"Antarkan om ke rumah sakit Daniel. Om mau menjenguk anak om."pinta Rizky dengan tidak sabaran.
"Sabar om,ini udah malam jadi,tunggu besok ya? Sekalian om persiapkan diri om untuk mendonorkan sumsum tulang belakang om buat Cariesta."ucap Daniel.
Tapi Rizky tetap ngotot untuk ke rumah sakit. Setelah lama beradu argumen, akhirnya Rizky mengalah dan mengikuti perkataan Daniel.
"Yes,gue berhasil. Cariesta lo yang pasti kuat. Kita tinggal menunggu sampai besok aja kok ya."batin Daniel.
Keesokan harinya,di rumah besar keluarga Lacerta,semua orang yang berada di rumah itu merasa bahagia setelah mendengar perkataan Daniel.
"Kamu nggak bohong kan Niel?"tanya Opa merasa belum yakin.
"Astaga Opa,ngapain coba Daniel bohong?"ucap Daniel.
"Yaudah kita siap-siap untuk pergi ke rumah sakit."ucap Oma.
"Oh iya Damian sama Suci udah dikasih tahu kan?"tanya Opa.
"Udah pa, katanya mereka bakal nyusul ke sana."ucap Papa Ari.
Mereka pun bergegas siap-siap untuk pergi ke rumah sakit.
Sekarang Daniel dan Rizky sudah akan pergi ke rumah sakit.
"Ayo Niel!"ajak Rizky.
"Bentar Om."jawab Daniel.
"Nungguin apa sih. Ayo cepat!"ucap Rizky kesal.
"Bentar om, nggak sabaran banget! Kayak mau ketemu pujaan hati aja."ucap Daniel dengan mencibir diakhir kalimat.
"Om emang mau ketemu pujaan hati om tau."ucap Rizky.
"Alah, kemarin aja nggak mau kok ketemu Cariesta."ucap Daniel.
"Daniel! Kamu berani ya sama om?"bentak Rizky kesal.
"Ehehehe,ampun om. Daniel cuma bercanda kok."ucap Daniel. Ia hanya mengulur waktu agar Om nya tidak terus mengajaknya pergi sebelum Opa,Oma,Papa dan Mama nya datang ke ruang tamu.
"Ayo,Niel kita berangkat!"ajak Mama Dina yang sudah berada di ruang tamu dengan Papa Ari,Oma,dan Opa.
"Loh loh kalian mau kemana?"tanya Rizky bingung.
"Ke rumah sakit lah. Jenguk ponakan."ucap Papa Ari.
"Ngapain sih ngikut-ngikut aja."ucap Rizky kesal.
"Lah emang kenapa? Ponakan-ponakan mas ini."ucap Ari.
"Itu juga anak aku loh mas."ucap Rizky kesal.
Ketika Papa Ari akan menjawab Opa terlebih dahulu menyela ucapannya.
"Udah-udah kalian ini nggak malu sama umur apa?"ucap Opa melerai mereka.
"Iya,kalian ini nggak berubah dari dulu gini terus."omel Oma.
"Emang ibu mau aku berubah jadi apa? Ultraman?"ucap Papa Ari.
"Astaga, udah ayo kita ke rumah sakit sekarang!"ucap Mama Dina.
"Iya. Gara-gara mas jadi ketunda ke rumah sakit nya."ucap Rizky menyalahkan Papa Ari.
"Aku lagi kan."gumam Papa Ari.
Mereka pun bergegas menuju ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit mereka memasuki rumah sakit tersebut. Mereka langsung mendatangi ruang ICU untuk melihat Cariesta.
"Assalamualaikum,"ucap Daniel,Rizky,Mama Dina,Papa Ari, Oma dan Opa.
"Waalaikumsalam,"ucap keluarga Cariesta yang keberadaannya sudah ada di rumah sakit kecuali para anak-anak karena mereka harus sekolah. Sedangkan Daniel? Ia membolos sekolah karena ingin ikut ke rumah sakit.
"Kamu? Ngapain kamu disini?"bentak Ibu Chintia seraya menunjuk kearah Rizky.
"Bukannya kamu tidak mau mendonorkan sumsum kamu buat Cariesta? Sekarang kamu ngapain disini? Mau lihat seberapa menderitanya Cariesta karena tidak segera mendapatkan donor sumsum iya?"sambung ibu Chintia masih dengan nada membentak.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Fiksi RemajaDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...