"Udah ya? Kamu jangan nangis, nanti kalo Esta lihat dia pasti bakal sedih. Sekarang kamu hapus air matamu. Mas pergi dulu ya?"ucap Ayah Andika.
"Mas mau kemana?"tanya Ibu Chintia ketika sudah menghapus air matanya.
"Mas mau ke rumah keluarga ayah nya Esta lagi. Kita harus segera melakukan operasi itu."ucap Ayah Andika lalu pergi dari rumah sakit.
Sedangkan Ibu Chintia kembali masuk ke ruang inap Cariesta.
Sesampainya ayah Andika di rumah keluarga ayah kandung Cariesta,ia langsung di persilahkan masuk ke dalam rumahnya.
"Saya kira siapa. Mari duduk dulu!"ucap kakek Cariesta.
"Ah iya terima kasih pak."ucap Ayah Andika lalu duduk di sofa.
"Begini pak,saya mau membicarakan tentang yang tempo hari kita bahas,"sambung ayah Andika.
"Ah iya soal itu,Saya mohon maaf,anak saya tidak mau untuk mendonorkan sumsum nya. Tapi akan saya usahakan untuk membujuk anak saya."ucap kakek Cariesta.
"Saya minta tolong pak. Tolong bujuk anak bapak agar mau mendonorkan sumsum tulang belakang nya. Jika tidak anak saya tidak akan selamat."ucap Ayah Andika.
Nenek Cariesta yang mendengar perkataan ayah Andika pun langsung beranjak menuju kamar sang anak untuk membujuk anak nya.
"Saya dan istri saya akan mengusahakan nya. Bagaimana pun dia juga adalah cucu saya. Ah iya kalo boleh tahu siapa nama cucu saya?"tanya kakek Cariesta mencoba memperpanjang obrolan.
"Namanya Difa Cariesta Salsabila. Biasa dipanggil Cariesta."jawab ayah Andika.
Sedangkan di kamar ayah kandung Cariesta,"Rizky,"panggil nenek kandung Cariesta.
"Kalo mama ke sini cuma mau membicarakan tentang anak itu, lebih baik mama keluar dari kamar aku,"usir Rizky.
"Astaghfirullah nak. Bagaimana pun dia,dia tetap anak kandung kamu, nak."ucap nenek Cariesta.
"Gara-gara anak itu,aku kehilangan istri aku ma. Gara-gara dia Maudy meninggal."teriak Rizky.
"Enggak itu bukan salah anak kamu. Itu semua takdir. Kamu harus nya ngiklasin Maudy."nasihat neneknya Cariesta.
"Udah lah Bu,jangan pernah ngebela anak itu. Aku benci sama dia. Lebih baik ibu sekarang keluar dari kamar aku."teriak Rizky yang lagi-lagi mengusir ibunya sendiri dari kamarnya.
"Iya ibu keluar. Tapi ingat Rizky, suatu saat kamu pasti nyesel karena nggak mau dengerin apa yang ibu katakan. Dan kamu mungkin baru akan benar-benar menyesal ketika anak kamu itu pergi dari dunia ini."ucap nenek Cariesta.
Nenek Cariesta pun turun menuju lantai bawah untuk menghampiri ayah Andika dan kakeknya Cariesta.
"Gimana Bu?"tanya kakeknya Cariesta.
Neneknya Cariesta pum menggeleng.Ayah Andika yang melihat reaksi neneknya Cariesta pun jadi lemas.
"Yasudah kalo begitu,saya izin pamit."ucap Ayah Andika.
"Iya hati-hati di jalan. Saya meminta maaf sekali lagi. Pasti akan saya usahakan lebih keras lagi."ucap kakeknya Cariesta. Ayah Andika pun hanya mengangguk lalu pergi dari rumah ayah kandung Cariesta.
"Bu,kalo Rizky tetap ngotot nggak mau untuk mendonorkan sumsum nya buat cucu kita,aku sendiri yang akan mendonorkan sumsum nya buat cucu kita."ucap kakeknya Cariesta.
"Jangan pa. Kalo papa ngedonorin sumsum kamu buat cucu kita kemungkinan kamu bakal selamat itu kecil pa."ucap neneknya Cariesta.
"Apapun bakal aku lakuin asal cucuku bisa hidup. Walaupun nyawaku yang jadi taruhan nya."final kakek Cariesta.
Jangan lupa vote ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cariesta (End)
Подростковая литератураDifa Cariesta Salsabila siswa kelas 12 di SMA Chandra Bakti yang hanya dikenal oleh teman-teman seangkatannya. Cariesta itu nggak suka yang namanya keributan dia akan mengalah ketika berdebat kecuali ketika ia berdebat dengan Dirgantara Saputra si s...