The Blacklist Underground ✔

330 47 23
                                    

__ Daftar Hitam Bawah Tanah 01 __

Suara ledakan menggema dasyat di jalan raya Monourea. Getarnya menggundang atensi pengendara lain yang melintas, bahkan nyaris kehilangan fokus. Kemudian, api dengan cepat melahap salah satu mobil mewah di sana. Sebuah peluru menerjang tangki bensin, membuat seluruh bagian mobil itu terbakar. Ratapan pilu tak kunjung terdengar dari sana, menandakan sang pemilik telah tewas beberapa detik lalu. Darah yang terciprat dan mengotori bagian depan jendela seolah menjawab semua. Ada sebuah peluru yang tertanam telak di kepala makhluk malang pemilik mobil itu. Dia adalah orang terpenting di kota, Robert Haul Dyfan, sang wali kota Monourea.

Beberapa saat kemudian, sirine mobil patroli dengan cepat meraung di jalanan, menggerus aspal dengan beringas seolah lapar. Decit rem tak terkendali, saling bersahutan bagai petir di tengah badai, memaksa kendaraan lain menepi paksa. Perang klakson dengan cepat menjadi simponi di hari kelabu. Umpatan kasar mengiringi detik-detik ketegangan itu, saling bersahutan dari para pemilik mulut celaka.

Suasana pagi yang tenang berubah seperti mimpi buruk. Panik mulai merambahi wajah-wajah manusia yang menyaksikan kejadian itu. Pias muka terlihat bagai pertunjukan kota. Musibah besar kembali terjadi di kota hitam Monourea.

Para polisi bergegas menyebar. Mereka mengamankan keadaan sebelum TKP tercemar. Puluhan wartawan yang datang berduyun-duyun cukup membuat polisi di sana kewalahan. Tapi akhirnya mereka bisa memukul mundur semua dan mengambil alih keadaan.

"Hei, lepaskan aku!"

Seorang pria besar tampak mengamuk di antara hiruk pikuk kekacauan itu. Di bagian kanan kiri, belasan polisi mencekal tangannya, memaksa tubuh itu tengkurap dengan posisi tangan di atas. Sebuah borgol dengan cepat terpasang tepat saat pria itu lagi-lagi berusaha berontak.

"Diam kau, Charles Jesper!" Hardik salah satu polisi berbadan besar di sana. Dia adalah Doug Quaid, seorang Inspektur dari Divisi hukum lalu lintas, sekaligus orang yang paling berpengaruh di sana. "Kau kami tahan atas dugaan penembakan terhadap wali kota!"

"Apa?! Hei, sialan! Buka mata kalian! Apa aku terlihat memegang senapan? Bagaimana bisa kalian menuduhku?" Amuk Charles, lagi-lagi berusaha berontak dalam kekangan para polisi itu.

Namun tetap saja, sehebat apapun Charles dalam berkelahi, jika kalah jumlah, dirinya hanya akan berakhir pasrah menjadi bulan-bulanan polisi bersenjata lengkap itu.

"Simpan alasanmu itu, mafia brengsek! Senjata yang tertinggal di tempat itu positif milikmu. Kau membelinya di pasar gelap tiga hari lalu. Semua rekaman CCTV kota dan bukti transaksi itu sudah kami kumpulkan. Kau tidak bisa mengelak!" Tegas Inspektur muda itu mutlak. Ia memberikan tekanan tegas kepada si mafia dengan cara menodongkan moncong pistolnya.

Charles meludah kasar. Hari ini benar-benar hari tersial sepanjang hidupnya. Dia yakin ada seseorang yang bermain curang di belakangnya. Pria itu hanya bisa pasrah ketika Quaid dengan kasar mendorongnya ke dalam mobil tahanan.

Sial. Sial. Sial. Tamat sudah riwayatnya. Sekarang dia akan berakhir dengan membusuk di penjara atau menerima vonis mengerikan yang mengancam nyawa. Polisi-polisi ini jelas tidak akan melepaskan mafia licin sepertinya, karena bagi mereka Charles merupakan tangkapan besar dan prestasi gemilang MPD.

Sesaat sebelum mobil tahanan yang membawanya itu melaju, pikiran Charles menerawang jauh ke pekan lalu.

Mungkinkah perang dingin ini sudah di mulai?

Ironisnya... ia sudah kalah, bahkan sebelum berperang.

.

Sementara di salah satu kamar apartemen tinggi, tak jauh dari lokasi keributan itu, sepasang iris golden tampak melirik di balik tirai kelabu.
Senyum lebar di bibir berlapis lipstik merah itu merekah menikmati indahnya pertunjukan di bawah sana. Tiada sesal di wajah itu, hanya ada kepuasan dan kelicikan tiada tara. Terlebih saat pandangan itu bertabrakan dengan koleksi senapan yang berserakan di tempatnya, ia hanya terkikik geli, seolah itu merupakan suatu hal yang lucu.

Detective Clue : Law And CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang