Esta cuma nenek yang sayang sama Esta." Gumam ku sambil melihat foto nenek. Dia nenek ku dari ayah yang tinggal di Bandung.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Teen FictionDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...