Part 24

59 7 0
                                    

Warning typo bertebaran!!
Happy reading ❤️

"Sabar ya sayang, nanti sepulang sekolah Elva bakal dateng ke sini sama nenek kakek kok,"ucap ibu Chintia seraya mengelus rambut Cariesta dengan sayang.

"Beneran ibu?"tanya Cariesta antusias.

"Iya sayang. Sekarang Esta makan dulu ya?"kata ibu Chintia lalu menyuapi makan Cariesta sampai habis.

Sedangkan di lain tempat,Dirga sedang menunggu Cariesta di dalam kelas.

"Cariesta mana sih? Biasanya jam segini udah datang,kok sekarang belum datang juga!"gumam Dirga seraya melirik bangku tempat Cariesta duduk dan jam tangannya bergantian.

"Woy!! Lo dari tadi gue perhatiin kayak gelisah gitu, kenapa Lo?"tanya Bryan yang dari tadi memperhatikan Dirga.

"Gapapa,"jawab Dirga singkat masih dengan memperhatikan tempat duduk Cariesta.

"Lo ini udah kayak cewek aja,pake bilang Gapapa Gapapa segala. Udah sini cerita sama gue,gue kan sahabat baik Lo,"kata Bryan panjang lebar yang tidak di hiraukan oleh Dirga.

"Woyy gue ngomong dengerin kek, jawab kek, bukannya diem aja."sentak Bryan kesal karena diacuhkan oleh Dirga.

"Bisa diem nggak sih lo?"Bentak Dirga.

"Wah fiks ini mah, Lo pasti kerasukan setan ini mah."tebak Bryan.

"Lo daripada ngoceh terus mending bantuin gue, biar lebih berguna."ucap Dirga.

"Bantuin apaan? Lo dari tadi aja di tanya malah gapapa-gapapa an,"kata Bryan.

"Tanyain ke pacar lo, Cariesta hari ini nggak masuk apa gimana?"ujar Dirga.

"Lah ngapain lo nanyain Cariesta?"tanya Bryan kepo.

"Udah jangan banyak bac*t, sana tanyain!"titah Dirga seraya memandang tajam Bryan.

"Oke, gue tanyain sekarang."kata Bryan karena merasa takut melihat tatapan tajam Dirga.

Bryan pun berjalan menuju bangku sang pujaan hati.

"Beb?"ucap Bryan yang di balas deheman oleh Liona.

"Cariesta belom datang ya?"tanya Bryan.

"Ya keliatan nya udah datang apa belom?"tanya balik Liona dengan sewot.

"Ya aku kan nanya,"kata Bryan.

"Nanya itu yang logis dikit bisa nggak? Lagian ngapain nanyain Cariesta? Naksir?"tanya Liona beruntun dengan menatap tajam Bryan.

"Lah, enggak mungkin dong."jawab Bryan.
"Terus? Kenapa nanyain Cariesta?"tanya Liona.

"Itu, si Dirga yang nyuruh aku buat nanyain Cariesta."ucap Bryan.

"Oh,"kata Liona yang belum sadar apa yang dikatakan oleh Bryan. Tak lama Liona sadar apa yang dikatakan oleh Bryan,"APA? SI DIRGA YANG Emmptt,"kata Liona yang langsung di bekap mulutnya dengan tangan oleh Bryan.

"Sstt. Nggak usah teriak,nggak enak di denger orang tau!"perintah Bryan lalu melepaskan tangannya dari mulut Liona.

"Ihhh,, tangan kamu bau tau."kesal Liona.

"Sembarangan. Orang tangan aku wangi gini juga."ucap Bryan seraya menyerahkan tangannya ke arah Liona.

"Ihhh,udah Bry nggak usah di sodor-sodorin. Jadi kenapa Dirga nanyain Cariesta?"kata Liona.

"Ya aku nggak tahu. Btw Cariesta kemana emang? Kok tumben jam segini belum datang?"tutur Bryan.

"Katanya Cariesta itu lagi sakit jadi nggak sekolah,"jelas Liona.

"Oh, oke kalo gitu aku balik ke bangku dulu ya? Mau laporan sama si bos."kata Bryan.

"Oke. Bye Bry,"ucap Liona seraya melambaikan tangannya ke Bryan.

"Bye juga Lio,"balas Bryan.

Bryan pun beranjak menuju tempat duduknya.

"Gimana? Lama banget sih Bry,"marah Dirga.

"Apa sih. Udah bagus gue mau di suruh sama lo,"ucap Bryan kesal.

"Iya-iya. Jadi gimana? Cariesta ke sekolah kan?"tanya Dirga beruntun.

"Katanya Cariesta lagi sakit, jadi dia nggak bakal masuk sekolah."jelas Bryan.

"Apa? Sakit?"tanya Dirga.

"Yoi,"jawab Bryan.

"Sakit apaan?"tanya Dirga lagi.

"Ya mana saya tahu, tanya aja sendiri."jawab Bryan.

Bell masuk pun berbunyi. Ketika kegiatan pembelajaran dimulai hingga selesai Dirga tidak bisa konsentrasi karena terus memikirkan Cariesta.

Jangan lupa vote ❤️

Cariesta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang